5 years to forget

45 1 0
                                    

warning 🔞🔞🔞 !! NC 21++

Hari ini langit cukup cerah. Tidak seperti beberapa hari yang lalu, selalu turun hujan.  Inna sekarang sudah menjadi mahasiswa di semester 4. Di tahun keduanya ini, Inna telah memiliki banyak pelajaran dalam hidupnya. Tetapi Inna tidak begitu banyak berubah dari SMA. Masih Inna yang agak pemalas dan bodo amatan sama hidupnya. Sekarang dia juga memiliki banyak teman baru. Dan tentunya gebetan baru yang membuat dia sedikit melupakan Ryan, mantan pacarnya saat SMA dulu. 

Inna dan Ryan telah berpisah di awal mereka akan memasuki perkuliahan. Inna awalnya tidak percaya hal ini akan terjadi kepadanya. Inna telah memberikan segalanya kepada Ryan, tetapi Ryan mengkhianati cintanya. Berkali-kali Ryan menyakiti hati Inna dengan berpaling ke wanita lain. Inna begitu mengingat ketika pertama kali mereka melakukan hubungan seks di rumah Ryan yang sedang tidak ada siapa-siapa. 

// flasback //

Di suatu sore, ketika Inna baru saja pulang sekolah. Seperti biasa, Ryan mengajak Inna untuk kerumahnya. Untuk berpacaran dirumah, karena dirumah Ryan sedang tidak ada orang jadi mereka bisa berduaan disana. Inna dan Ryan memang masih SMA, tetapi Ryan selalu membujuk Inna untuk dapat memuaskan hasratnya sebagai anak remaja yang kala itu sedang naik hormonnya. Ryan pernah meminta Inna untuk membuka bajunya dan menghisap payudaranya Inna yang membuat mereka terbuai akan indahnya dunia. Inna, tidak munafik tentunya. Dia menikmati permainan Ryan, dan tak jarang Ryan juga meminta Inna untuk menghisap kemaluannya dan memberikan Ryan kenikmatan. Walaupun begitu, setiap kali Ryan meminta untuk lebih, Inna tidak pernah memberikannya hingga hari ini tiba. 

Ryan memasuki pagar rumahnya dan menguncinya sambil melihat keadaan sekitar. 'kali aja ada yang liat Inna masuk' fikirnya dalam hati. Ryan kemudian memandu Inna untuk masuk kedalam rumah. "Sepatunya dimasukin aja, biar aku tutup nanti pintu rumah" Kata Ryan kepada Inna. "Iya sayang." Inna menurut begitu saja. Mereka pun masuk kedalam rumah dan Ryan menggendong Inna untuk mendudukkannya di sofa. Inna kaget dan langsung memeluk Ryan dengan erat. "Kamu kenapa sih?" Inna bertanya. "Gapapa, aku kangen aja sama kamu." Jawab Ryan singkat. Kemudian Ryan menidurkan kepalanya di paha Inna dan merengek mau 'itu'. Inna bilang, "Sabar dong, kan kemaren udah." Kata Inna begitu Ryan memintanya. Ryan kemudian menurut dan memeluk Inna sambil berkata. "Yaudah kalo gitu. aku peluk aja ya sama cium boleh ya." pintanya. Inna mengangguk dan seketika mereka berciuman dan Ryan semakin menggila diikuti Inna yang juga semakin panas dibuat Ryan. Inna mencoba untuk memberhentikan ciuman itu, tetapi Ryan terus melumat bibirnya. "mmhhhhmh" Ryan melenguh. Inna juga tidak tahan untuk tidak mengeluarkan desahan "mmhhh, yan aku susah nafas." Ryan kemudian menuruti Inna dan dia turun kelehernya Inna. Mencium Inna disana. "Ahhh, yan geli." Ryan terus menciuminya dan kemudian membuka kancing baju Inna satu persatu. Inna tidak mampu menolak karena dia juga diambang kenikmatan. "mmmmhh, Ryannnn kan tadi katanya engga mmmhhh" Inna tidak bisa menolak kenikmatan ini. Dia membiarkan Ryan untuk terus beraksi terhadap tubuhnya. "Inna, kamu cinta ga sama aku?" Tiba-tiba Ryan bertanya hal itu. "Kenapa? Kenapa kamu ngomong gini" Inna menjawab seadanya. "kalo kamu cinta, harusnya kamu bisa lakuin ini sama aku. Aku bakal tanggung jawab na. but, please. let me do this thing to you. aku ga tahan" Ryan mencoba membujuk Inna dengan rayuannya. Inna bingung, sudah berkali-kali Ryan menanyakan hal ini dan Inna tetap menolak. Inna fikir, setahun sudah cukup untuk memberikannya kesempatan untuk membuktikan rasa cintanya. Inna mengiyakan Ryan dan kemudian dengan cepat Ryan mengajaknya masuk kedalam kamarnya.

Didalam kamar, Ryan langsung melakukan aksinya tanpa foreplay sedikitpun. Saat itu, Inna sebenernya agak sedikit takut, tetapi dia malah sibuk memainkan hpnya sambil melihat insta story untuk melupakan rasa sakit yang nanti akan dia rasakan. Sementara Ryan sibuk dengan usaha memasukkan lubang kewanitaan Inna. Sekitar kurang lebih setengah jam, barulah Ryan berhasil untuk memasukkan penisnya kedalam liang kewanitaan Inna. Inna sangat kesakitan, tetapi Ryan tidak perduli dan memasukkan seluruh penisnya kedalam kemaluan Inna. Inna mengeluarkan air mata seketika dan kembali memainkan smartphonenya. Ryan hanya berkata "Gapapa main hp aja." sambil melanjutkan kegiatannya. "Ahhh, sempit sekali na." Ryan menikmati liang kewanitaan Inna, sementara Inna merintih kesakitan. "Sssakit yan." Dia kembali menteskan airmatanya. Apalagi ketika Ryan menggerakkan penisnya didalam sana. Inna merasakan sakit yang luar biasa karena Ryan tidak melakukan foreplay terlebih dahulu sebelum merenggut keperawanan Inna. Tetapi Inna hanya menahan rasa sakitnya, karena dia sangat mencintai Ryan saat itu. 15 menit setelah genjotan Ryan yang masih membuat Inna sakit, tiba-tiba dia mengeluarkan penisnya yang sudah ingin mengeluarkan cairan sperma dari dalam kemaluan Inna. "Aaahhh aku keluar na." Inna hanya memperingatkan Ryan. "Jangan keluarin didalam yan. please." Ryan menurutinya dan mengeluarkan cairan itu di perut Inna. Ryan terkulai lemas sementara Inna mencoba membersihkan diri menuju kamar mandi menahan rasa sakit yang diterimanya. 

Our Own HeavenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang