Materi I (Geometri Dasar)

484 48 10
                                    

Perkenalkan namaku Namikaze Naruto, salah satu mahasiswi di Universitas Konoha Jurusan Pendidikan matematika. Aku anak bungsu dari pengusaha property Namikaze Minato dan seorang desainer Namikaze Kushina. Aku suka ramen dan benci sayur terutama tomat. Aku mempunyai kakak laki-laki yang tengah study di Amerika mengambil jurusan bisnis, namanya Namikaze Kurama.

Aku sebenarnya heran kenapa kedua orang tua ku menamai anak mereka dengan nama yang aneh. Seperti nama kakakku yang ku ketahui nama moster legendaries kalau tidak salah. Kemudia namaku yang sama dengan toping ramen. Sudahlah mungkin orang tua ku hanya tidak ingin repot.

Selain ramen aku sangat suka dengan mata pelajaran matematika. Kerena itu juga aku mengambil jurusan pendidikan matematika, kenapa tidak matematika murni? Mungkin karena aku ingin mengajar setelah lulus nanti. Bukankah bertemu dengan bermacam-macam anak muda sebelum kita merupakan tantangan.

Aku tidak terlalu menonjol, karena aku tidak suka menjadi pusat perhatian. Well, menjadi pusat perhatian sungguh sangat merepotkan. Lagipula untuk sekarang kurasa hidupku sangat nyaman dan tenang tanpa gangguan. Untuk kekasih aku belum membutuhkannya. Lagipula siapa yang akan tertarik kepadaku yang hampir setiap harinya hanya berkutat dengan buku di perpustakaan untuk mempelajari rumus matematika baru.

Menurutku memadu kasih dalam hubungan lawan jenis itu rumit. Bahkan dalam matematika itu termaksud teorema yang pembuktiannya belum jelas. Aku sudah mempelajari geometri dasar untuk menemukan pembuktian kebenaran tentang cinta tapi? Zero, nol jawaban tentang pembuktian kebenaran cinta dan apalah itu aku tak tertarik lagi.

Lagian untuk saat ini hidupku masih aman dengan segala tetek bengeknya. Perpustakaan, tugas, dosen, rumus dan segalanya. Sampai sore itu datang dengan segala bencananya yang sampai membuatku malu bukan kepala. Shit ingin aku menedang kepalanya saat itu jika tidak ada orang disana.

Aku Namikaze Naruto dibuat malu oleh mahasiswa jurusan Ekonomi Bisnis Uchiha Sasuke di taman Universitas Konoha dengan peryataan cinta atau bisa disebut peryataan kepemilikan, maybe.

"Jadilah kekasihku dan aku tidak menerima penolakan"

What the fuck, jangan kira aku tak bisa mengumpat. Karena coba saja pikirkan sendiri, apa begini caranya saat ingin menjalin hubungan. Dia kira aku babunya harus mengikuti ucapannya. Aku saja masih tak tau kebenaran dari cinta, memang teorema cinta sudah ketemu pembuktiannya. Ah coba aku tanyakan saja mungkin si ayam ini tau. Eh jangan salahkan aku memanggilnya ayam, lihat saja model rambut pantat ayamnya itu.

"Maaf sebelumnya Uchiha-san bukan? Perkataanmu barusan tidak ada definisi apalagi postulatnya dalam matematika, jadi itu pasti teorema maka buktikan kebenarannya. Saya permisi Uchiha-san"

Setelah itu aku meninggalkannya, karena banyak mata yang memperhatikan. Aku benci menjadi pusat perhatian. Terlebih lagi seorang Uchiha Sasuke dari yang aku dengar memiliki banyak penggemar. Dari situ dapat aku simpulakan dengan teori peluang matematika, jika aku berdekatan dengannya kemungkinan besar menjadi pusat perhatian akan semakin banyak. Maka dari itu mulai sekarang aku bertekat akan berhati-hati dengannya.

Tapi mungkin tuhan berkehendak lain. Lihatlah wajah datar menyebalkan itu. Ingin rasanya aku mencakar habis sampai tak tersisa. Sepulang dari kampus Kaa-san memintaku untuk bersiap kerena akan ada tamu malam ini.

Namun apa ini, mereka ingin menjodohkanku dengan ayam tiren yang bisa bernafas. Mereka bahkan tidak mau mendengar penolakanku. Aku ingin menangis sekarang juga, rasanya ini semua seperti mimpi.

"Jadi ini Naru-chan, manis sekali" Bibi Mikoto atau bisa disebut ibu si ayam sungguh kejam menarik pipiku yang malang.

"Iya bibi" Ucapku lirih sambil tersenyum paksa. Apa salahku tuhan, kenapa harus dengan ayam tiren ini aku dijodohkan.

MATEMATIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang