Materi III (Filsafat Matematika)

344 42 9
                                    

MAAF TYPO BERSEBARAN

Sudah hampir sebulan aku tinggal dengan ayam yang ternyata super duper manja dan jangan lupakan kemesumannya. Bagaimana aku bisa tau? Yak karena satu minggu yang lalu ada ayam sakit, karena takut orang sekitar terkena flu ayam akhirnya ku rawat saja. Baikan aku, iyalah aku tuh paket komplit. Ibarat paket kombini aku tuh udah plus plus.

Dari situ aku baru tau bahwa seorang Uchiha ayam Sasuke bisa bersikap seperti anak tk yang ingin permen. Bayangkan saja, dirinya merengek minta susu dan saat aku datang dengan segelas susu hangat dirinya malah menangis. Aku kira susunya mengenai pahanya taua apa, tapi jawabannya diluar nalarku sekaligus membuatku emosiku memuncak.

"Aku minta susu Naru, bukan susu gelas"

Dan jangan tanya apa yang aku lakukan padanya, kalian tidak akan mau mendengarnya. Setelah kejadian itu Sasuke selalu merengek meminta susu terus menerus. Sampai akhirnya dia merubah keinginannya, pertamannya aku sangat bersyukur. Namun, kutarik lagi rasa bersyukur itu setelah mendengar permintaannya.

"Sasu minta kelon sama Naru"

Apa salahku terjebak dengan seekor hewan sejenis unggah yang rumayanlah wajahnya. Tapi otaknya itu loh minta di cucui pake pemutih kalau boleh biar bersih. Aku tidak bisa tidur dengan nyeyak selama Sasuke belum sembuh.

Dan sekarang diriku sudah terbebas dari semua penderitaannya. Namun namanya orang baik iyakan ada aja cobaannya. Aku baru tau jika si Sasuke terkenal cuy. Selain itu fans fanatiknya itu loh minta ditampol.

Stop!! Kalau ada yang piker aku cembokor udah berhenti dari sekarang. Karena daripada aku cemburu, aku lebih dominan kesal. Aku memang mendengar jika Sasuke itu terkenal, tapi aku tidak mengiri akan seterkenal ini.Apa sih bagusnya ayam yang bisa ngomong kayak dia.

Seperti tidak ada hentinya cobaan datang terus menerus. Sembernya masih sama ya pangeran ayam yang katanya ganteng kayak boyband Korea. Padahal kalau ada yang tau ini ayam satu mesumnya udah di luar nalar skala perhitungan matematika.

"Mau apa kau kesini Teme"

"Tentu saja menjemput tunanganku"

Tidak lagi, lihat sekarang karena bedebah ini aku menjadi pusat perhatian. Oh, lihatlah Karin sepupu jauhku yang entah kenapa sangat sinis padaku. Biarlah, biasa anak canti banyak yang iri.

"Aku sibuk kau pulang saja dulu"

"Ikut"

Lihatlah gayanya yang so cool itu. Aku baru sadar selain mirip ayam dia seperti kulkas berjalan. Dinginnya mirip di kutup utara, bayangan sendiri sedingin apa.

"Terserah"

Jengah dengan mata jelalatan yang pastinya akan menyebar menjadi berita besok. Bertepuk tangan pada mereka yang memiliki insting gosip tingkat tinggi.

Sekarang aku sudah diantara tumpukan buku matematika. Perpustakaan kampusku ini bukunya bisa dikatakan rumayan lengkap. Rasanya aku berada di surge dengan kumpulan buku matematika. Bahkan ada buku matematika yang harganya selangit. Walaupun aku bisa membelinya sendiri, tapi aku lebih suka membaca di perpustakaan.

"Apa sudah selesai" Cih ayam sialan, kalau kau tidak mau ikut dari awal kenapa menempeliku. Aku berasa membawa tuyul, tapi bukannya untukng malah buntung.

"Belum aku masih lama"

"Pinjam saja" Biar saja Sasuke berkokok aku tak peduli. Lebih baik aku mencari buku refrensi lagi.

Tak terasa aku sudah berjam-jam di perpustakaan. Tapi dimana Sasuke, apakah dia pulang? Aku tau dia pasti pulang, suruh siapa ikut denganku. Aku lirik jam tangan yang ku pakai, What?!  2 jam lagi waktunya mengajar les.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MATEMATIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang