2. HARI PERTAMA

2 0 0
                                    

"Sini gantiin saya berbicara di depan", tambahnya.

Frandy terdiam kaku dan menunduk menyadari akan kesalahannya.

"Punya mulut kan? Kenapa gak dijawab!? Sini maju!", ucap kakak panitia PLS tersebut dengan nada tinggi.

Frandy melangkah maju perlahan sambil menunduk dan dibawa ke sie displin karena melakukan banyak pelanggaran di hari pertama.

"Pakai ini," ujar Kak Shinta, sie displin namun sangat ramah."Kamu harus pakai itu selama kamu berada di lingkuangan sekolah dan PLS masih berjalan" tambahnya.

Sebuah karton bertuliskan, "SAYA SALAH TAPI TIDAK SADAR SALAH". Kak tapi saya tau kok saya salah, kenapa saya harus memakai ini?", bantah Frandy.

"Kalau sadar salah kenapa berbicara ketika ditatar karena terlambat?", tegas Kak Shinta. Frandy pun menurut dan memakainya dan kembali ke barisan.

"Ini contoh perilaku yang tidak patut dicontoh, kalian semua turun!", ujar kak Pretty. "Kalian semua teman, jadi kesalahan teman adalah kesalahan kalian semua! Mengerti?".

"Mengerti kak!", sahut semua.

"Paham?"

"Paham kak!"

"Bagus! Sekarang rangkul bahu teman kalian, kalau saya bilang "berdiri", kalian harus berdiri sambil bilang "saya terlambat", kalau saya bilang "turun" kalian harus turun sambil bilang "saya malu", paham?"

"Paham kak!"

"oke kita mulai! Berdiri!"

"saya terlambat"

"turun!"

"saya malu",

Usai dihukum, mereka beristirahat sejenak dan bergabung dengan anak-anak lain, seluruh peserta PLS.

"ngeselin parah tuh kakel, banyak gaya", ujar Frandy.

"ngeselin, tapi mereka cantik-cantik, adem liatnya", jawab Fikrie.

"yeee, lu liat cewek cantik aja langsung jinak aja", ujar Fandry. "gue paling kesel tuh sama Pretty pret pret pret", ejeknya.

"..."

"Udah banyak gaya, sok cantik, resek, belagu semua sama dia dah completee, kalau PLS selesai uhhh, gue ..."

"lu mau apa?", tantang Pretty "udah salah ternyata gak malu ya, lu pakai ini buat ngaca" tegas Pretty sambil menunjuk karton hukuman yang dipakai Frandy sedari tadi."ini masih keadaan PLS ya, gausah kecakepan! Kalau lu ga buat salah! Gue ga bakaln resek, belagu! Oiya satu lagi gue gak banyak gaya apalagi sok cantik kaya yang lu bilang!"

Pretty dan teman-temannya pergi tetapi "Dag dig dug..." perasaan Frandy mulai tak enak."njir kenak lagi gue, ahhhh"

"cupu!" sahut Fikrie.

"eh asal ngomong lu, liat aja nanti, cewek itu bakal luluh ama gue! Dia ga bakal berani giniin gue lagi", sahut Frandy tak mau kalah dengan wanita.

***

Hari pertama PLS berakhir, mereka nongkrong di warung depan sekolah.
"Baru hari pertama udah ngeselin ae tuh kakak panitia", keluh Fikrie kepada Frandy. Frandy hanya bisa mengangguk karena pandangannya tertuju pada satu gadis yang sedang berbincang dengan temannya di depan gerbang sekolah.

"Woiii,!", ucap Fikrie sambil mengayunkan tangannya memastikan lamunan Frandy.

"cantik banget," sahut Frandy dalam lamunan.

"Yaudah deketin, gue kenal dia kok", jawab Fikrie.

"asli? Bagi no telvon dia bro"

"heh, lu cowok bukan sih, ya gentle lah minta sendiri"

"yaelah bro ada yang instan buat apa yang ribet"

"udah minta sendiri sono, biar dia kenal lu"

"dia udah kenal gue kok, cewek yang tadi pagi gue ceritain, itu maksud gue ya dia"

"oh gitu, ya bodo amat, pokoknya lu harus minta sendiri, temen gue harus gentle" alasannya, padahal karena dia tidak punya nomor telvon Rara.

Iyaa, cewek itu namanya Rara kakel baik nan ramah tapi pendiam. Dulu pernah Fikrie tetanggaan dengan Rara, tapi hanya beberapa bulan, kemudian mereka pindah lagi karena tuntutan pekerjaan Ayah Rara.

"Hai!", sapa seorang cewek yang menuju ke arah Frandy dan Frikie. "kalian mau join kita gak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I WANNA BE FAKBOITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang