happy reading, hopefully not disappointing^^
Di kelas XII IPS 2, dua most wanted nya sekolah disibukkan dengan kegiatannya masing-masing disaat pelajaran berlangsung.
"Gimana semalam ama tuh cewek? Siapa namanya?" Tanya Alex yang tiba-tiba teringat
"Celline" Jawab Virgo acuh, dan masih memainkan HP nya.
"Nah iya Celline, gimana? Puas kaga?" Gurau Alex
"Lumayan, bisa ngilangin stress" Jawab Virgo lagi
"Gue heran deh, kok bisa ya tuh cewek mirip banget ama si Gita" Bingung Alex, dengan cepat Virgo menoleh ke Alex.
"Lo juga mikir gitu?" Tanya Virgo
"Iya awalnya gue ga mikir gitu, tapi pas lo ke luar dari club tadi malam Damon ngomong ke gue kalau Celline mirip ama Gita. Makanya kita mikirnya kalau lo keingat Gita" Jelas Alex, Virgo hanya diam.
"Alex!" Tegur guru ekonomi yang dari tadi sedang menerangkan pelajaran didepan
"Iya buk" Jawab Alex lantang
"Ngapain kamu bicara bicara disaat guru nerangin pelajaran"
"Maap buk, saya cuma ngasih pencerahan aja buat Virgo"
"Kamu yang seharusnya dikasih pencerahan, liat tuh si Virgo mukanya secerah sebening itu ngapain dikasih pencerahan lagi? Pikirin diri kamu sendiri"
Mendengar penuturan buk Dilla bukannya takut, seisi kelas malah terbahak-bahak."Noh dengerin lex, buk Dilla aja tau kalau lo itu serbuk arang" Gurau salah satu murid dikelas itu, tentu saja hanya gurauan karna nyatanya ketampanan Alex juga tidak kalah dengan Virgo.
"Ah rese kalian" Kesal Alex, lalu menatap malu kearah Salsa sedangkan yang ditatap hanya acuh. Alex mengelus dada nya, yang terasa sesak melihat Salsa seperti itu.
**
"Yaampun itu si Virgo ganteng nya emang kelewatan uhhh"
"Lihat itu bibirnya merah seksi, mulus, tinggi banget lagi ahhhhhh! Gila gue gila"
"Alex juga, keliatan banget dong aura orang kaya nya"
Puja puji siswi dikantin yang mendambakan mereka. Virgo dan Alex hanya membalas mereka dengan senyuman, dan kedipan mata genit.
"Susah emang jadi orang ganteng" Ucap Virgo bangga
"Najis!" Balas Alex
"Sirik aja lo monyet! Sana pesen makan, gue kek biasa" Sahut Virgo
"Ye" Jawab Alex lalu pergi.
|
"UKS.. UKS" Teriak seorang cewek menghentikan langkah Damon saat hendak ke luar kelas.
"Gita!" Ucap Damon frustasi saat melihat Gita pingsan. Dengan buru-buru Damon berlari merengkuh tubuh mungil Gita dan menggendongnya menuju ke UKS.
"Lo ada sakit apa git?" Tanya Damon pada Gita yang sudah sadarkan diri.
"Emang dokter sekolahnya bilang apa?" Bukannya menjawab Gita malah balik bertanya
"Sakit maag"
"Yaudah berarti gue sakit maag"
"Tapi hampir setiap hari lo pingsan gini, lo emang ga punya penyakit yang serius?" Tanya Damon penasaran, mengingat Gita yang tak pernah bisa capek sering sakit perut dan pingsan tiba tiba seperti ini.
"Ya engga lah, kalau gue punya penyakit serius mungkin gue udah pake kursi roda atau mungkin bawa obat obatan atau bahkan rambut gue nih udah ga ada lagi udah botak" Jawab Gita, sambil tertawa mendengar pertanyaan Damon tadi sangat lucu menurutnya.
Tanpa disengaja senyuman tersungging dibibir Damon saat melihat Gita tertawa lepas seperti itu.
"Pantes aja Virgo tergila gila ama lo" Gumam Damon lirih"Hmm?" Tanya Gita mendengar Damon bergumam tidak jelas. Damon yang menyadarinya langsung menggelengkan kepalanya pelan.
"Gita, lo gapapa kan? Yang mana sakit? Perlu ke RS?" Tanya Gilang panik begitu melihat Gita berbaring di atas tempat tidur rumah sakit.
"Iya gapapa kok, cuma kambuh aja maag nya" Jawab Gita berusaha tenang, sebenarnya ia sangat senang melihat Gilang yang khawatir dengannya seperti ini. Rasanya ia ingin sekali melamar Gilang sekarang juga.
"Lo sih udah dibilangin jangan telat makan, bisa gak sih orang ngomong itu dituruti"ujar Gilang masih panik
"Ya maap"
"Yaudah gue pergi dulu ya, cepat sembuh Gita" Pamit Damon yang merasa canggung ditengah tengah Gita dan Gilang. Gita menganggukkan kepala dan tersenyum manis ke arah Damon.
"Iya, makasih ya Damon"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thanks Virgo [On Going]
Teen FictionApa jadinya mempertahankan keegoisan? Apa untungnya menahan gengsi? Virgo yang terang-terangan tentang perasaannya dengan sakit yang juga terang-terangan atau Sagitarius si penyembunyi rasa dengan sakit yang terpendam?