CEO & His Son

3K 148 23
                                    

Ritpraserts Mansion, Don Mueang District, Bangkok.
07.00 a.m Bangkok Time

Minggu Pagi yang tenang rumah besar Ritprasert, para pelayan terlihat sedang sibuk melakukan tugas seperti biasa. Sang pemilik rumah - Ohm Thitiwat Ritprasert masih tertidur lelap setelah aktivitas malamnya bersama sang istri.
Di depannya seorang balita gembil memandang orang dewasa yang tidur di atas ranjang king size dengan dominasi warna coklat tersebut.

Kaki kecilnya berusaha menaiki ranjang dengan susah payah, tubuh gembil itu akhirnya berhasil mencapai setelah satu menit berlalu. balita berusia 3 tahun tersebut duduk di atas perut orang dewasa yang tidur terlentang dengan kedua tangan dibawah kepala.

Puk...puk!! bunyi kepala robot iron man kecil yang bersentuhan dengan dada telanjang si orang dewasa.

"daddy..dy.."

"daddy...bangun", si orang dewasa masih belum menyahut.

"daddy.. sudah pagi..bangun.."

"iihh... daddy bangun..", panggil si kecil mulai bosan. Ohm - orang dewasa yang dipanggil daddy itu tersenyum kecil tak terlihat. Menjahili putranya sedikit sepertinya menyengangkan.

"daddy.......", Putra Ohm Thitiwat mulai kesal.

"kalau daddy tidak bangun, telepon mommy saja",

Si kecil mulai beranjak dari perut Ohm berusaha untuk mengambil benda persegi di atas nakas samping ranjang.

"King.. apa yang kau lakukan?", cegah Ohm sebelum balita tersebut berhasil mengambil ponselnya.

"menelepon mommy"

"kenapa menelepon mommy?"

"daddy susah dibangunkan"

"daddy sudah bangun"

"tadikan belum"

"tidak usah menelepon mommy"

King Ritprasert, putra Ohm Thitiwat yang baru 3 tahun itu menganggukkan kepalanya. Ohm kemudian mendudukkan King dipangkuannya.

"lalu dimana mommymu?"

"mommy pergi dengan nenek"

Ahh... ini hari minggu dan Ohm baru ingat kalau Fluke - istrinya pergi menemani ibu Ohm menghadiri acara amal rutin yang dilakukan Yayasan milik ibunya.

"King sudah mandi?"

"hmm.. mommy memandikan King sebelum pergi"

Ohm hanya mengangguk. Pria dengan tinggi 186 tersebut beranjak dari ranjang bersama King digendongannya. Begitu membuka pintu Ohm melihat seorang wanita berusia setengah abad menunduk khawatir di depan pintu kamarnya.

"maafkan pelayan tua ini tuan Ritprasert, saya sudah berusaha memegang tuan muda King, tetapi tenaga saya tidak cukup kuat untuk mengejarnya ke kamar anda, tuan muda sangatlah lincah"

"tidak apa, jangan khawatir"

King meminta turun dari gendongan Ohm kemudian menghampiri wanita tua yang menjadi pengasuhnya saat Fluke sedang pergi seperti sekarang.

"maafkan King. Membuat bibi Lin berlari", balita tersebut menyesal membuat wanita tua tersebut harus kesusahan mengejarnya.

"tuan muda tidak perlu meminta maaf"

Ohm memandang bangga pada putranya. Ia tahu dari siapa King belajar sopan santun itu, Ohm sendiri jarang bisa mengajari putranya banyak hal, ia hanya akan ada waktu saat hari minggu seperti ini jikalau tidak ada urusan mendadak, hari-harinya hanya disibukkan dengan pekerjaan, dan ia sangat bersyukur istrinya bisa mengurus putranya bahkan keluarga mereka dengan baik. Ohm jadi merindukan istrinya.

CEO & His Son | OhmFlukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang