Tujuan sebuah ujian

276 8 0
                                    

.dunia ini adalah tempat ujian, tempat berusaha, tempat bersakit-sakitan dan tempat bersusah payah. Dunia ini bagaikan dua lapisan rasa, di luarnya adalah rasa pahit dan di dalamnya adalah rasa manis. Makanlah dahulu yang pahit itu, barulah memakan yang manisnya. Seseorang hendaknya merasakan yang pahit itu dahulu sebelum ia merasakan yang manis. Bersabarlah kamu memakan yang pahit itu dahulu, agar kamu dapat memakan yang manisnya.

.Oleh karena itu, barang siapa bersabar terhadap ujian-ujian di dunia ini, maka ia berhak menerima hasil dan balasan yang baik dan bagus. Ibarat orang yang mau memakan gaji. Bekerjalah dahulu, baru mendapatkan gaji. Lapisan yang pahit itu harus dihabiskan lebih dahulu, baru lapisan yang manis akan didapatkan.

.Allah menguji manusia dan ujian itu mempunyai bermacam-macam tujuan. Adakalanya ditujukan untuk menghukum manusia akibat kesalahan dan dosa yang telah dilakukannya. Adakalanya ditujukan untuk membuang dan membersihkan cacad orang itu. Dan adakalanya pula ditujukan untuk meninggikan derajat orang itu agar ia dapat bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki ilmu kerohanian yang mengalami berbagai kondisi dan posisi kerohanian. 

.Tanda bahwa ujian itu dimaksudkan sebagai hukuman adalah, seseorang bersabar apabila datang ujian-ujian kepadanya lalu menangis dan mengeluh kepada orang lain. Tanda bahwa ujian itu dimaksudkan sebagai pembersih dan pembuang kelemahan ialah sabar dengan baik, tanpa mengeluh dan menunjukkan kesusahannya kepada orang lain, dan tanpa berkeberatan untuk melaksanakan perintah Allah. Sedangkan tanda bahwa ujian itu ditujukan untuk meninggikan derajat si hamba yang menerima ujian itu adalah adanya kerelaan dan kesukaan hati serta kedamaian terhadap perbuatan Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam, dan dirinya sendiripun hilang dalam ujian itu, sampai masa ujian itu berakhir.

"Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani"

Syaikh Abdul Qodir Al - JaelaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang