10. flower

294 56 73
                                    

"Woah, kamar kamu penuh sama bunga ya.. Kalau di jual lumayan loh uangnya," celetuk Jina saat melihat kamar Jeno yang di penuhi dengan berbagai macam buket bunga. Baik dari kerabatnya dan juga teman-teman nya. Bahkan ada sebagian yang dari penggemar.

Padahal sudah dua hari berlalu setelah hari ulang tahunnya, tapi paket bunga untuknya masih saja ada di setiap harinya sampai memenuhi kamar inap nya.

Tidak heran sih kalau Jina se begitu excited nya. Gadis itu sepertinya memang punya kelainan semasa hidupnya dulu.

Jeno terkekeh hambar. "Enak. Masih hidup aja di kasih bunga banyak banget apalagi kalau seandainya aku mati?"

"Hush, nggak boleh ngomong gitu!" tegas Jina sambil mengibaskan tangannya di depan wajah Jeno.

"Memangnya ada yang salah sama ucapan ku barusan? Kan aku cuma bilang 'seandainya'," kilah Jeno.

"Ya tetap aja nggak boleh," Jina menghela nafas. "Semua orang memang pasti mati. tapi orang yang mati karena bunuh diri arwahnya nggak bakal tenang, gelisah, dan di perlakukan berbeda di dunia nya."

"Dari mana kamu tahu?" tanya Jeno yang kini tengah duduk di ranjang pasiennya.

"Karena aku tahu," jawab Jina datar.

"Ish, kebiasaan." decak Jeno.

Tanpa menghiraukan ucapan Jeno, gadis itu berdiri dari duduknya. "Coba kita lihat ucapan apa aja yang mereka kasih ke kamu lewat bunga ini," katanya.

"Maksud kamu?" tanya Jeno bingung.

Jina menunjukan deretan buket bunga yang tersusun di atas meja, sofa, bahkan ranjang pasien. Ya, memang sebanyak itu."Setiap buket bunga disini ada sticky note nya. Biar aku baca satu persatu."

"Tch, terserah. Baca aja semua nya baca," Jeno mengibaskan tangannya.

Setelah itu, gadis itu mulai membaca satu persatu. Di mulai dari buket bunga Mawar berwarna merah.

"Get well soon, Lee Jeno. I miss you so much," ujar Jina dengan aksen bahasa inggris yang kental menurut Jeno. "Eww, yang ini pasti dari fans mu," katanya sambil terkekeh.

Jeno merotasikan bola matanya jengah. "Yang lain coba," ujarnya.

Jina menurut dan berpindah ke buket bunga berikutnya. Kali ini masih sama bunga Mawar namun berwarna putih. "Happybirthday Lee Jeno! Everything will be okay! Get well soon."

Jina terus membaca pesan-pesan yang tertempel di sticky note dengan fokus. Agak aneh menurut Jeno karena gadis itu cukup pintar berbahasa inggris. Padahal selama ini Jeno kira gadis itu aneh, polos dan menjurus ke bodoh.

Tanpa sadar Jeno tersenyum. Tunggu, kenapa ia tersenyum melihat kelakuan roh gadis di depannya?

"Ah, yang ini bunga terakhir," ujar Jina yang berpindah pada buket bunga aster berwarna biru cerah. Cantik dan terlihat berbeda dari yang lain. Di buket bunganya tertempel sticky note berwarna senada dengan bunga nya.

"however heavy your burden is, don't forget to keep smiling. You should know that life is very valuable. for Lee Jeno, happy birthday and get well soon!" ucap Jina dengan mata berbinar.

"Wahh.. Yang ini kata-kata nya bagus, kira-kira ini dari siapa?" tanya Jina yang menolehkan kepalanya pada Jeno.

Jeno mengangkat bahunya. "Mana aku tahu, aku kan roh," ucapnya yang membuat Jina mendengus pelan.

"Bunga nya cantik. Dulu waktu aku masih hidup jadi manusia, nggak pernah ada orang yang ngasih bunga kayak gini," gumam Jina sambil menatap bunga aster di depannya. Tatapan nya terlihat suram.

"Kasihan banget, pasti hidupmu membosankan," cibir Jeno.

"Kamu benar, hidupku memang bisa di bilang membosankan, sih." jawab Jina dengan senyuman kecup. "Makanya itu kamu jangan pernah lupa untuk bersyukur karena banyak orang yang sayang sama kamu."

Menyadari ucapannya yang kurang enak di dengar, Jeno jadi salah tingkah. "E-eh....bukan gitu maksudnya.. Aku cuma---"

"Udah lupain, itu nggak penting," potong Jina. "Sekarang yang terpenting kamu harus nentuin keputusan sebelum perjanjian kita selesai."

"Harus secepat itu ya? Aku belum begitu yakin," jawab Jeno ragu.

"Kalau kamu tetap ragu sama hati kamu, selamanya kamu nggak bisa balik ke tubuhmu dan waktu kita tinggal lima belas hari lagi," ujar Jina.

Lima belas hari masih bisa di sebut waktu yang lama bukan?

---tbc



Lima belas hari menuju....

Ps: cerita update kalau penulis nya lagi mode soft. Ga

[✔] About TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang