07

35 11 0
                                    

happy reading, hopefully not disappointing^^

Setelah sampai didepan sebuah rumah minimalis berwarna putih dengan pagar coklat, Virgo menghentikan motornya.

"Disini?" Tanya Virgo

"Iya" Jawab Gita, kemudian turun dari motor sport Virgo.

"Makasih ya buat tumpangannya"

"Iya, helm gue lepasin sini  jangan lo bawa kabur" Jawab Virgo

"Nih" Balas Gita Ketus, lalu memberikan helm yang ia kenakan tadi pada Virgo.

"Setiap pagi gue jemput, pulangnya gue anter. Gaada penolakan cop" Paksa Virgo, kemudian melajukan motor sport nya cepat. Gita hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Virgo.

⚈⚆⚆⚆⚆

"Rambut harum strawberry, bibir rasa strawberry" Gumam Virgo pada dirinya sendiri, sambil menghirup aroma helmnya. Sesampainya masuk kedalam rumah, Virgo langsung berjalan menuju kamarnya dengan senyum yang tersungging terus dibibirnya dan tak lupa juga helm ditangannya.

"Eh nak Virgo udah pulang ternyata, ganti baju habis itu bibik buatin makan ya nak" Ucap bik ijah

"Oke bik" Jawab Virgo dengan senyum yang sumringah

"Itu helmnya kok masih ditenteng" Heran bik ijah

"Heheh mau dicium cium dulu bik" Balasnya kemudian melanjutkan langkahnya ke kamar meninggalkan bik ijah yang masih kebingungan. 

HP Virgo tiba-tiba berdering, dengan cepat Virgo menggeser tombol hijau yang tertera di layar HP nya.

"Hmm?"

"Lo ke club kagak? Kalau iya biar gue tungguin"

"Otw"

Tutt.. Tutt.. Telepon diputus sepihak oleh Virgo. Dengan semangat dan juga moodnya sedang sangat baik ia bergegas mandi.
Setelah beberapa menit ia selesai mandi kemudian Virgo berpakaian.
Gak ribet, Virgo hanya memakai kaos putih polos yang pas ketubuhnya kemudian dibalut dengan sweater berwarna merah dan celana jeans hitam dilengkapi dengan sepatu sneakers warna putih. Setelah selesai ia ke luar menuju tempat parkir motornya dan melaju dengan cepat.

Sesampainya di sana Virgo langsung bergabung dengan teman-temannya. Mereka sudah terbiasa berkumpul seperti ini setidaknya sekali dalam seminggu. Ada anak-anak dari sekolahan Virgo dan juga dari beberapa sekolah terkenal lainnya. Tapi di dalamnya mereka sama seperti anak manusia yang lainnya. Mereka ada yang sibuk dengan buku, sibuk bermain game, mencari sensasi, berselfie ria, melempar segala macam guyonan, berlomba-lomba mengikuti trending, curhat perihal cinta, keluarga atau bahkan keuangan.

"Akhirnya sampai juga lo" Sahut Maxime yang biasa dipanggil Max.

"Anjir mek, udah lama gak ngelihat upil lo" Balas Virgo saat tatapannya sudah bertepatan dengan Max. Yang kemudian hanya dibalas dengan senyuman miring nya.

"Alex mana?" Tanya Virgo yang sudah beralih pada Damon

"Noh dance floor, diajak nari sama cewek cewek"

"Ga ikutan lo?"

"Eh kunyuk! Ngapain gue goyang ga jelas gitu, mending mandangin bodynya orang yang goyang" Jawab Damon benar benar menatap satu persatu cewek-cewek yang goyang dengan agresifnya di dance floor. Virgo hanya geleng-geleng kepala dan mengambil vodka untuk diminum nya.

"Anjir, gue jam 9 pulang soalnya mau belajar besok ulangan kimia" Ucap Damon

"Berarti Gita juga ulangan dong" Gumam Virgo

Takk
Damon yang mendengar gumaman Virgo langsung menjitak kepalanya keras.
"Yaiyalah kan dia sekelas sama gue,bego!" Balas Damon geram.

"Yaudah lo pulang sekarang aja, belajar cepet. Terus besok jangan lupa kasih tauin Gita jawabannya" Usul Virgo dengan semangat

"Cinta itu pembodohan, buta, dan bikin orang amnesia emang. Nih ya di sekolahan itu yang paling pinter kan Gita, gue masih dibawahnya Gita kalau lo lupa. Ngapain juga Gita nanya ke gue, ada juga gue yang nyontek ke Gita" Jelas Damon yang geram dengan kebodohan temannya ini.

"Hehhe Jaga-jaga doang nyuk!" Balas Virgo cengegesan.

Thanks Virgo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang