(V) Rumah nuca.

796 84 9
                                    

Meskipun jauh terpisah atau lama gak ketemu. Kalau temanmu baik. Dia akan kembali.

-----------------------------------------------------------

Tetttttttttt

Bel pulang akhirnya berbunyi.Aku tak sabar menceritakan segala hal yang ku alami kini pada mama.

Ku lihat nuca sudah stand by di depan kelas ku. Sembari bersandar. Ia benar menyanggupi perkataanku siang tadi.

"Cieeee"

Aku melirik ziva. Aku bingung kenapa ziva bilang seperti itu? Padahal ia sudah tau, bahwa aku dan nuca hanya sebatas teman kecil.

"Kenapa? " tanyaku

"Ha? Engga gpp, gua duluan ya ly! " pamit ziva

Aku hanya mengangguk, menghampiri nuca. Yang sedari tadi menunggu ku.

"Duluan juga ka nuca, tiatii bawa cewe! Apalagi ini first time Hahahh bercanda kak nuc" pamit ziva

"Ziva kenapa si? " tanyaku heran

"Gatau tuhh, dah lah. yok pulang" ajak nuca

Aku hanya mengangguk paham. Kali ini aku tak menyeimbangi langkah kaki seseorang, melainkan orang itu yang menyeimbangi langkah kaki ku.

"Aku tunggu disini aja ya ka nuc" pintaku

Ia hanya mengangguk paham. Pergi mengambil kendaraannya di parkiran. Tak lama ia datang dengan mobilnya menghampiri ku.

"Yukk"

Aku segera masuk. Dan langsung memakai seatbelt. Nuca perlahan melajukan mobilnya keluar dari gerbang sekolah menuju jalur jalan raya.

Didalam mobil hanya keheningan yang terjadi. Aku sesekali menatap nuca yang masih fokus menyetir. Sedangkan aku? Aku hanya melihat ke arah jendela.

Tak ada pembicaraan satu pun, setelah aku masuk mobil ini. Aku masih bingung, mengapa nuca begitu kalem.Beda sekali dengan pertemuan terakhir ku dengan nya.

"Ka nuca" panggil ku

Aku sudah tak tahan dengan keheningan ini. Menatapnya yang masih saja fokus ke arah depan.

"Ka nuc" panggil ku sekali lagi

"Ha? Iya kenapa lyo? Maaf tadi, ada yang aku pikirin. Jadi nya ya gitu.. " tanya nuca sembari sesekali menoleh ke arah ku.

"Ga gpp, aku cuman mau nanya. Lusa gimana aku ke rumah kakak? Kan aku ga tau" tanya ku

"Oh iya, iya juga ya? " ucap nuca

Aku menatapnya malas. Mengeluarkan hembusan nafas ku kasar. Mencoba bersabar meladeni teman kecil ku ini.

"Bodoamat akhh ka nuc, kesel aku"

"Trus gimana? Aku ke rumah kakak? " tanya ku ulang.

"Emm.. Nanti aku jemput aja deh" jawabnya.

"Lahh.. Masa tuan rumah ngejemput tamu" ucapku mengalihkan mataku ke arah jendela lagi

"Hp kak nuca mana? " tanyaku

"Nii mau ngapain emang?" tanya nuca sembari merogoh saku celana nya dan memberikan ponsel nya padaku

"Save no aku, emang ga bolehh?" tanya ku sembari menaikan alisku sebelah kanan

"Engga, ga boleh" ucapnya diakhiri tawa kecil nya

"Yahh aku ditolak" ucapku sembari mengembalikan ponsel itu pada nuca

"Hahahh engga gpp. Udah ketik aja disitu" suruh nuca menyerahkan kembali ponsel miliknya.

Narasi Hidup.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang