Bab 6

1K 115 17
                                    

Malam yang dingin dan sunyi ini mewakili hati semua orang yang sedang menonton sebuah Vidio curahan hati seorang malaikat yang mereka sakiti sampai kedua sayapnya terkoyak tak terbentuk.

Jessica pingsang di tempat tepat Vidio itu berakhir, Siwon kepala rumah tangga tak bisa membendung air matanya ketika sosok putri bungsunya telah pergi dari pelukannya. Namjoon sang kakak hanya bisa menjambak rambut nya dengan frustasi sambil menitikkan air mata yang tak pernah keluar dari matanya itu.

Victoria menangis tersedu-sedu di pelukan Jungkook sedangkan Nickhun menguatkan Siwon dan berjanji akan membantu mereka menemukan malaikat mereka.

Tatapan Jungkook kosong karena seharusnya tadi dia tak meninggalkan Jihyo sendiri. Jungkook tak tau jika tadi adalah pertemuan terakhir mereka. Jika waktu boleh di ulang Jungkook akan merengkuh Jihyo dalam pelukannya. Tapi semua itu sudah terlambat.

Penyesalan memang selalu datang di akhir.

.

Hanya suara dentingan piring beradu dengan sendok yang mengisi keheningan di antara mereka yang tengah memakan makan malamnya. Setelah kepulangan Jisoo keadaan keluarga Park semakin dingin dan mencekam seolah mereka kehilangan sosok penting dalam hidup mereka.

"Aku sudah selesai," setelah mengatakan itu Jessica pun melangkahkan kakinya menuju kamar yang terletak di lantai dua rumahnya dengan langkah gontai tanpa memedulikan sang suami, putri sulungnya dan putra nya yang tengah menatap punggunnya sendu.

Jessica memasuki sebuah kamar bernuansa peach itu tak lupa kembali menutup pintunya dan menguncinya. Melangkah mendekati nakas, Jessica mengambil sebuah frame yang berisikan sebuah foto seorang gadis cantik bermata bulat dengan senyum yang menawan tengah tersenyum tipis dengan seragam Senior High School-nya.

Jessica memeluk frame foto itu seraya merebahkan tubuhnya di tempat tidur queen size di depannya dan Jessica kembali melakukan rutinitasnya satu tahun terakhir. Ya, apalagi jika bukan ... -menangis?

"Hyo, mianhe. Kau di mana sekarang sayang? Eomma merindukanmu" lirihnya pilu.

Hidupnya selama setahun terakhir ini seakan hancur berkeping-keping dengan rasa penyesalan yang menyelimuti kehancuran mereka semua. Bagaimana tidak? Setelah mereka pulang dari pemeriksaan Jisoo yang tak sadarkan diri pada malam itu, mereka dikejutkan dengan kenyataan pahit bahwa Park Jihyo telah pergi entah ke mana. Lebih parahnya lagi putri bungsu itu sedang sakit parah dengan darah yang berceceran di lantai.

Dengan segala kuasanya Siwon dibantu dengan Nickhun, mereka mengerahkan orang-orang kepercayaan mereka untuk mencari keberadaan Jihyo. Selama berbulan-bulan mereka mencari, tapi apa yang mereka dapatkan? Tak ada. Seolah Jihyo hilang di telan bumi, tak main-main mereka mengeluarkan banyak biaya untuk menemukan keberadaan Jihyo. Tapi percuma Jihyo tetap tak di temukan jejaknya sama sekali.

Jessica sang Eomma harus menelan pil pahit kekecewaan dan penyesalannya selama beberapa bulan terakhir karena hilangnya sang putri bungsu. Bahkan Jessica sudah tak memikirkan kondisi putri sulungnya lagi. Yang ada di pikirannya hanya satu nama, satu wajah yaitu Park Jihyo putri kecilnya yang selama belasan tahun ia sia-siakan.

Namjoon bahkan selalu lembur untuk mengurangi rasa bersalah nya. Setelah kejadian itu Namjoon lebih memutuskan untuk membeli apartemen dekat kampus Jihyo. Jika di rumah Namjoon selalu teringat akan perilaku kasarnya pada sang adik bungsunya.

Full Of Regret  ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang