step-brother

839 108 3
                                    

Yeonjun menepati janjinya pada Hyuka. Dia mengajak tiga bocah kecil itu sekaligus Soobin ke Lotte World. Mahal tidak masalah, yang penting janji harus ditepati.

Yeonjun berjalan di depan, sambil menggendong Hyuka. Sedangkan Soobin di belakangnya menggandeng Taehyun dan Beomgyu.

"Papa, Ningning mau main itu!" pekik si kecil sambil menunjuk komidi putar. Banyak anak kecil juga di sana dan Ningning pingin dong.

"Mau itu? Oke ayo."

Soobin dan dua kakaknya mengekor saja di belakang mereka. Taehyun sebenarnya tertarik dengan permen kapas, tapi dia malu bilang ke orangtuanya. Seorang kakak itu tidak boleh jadi anak yang merepotkan, benar kan?

"Tyunie, Bamie, sini," panggil Yeonjun sambil melambaikan tangan pada dua bocah itu. Soobin pun melepaskan genggamannya dan membiarkan mereka berlari menghampiri Yeonjun.

"Ayo ikut sekalian. Tyunie bersama Ningning, ya. Kan Ningning terlalu kecil, takutnya nanti jatuh, kalau sama Kak Beomgyu terlalu besar malah."

Taehyun mengangguk patuh. Dengan dibantu Yeonjun dan Soobin, Taehyun dan Hyuka di naikkan di satu kuda yang sama. Beomgyu di kuda sebelah mereka. Juga sama dinasehati Yeonjun biar si paling kecil dijaga.

Saat komidi putar itu sudah mulai bergerak, anak-anak mereka mendadak histeris dengan cerianya membuat pasangan muda itu ikut bahagia. Soobin buru-buru mengeluarkan ponselnya dari saku, lalu menyalakan kamera dan mengambil gambar anak-anaknya. Ia dan Yeonjun bahkan ikut berjalan mengelilingi komidi putar itu untuk mengabadikan momennya sekaligus memastikan Hyuka baik-baik saja.

Setelah beberapa putaran, komidi putar itu akhirnya berhenti juga. Soobin dan Yeonjun segera menurunkan anak-anak mereka lalu pindah ke wahana lainnya.

"Papa, itu apa?" tanya si kecil sambil menunjuk stan permen kapas.

"Itu permen kapas, mau sayang?"

Sebelum Hyuka menjawab, Yeonjun sudah duluan menghampiri stan tersebut. Mengambil 3 sekaligus yang bentuk kelinci lalu dikasihkan satu-satu ke anak-anaknya.

Tidak tahunya mahal :")

Yeonjun dengan cueknya menyerahkan sisa uangnya pada si penjual, lalu mengajak semuanya menuju wahana khusus keluarga lainnya.

Tapi baru saja beberapa langkah dari stan permen kapas itu, tiba-tiba Taehyun jatuh. Dia disenggol oleh anak-anak yang berlarian dan permen kapasnya terlempar.

"Tyunie!" seru Soobin khawatir sambil berlutut untuk membantu Taehyun duduk. "Ya ampun berdarah."

Soobin panik melihat lutut Taehyun berdarah, tapi Taehyun malah terfokus pada permen kapasnya yang sudah tidak layak makan.

"Permen kapasku...."

Soobin belum sempat mencerna gumaman Taehyun, sudah dikejutkan lagi dengan Taehyun yang langsung bangkit dan mengambil permen kapasnya kembali.

"Eh jangan dimakan lagi, sudah kotor itu." Yeonjun buru-buru merebut paksa permen kapas itu dan membuangnya ke tong sampah.

Taehyun tercengang melihatnya. Dia hanya diam sambil menatap tong sampah itu dengan tatapan kecewa. Makin lama makin terlihat genangan air di matanya. Dia sangat ingin permen kapas dan sekarang permen kapasnya dibuang. Dia baru memakannya sedikit.

"Tyunie, nanti kita beli lagi ya? Yang itu sudah kotor, Sayang. Tidak bisa dimakan lagi," ucap Soobin dengan lembut sambil mengusap punggung Taehyun.

Taehyun tidak merespon sama sekali. Dia masih keras kepala memandang tong sampah itu. Dia kecewa, kesal, marah, sedih. Tapi tidak boleh menangis, seorang kakak itu harus tegar. Hanya saja dia tidak ingin bicara dengan siapa pun sekarang karena sekalinya bicara dia pasti akan langsung menangis.

Young FamilyWhere stories live. Discover now