Hari 35 - Hari Anak-Anak

48 3 0
                                    

"Menemanimu membantu mengurus anak-anak di taman kanak-kanak?"

Kuroko Tetsuya mengangguk saat menanyakan hal itu pada sang suami, Akashi Seijuurou. "Ada apa tiba-tiba?" Kuroko mengeryit khawatir saat Akashi terlihat menolaknya. "Ah, bukannya aku tak mau, Tetsuya." Ekspresi Kuroko kembali seperti semula.

"Kami kekurangan orang, aku sudah mengajak yang lainnya, tentunya Murasakibara-kun mau, hanya saja dia ada urusan penting hari ini tiba-tiba yang membuatnya tidak bisa datang." Kuroko memasang wajah sedih. "Aku hanya bisa minta tolong padamu, Sei-kun." Akashi mengerjap dua kali melihat ekspresi menggemaskan di wajah datar Kuroko Tetsuya.

"Bolehkah? Sebentar saja pun-"

Akashi mengunci kata-kata Kuroko dengan jarinya. "Boleh, Tetsuya."

Senyuman Akashi mengejutkan Kuroko. "Asalkan aku bisa bersamamu, aku tak keberatan." Rona merah menghiasi pipi Kuroko, sekaligus membuat senyuman kembali di wajahnya.

"Asyik!"

Kuroko pun melompat dan mengejutkan Akashi lagi, mengecupnya di bibir. "Arigatou, Sei-kun!"

Akashi hanya mengerjap melihat sikapnya itu, sebelum tersenyum menyerah. "Ah." Dia pun mengusap rambut biru muda Kuroko dengan jemarinya.

Saat selesai makan malam, Akashi kembali menanyakan kapan waktu mereka akan bekerja di tempat yang sama.

"Kapan itu, Tetsuya?"

Surai biru muda itu menoleh dari tempatnya mencuci piring menatap suaminya. "Besok pagi." Jawabnya sembari kembali mencuci piring.

Akashi hanya menggumam pelan saat dirinya sedang mengerjakan sebuah berkas yang hendak diselesaikan untuk pekerjaan lainnya selain menjadi pemain shogi. Kuroko pun datang dan duduk di sebelah Akashi, membaca sebuah buku.

"Bukankah sebaiknya kau tidur?" Tanya Akashi saat melihat Kuroko malah membaca sebuah buku yang telah dipegangnya kini.

"Aku baca sampai aku ngantuk."

Akashi tidak bisa membalasnya saat melihat binaran di mata Kuroko. 10 menit pun berlalu, dimana keduanya asyik dalam urusan masing-masing. "...aku saja sampai tidak sempat..." Akashi menoleh saat Kuroko menggumam dan kini kepalanya sudah bersandar di bahunya.

Surai merah itu tersenyum. "Aku yang akan menyelesaikannya untukmu, Tetsuya."

Akashi meraih buku yang dipegang Kuroko, dan mulai menggendongnya seperti menggendong seorang putri. Kuroko beringsut ke dada Akashi sembari mencengkram pakaiannya. 

------------------------------------------------

Esok paginya, Kuroko tersentak bangun dan melihat jam masih menunjukkan pukul 6. Dirinya tidak heran menemukan dirinya berada di atas kasur. Kuroko menghela nafas lega dan menoleh melihat kekasihnya berambut merah tertidur pulas di sampingnya.

"Kau menyelesaikannya untukku, Sei-kun?" Kuroko pun mengecup kening Akashi, seolah sebagai tanda terima kasih atas kerja kerasnya.

Jam 7 pagi mereka sarapan, dimana keduanya bersiap-siap menuju taman kanak-kanak untuk bekerja.

"Bagaimana dengan pertandingan shogi-mu, Sei-kun?"

"Empat hari dari sekarang, tidak perlu khawatir, Tetsuya." Akashi meraih jaket miliknya. "Kulaporkan semua kegiatanku padamu, sehingga kau tahu apa saja yang kulakukan." Akashi menutup pintu lemarinya saat Kuroko tersenyum puas.

Akakuro - Keseharian Cinta ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang