Pekerjaan di kantor yang tak kunjung selesai membuat Nich frustasi. Ia benar benar butuh menenangkan sebentar pikirannya. Biasanya jika sudah seperti itu Nich pergi ke apartemen Kesya. Dan benar saja, sekarang ia sedang berada di depan pintu apartemen wanita itu. Nich menekan bel dengan sangat tidak sabar. Terbukalah pintu itu yang menampakkan wanita cantik dan seksi. Nich langsung melumat habis bibir milik Kesya dengan sangat rakusnya. Mereka berjalan menuju kamar masih dengan ciuman panas mereka.
Nich menghempaskan tubuh Kesya dengan kasar ke atas ranjang. Ia mulai mencumbui kembali tubuh wanita itu. Saat ini Kesya sudah tidak terbalut sehelai benangpun. Nich benar benar sangat lihai dalam urusan ranjang. Kesya membantu melepaskan kemeja milik Nich. Meraba setiap pahatan sempurna perut milik pria itu. Gairah Nich sudah berada di puncak nya. Ia melepaskan celana kerjanya kemudian menyatukan tubuh mereka.
"Ahhhhhhh....",desah keduanya saat tubuh mereka sudah menyatu.
Nich mulai memompa milik Kesya dengan sangat cepat dan kasar. Bukannya merasa kesakitan, Kesya malah menyukai permainan brutal Nich. Sesekali tangan Nich juga meremas dada besar milik Kesya. Tentunya dengan sangat kasar. Tidak ada kelembutan sama sekali dalam permainan nich. Bagi Nich, merekalah yang dengan suka rela memberikan tubuhnya kepada Nich, jadi itu sudah menjadi resiko mereka jika ia bermain dengan kasar.
Nich membalikkan tubuh Kesya dan memintanya untuk menungging. Kemudian Nich menyatukan milik mereka kembali. Bahkan sering kali Nich memukul bokong milik wanita itu. Nich merasa ia akan segera sampai pada puncak orgasmenya, jadi ia dengan segera mencabut miliknya dan mengeluarkan cairannya di atas perut Kesya. Kesya sudah seringkali meminta Nich untuk mengeluarkan di dalam. Tapi di tolak mentah mentah oleh Nich. Nich memang tak pernah mengeluarkan sepermanya di dalam perut wanita manapun kecuali mendiang istrinya. Ia tak ingin ambil resiko apabila wanita yang bercinta dengannya sewaktu-waktu hamil dan meminta pertanggungjawaban. Nich benar benar tak berniat menikahi mereka. Bahkan mungkin Kesya pun tidak.
"Apa kau benar benar ingin pulang Nich? Tidurlah disini untuk malam ini.",pinta Kesya.
"Putriku menunggu di rumah.",jawab Nich singkat. Kesya mendengus kesal. Selalu itu alasan Nich.
Kini Nich sudah memakai pakaiannya dengan lengkap. Ia tak pernah tidur seranjang dengan wanita manapun setelah bercinta. Dan tentunya pengecualian untuk mendiang istrinya. Karena hanya mendiang istrinya lah yang pantas tidur disebelahnya.
......
Pukul 11 malam Nich sampai di rumahnya. Saat masuk kedalam ramah terlihat sudah sepi. Hanya ada pak satpam yang masih terjaga untuk membukakan pintu untuk Nich. Asisten rumah tangga, supir, tukang kebun, dan pengasuh Naura tidur di belakang. Saat ia melewati kamar putrinya, terlihat lampu masih menyala dengan sempurna. Apa Naura belum tidur? Ini sudah terlalu malam untuk anak seumurannya masih terjaga.
Perlahan Nich membuka pintu kamar putrinya itu. Terlihat putrinya sedang terduduk ditepi ranjang memegang sebuah bingkai foto. Nich menghampiri putri kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari Pilihan Putriku
RomanceNicholas Emilio Butragueno seorang duda 35 tahun yang memiliki satu anak. Kepergian istrinya membuat Nich menjadi pribadi dingin dan angkuh. Banyak mengencani wanita tapi tak berniat menjadikan mereka istri. Namun ada kejadian yang harus memaksanya...