HALOO... AKU GA BAKAL LELAH BUAT MENGINGATKAN KALIAN, KALAU KALIAN SUKA SAMA CERITA INI JANGAN LUPA KASIH LIKE NYA, DAN KALAU ADA KATA-KATA YANG KURANG JELAS/SALAH SILAHKAN TINGGALKAN KOMEN.
SEMOGA ENJOY DENGAN JALAN CERITANYA...
HAPPY READING
"Athenaaa..... kenapa kamu lama sekali??, kakak kamu udah lama nunggu di bandara."
Teriakan yang mampu membuat kuping panas itu membuat Athena geram, kenapa ibunya tidak sabaran sekali. Dia turun dari lantai atas dengan muka yang sebal, kenapa orang-orang muda sekali mengganggu harinya?.
"Athe---" Belum sempat teriakan kedua itu selesai, Athena sudah berdiri di samping Caytlin--Mama tercintanya.
"Mah... ga usah teriak-teriak, kuping Athena sakit nih.."
"Yah.. lagian kamu lama banget sih, udah dari jam berapa tau Mama kasih tau, kamunya ngaret. Mau jadi apa nanti kantor Papa kamu, kalau kamu sendiri keadaanya kaya gini." Ceramah dari Caytlin mampu membuat Athena memutar bola matanya malas.
"Masih jauh kali Mah... lagian Athena masih SMA, mending kasih ke bang Galaksi tuh yang udah mau lulus kuliah." Athena mencomoti krim kue yang baru dibuat Caytlin, refleks kedua alisnya terangkat menandakan kue tersebut tidak buruk.
"Abang kamu itu ga mau ngurus kaya gituan, dia mau lanjut kuliah buat jadi Astronot." Caytlin mengambil baki berisi kue tersebut dan menaruhnya di meja bar.
"Tuh.. abang aja ga mau apalagi Athena Mah.." Ucap Athena sambil mengikuti Mama nya menuju Meja Bar, lalu kemudian duduk dan bersandar sambil menatap Wanita cantik tersebut.
"Udahlah... kalo nanti Mama tanya cita-cita kamu, kamu selalu jawab ga tau, ga tau. Kalo kaya gitu mending ngurus kantor Papa aja." Mama nya tidak mau kalah, dia akan tetap mendesak Athena untuk mengurus kantor Suami nya.
"Tapi Mah--" Penolakan Athena terpotong oleh suara dering Telpon yang mengelegar di Rumah yang besar itu.
Caytlin langsung menghampiri telpon tersebut, menghiraukan Athena yang sedang menghela nafas gusarnya.
"Halo... dengan Keluarga Ares."
"Mamahh!!!, Athenaaa nya manaaa???, Luna udah daritadi sampai tapi Athena nya ga ada jugaa!!. Pegel tauu nungguin si biang kerok itu." Ucap sang penelpon yang dikenali dengan sebutan Luna.
"Sabar sayang... Athena nya udah dari tadi selesai tinggal pergi, biasa anak nya suka ngaret. Kalo udah sampe disana kamu boleh marahin dia sepuasnya Mama Ikhlas." Ucap Caytlin dengan senyuman dibibirnya sambil melirik ke arah Athena memberi sinyal kepada Anak bungsu nya itu.
Athena beribu kali membuang nafasnya, sepertinya dia harus bersabar dengan keluarga ini.
Athena pun langsung berdiri meninggalkan meja bar lalu menghampiri Ibu tercintanya dan tidak lupa mencium pipinya. Dan seketika ide jail muncul didalam otaknya.
"Kak, Lo tunggu sampe jam 12 malam ya gua mau ke club dulu."
Ucapan dari Athena membuat Luna berteriak, Dasar Like mother Like Son
Sedangkan Caytlin, ibunya itu hanya menggeleng kepala kapan Putra bungsunya itu tidak mangganggu kakak perempuannya ini.
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Alicia Hanazel baru saja tiba di Negara aslinya ini, senyum manis tidak pernah luntur dari wajah cantiknya itu. Dia menggerek kopernya dan melangkah mencari supir Om nya, sebenarnya dia sudah menolaknya tetapi karena permintaan dari Tantenya dia menerimanya. Dia tidak mau menyakiti hati wanita yang sudah membesarkannya yang sudah ia anggap sebagai Ibu sendiri.
Alicia tidak menemukan supir pribadi Omnya, kemudian dia memutuskan untuk mencari tempat duduk saja. Mata Alice tertuju pada bangku yang disampignya telah terisi oleh perempuan yang manis Dia kemudian menghampiri bangku itu lalu duduk.
Alicia Poov
Saat Aku duduk tidak sengaja aku mendengarkan perempuan yang jaraknya hanya 2 meter dariku sedang mengomel dengan seseorang di seberang telepon sana.
Kemudian aku melihat ke arah wanita itu, sepertinya dia sedang kesal. Dilihat dari cara nya menutup telpon nya.
Tidak ingin melihatnya lama-lama, aku mengalihkan pandangan ke depan menatap jalanan yang lumayan sepi. Aku pun mengangkat tangan kiriku dan melihat ke arah pergelangan yang bertengger jam merk yang pastinya sangat mahal angka pada jam tersebut menunjukan pukul 9.30 malam, waktu perjalanan yang cukup lama.
"Lo ngapain aja sih? Nyampenya baru sekarang! Coba lo liat pukul berapa ini?."
Suara tersebut membuat diriku mengalihkan pandangan ke arah perempuan tadi, bisa ku tebak pasti gara-gara cowok didepan itu. Sepertinya mereka adalah sepasang kekasih, bisa dilihat dari kedekatan mereka.
"Ohh.. Ayolahh lo pikir jalanan Jakarta itu punya nenek moyang lo?" Ujar Cowok tersebut.
Aku terus menatap mereka yang sedang bertengkat. Dan sepertinya cowok tersebut menyadarinya dan kemudian dia menatapku, tatapan kami beradu selama beberapa saat. Setelah kesadaran aku bertambah aku langsung mengalihkannya.
"Kak, lo bisa ga sih berhenti. Lo ga nyadar kita diperhatiin?." Ucap Cowok tersebut sambil melirik diriku.
Perempuan yang dpanggil kakak mengikuti arah mata cowok itu dan langsung menatapku tiba-tiba dia datang menghampiriku.
"Nama Gue Luna Cantika Ares, lo bisa panggil gua Luna. Maaf kalau ganggu kenyaman lo, tapi Adik gua ini pantas dimarah-marahin."
Aku seketika terkejut, sangat bar-bar sekali. Aku suka tipe cewek seperti itu mirip seperti Madelyn, Oh astaga mengingat dia membuatku rindu saja.
"Alicia Hanazel, panggil saja Alice. Gapapa ko." Ucap diriku, wah cepat sekali aku beradaptasi dengan bahasa pergaulan indonesia.
"Okeh Alice, maaf kita ga bisa ngobrol lama-lama soalnya gue sama cowok konyol ini harus cepet pulang. Senang berkenalan dan semoga bisa berjumpa lagi. Bye!." Perempuan yang bernama Luna tersebut menarik trollinya lalu melangkah pergi bersama Adiknya itu.
Aku hanya membuang nafas gusar, masih tidak percaya dengan apa yang terjadi beberapa saat kemudian supir Om ku datang.
Alicia Poov end
¤¤¤¤¤¤¤
Saat berada dalam mobil Alicia terus memikirkan kejadian di bandara tadi, saat kedua bola mata nya bertemu dengan sepasang mata berwarna coklat. Tidak Alicia tidak boleh sampai memikirkannya, lagi pula Hatinya sudah tidak bisa di isi oleh siapapun.
Hatinya sudah dibatasi oleh dinding es yang sulit di cairkan, akibat dari dia ditinggalkan oleh orang-orang yang dia cintai. Tanpa alasan mereka meninggalkan Alicia kecil dengan tega nya.
Cukup!, Dia tidak boleh mengingat itu lagi. Sangat menyedihkan dan Alicia membenci kalau terlihat menyedihkan, Alicia membenci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I won't SURRENDER
Teen FictionAlicia Hanazel gadis yang penuh dengan teka-teki dalam hidupnya. Athena Rafael Ares laki-laki yang penuh dengan pertanyaan dalam hidupnya. Ketika Alicia Hanazel ingin menyerah, ingin mengakhiri hidupnya, seseorang masuk kedalam kehidupannya merubah...