Hari 1 - Akashi Seijuurou

531 33 0
                                    

Kuroko Tetsuya berjalan melewati stasiun dengan syal berwarna hitam melingkar di lehernya dan segelas vanilla milkshake kesukaannya dari Maji Burger di tangannya. Nafas hangat berhembus dari bibirnya, hingga mata biru langitnya menangkap sesosok lelaki yang tidak asing baginya. Lelaki itu berdiri bersandar pada salah satu tembok dekat stasiun dan memandang ke atas langit. Mata merahnya itu begitu indah terlihat saat memantulkan cahaya. Kuroko membelalakan matanya terkejut pada awalnya, dirinya melihat sosok mantan kapten dari klub basketnya dulu di Teikou, dan juga mantan kapten tim basket Rakuzan dari Kyoto, Akashi Seijuurou. Lelaki itu berdiri hanya dengan kemeja tipis berwarna hitam gelap, celana jins panjang putih tanpa menggunakan syal ataupun jaket tambahan, padahal sedang dingin sekali saat ini.

Akashi-kun? Tanpa sadar Kuroko pun berjalan menghampirinya.

"Akashi-kun!"

Mata merah semerah mawar itu pun meliriknya. Telinga dan hidung Akashi terlihat memerah mendekati warna rambutnya karena dinginnya saat itu.

"Sedang apa disini?" Kuroko hendak memberikan syal yang melingkar di lehernya pada Akashi dengan tergesa-gesa, hingga sebuah tangan dan senyuman lemah tertuju padanya menolak hal itu.

"Tidak usah, terima kasih, Kuroko." Akashi memejamkan matanya ketika mengatakannya.

"Kau sedang menunggu seseorang?" Tanya Kuroko dengan ragu-ragu, sembari melingkarkan lagi syal miliknya lagi hingga mata merah mawar itu kembali melirik mata birunya.

Akashi mendongak menatapnya. "Tidak. Aku hanya sedang menikmati dinginnya disini."

Kuroko mengeryit pelan. Kuroko tidak mengerti kenapa Akashi ingin melakukannya.

"Kau bisa sakit..."

Akashi tersenyum lembut. "Terima kasih sudah mengkhawatirkanku, Kuroko."

Senyuman Akashi itu pun membuat Kuroko tak bisa menanyakan apapun lagi, hanya membiarkan lelaki bersurai merah itu melakukan apa yang diinginkannya kini, dan meminta Kuroko untuk pulang karena hari semakin dingin. Kuroko yang telah menghilang dari pandangan Akashi membuat surai merah itu mendongak dan menatap langit yang indah memantulkan cahaya bintang yang tersebar dengan indah disana.

Aku tak berharap akan melihatmu disini, Kuroko

---------------------------------------------

Akashi melakukan kegiatannya seperti biasanya, sekolah dan latihan basket hingga kelulusan. Tanpa ada yang menyadari kondisinya sejak hari itu, begitu pula Akashi sendiri. Dirinya tetap memaksakan diri, walaupun sebenarnya dirinya telah jatuh sakit. Kini Akashi telah kembali lagi ke Tokyo untuk masuk Universitas Tokyo. Sudah dua tahun berlalu semenjak kelulusannya dari sekolah tinggi Rakuzan di Kyoto dan pertandingan terakhirnya bersama Kiseki no Sedai sebagai Vorpal Swords, melawan tim dari Amerika, Jabberwock. Kemenangan mereka membawanya ke sebuah dunia yang baru untuk dijalani, yaitu masa depan.

Kini, Kuroko mengajak Kiseki no Sedai untuk kembali bermain basket bersama-sama di sebuah lapangan dekat dengan Universitas Tokyo, mengingat Kuroko pun akan masuk kesana. Tanpa menyadari bahwa Akashi juga akan masuk kesana. Kagami Taiga yang kembali ke Amerika untuk mengejar mimpinya menjadi pemain NBA terkenal dan terhebat di dunia sejak pertandingan mereka melawan Jabberwock itu pun datang untuk ikut bermain setelah dua tahun lamanya tidak bertemu teman-temannya.

"Ah! Kuroko-cchi! Kagami-cchi! Sini, sini!" panggil Kise Ryouta dengan riangnya.

Kuroko dan Kagami yang datang bersama mengangguk bersamaan. Teman-temannya dari Kiseki no Sedai sudah berkumpul lebih dulu, mulai dari Aomine Daiki, Kise Ryouta, Midorima Shintarou, Akashi Seijuurou hingga Murasakibara Atsushi. Tidak hanya itu, Momoi Satsuki dan Aida Riko pun datang membantu sebagai wasit dalam permainan kali ini.

Akakuro - Keseharian Cinta ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang