Seokjin

860 115 14
                                    

Anak dari istri pertama ayah Soobin, adalah Seokjin. Dia juga yang mewarisi perusahaan ayah mereka.

Soobin sangat dekat sekali dengannya meskipun bukan dari ibu yang sama. Soobin menganggap Seokjin sebagai kakaknya, begitupula Seokjin menganggap Soobin sebagai adiknya.

Yeonjun sempat bertemu Seokjin saat Yeonjun mengenakan seragam SMAnya. Dia cemburu duluan melihat kedekatan Soobin dan Seokjin yang sudah seperti orang pacaran. Pada saat itu dia hampir meninju Seokjin karena memeluk pacarnya, tapi batal dia lakukan saat Soobin langsung berlari dengan cerianya dan memeluk dirinya sesaat setelah melihatnya.

"Kak Yeonjun, kenalkan ini kakaknya Soobin, namanya Choi Seokjin."

Dan begitulah, Yeonjun akhirnya akrab dengan Seokjin. Dengan begitu dia bisa sedikit lebih tau tentang keluarga kekasihnya itu.

Kembali ke masa sekarang, Seokjin menawarkan diri untuk mengantar mereka pulang dengan mobilnya. Soobin duduk di kursi depan sambil memangku Hyuka, sedangkan Yeonjun, Beomgyu dan Taehyun di belakang dengan Taehyun di tengah.

"Habis main ya tadi? Capek?" tanya Seokjin pada bayi di pangkuan Soobin.

Hyuka manggut-manggut, dia sejak tadi terfokus dengan mainan yang bergerak-gerak di atas dashboard. Dia bahkan cekikikan sendiri membuat semua orang dewasa tertawa karena tingkahnya.

Sesampainya di rumah, Soobin langsung membawa anak-anaknya untuk mandi dulu. Sedangkan Seokjin sedang lihat-lihat rumah itu bersama Yeonjun yang mempersiapkan minuman untuknya.

"Ini rumahmu, Jun?" tanyanya sambil duduk di salah satu kursi yang ada di dapur.

"Untuk sekarang, iya. Sebelumnya paman yang menempati rumah ini, tapi dia sudah meninggal, belum beristri jadi daripada kosong, aku yang tempati."

Seokjin manggut-manggut mengerti. "Nyaman sebenarnya, hanya saja terlalu kecil untuk keluarga."

"Aku juga merasa begitu setelah Soobin dan anak-anak datang."

Yeonjun pun menghidangkan gelas berisi jus itu di hadapan Seokjin. Lalu ikut duduk berhadapan dengan kakak Soobin.

"Soobin kenapa kabur dari rumah?" tanya Seokjin sambil menyesap sedikit jus itu.

"Dia tidak kabur, Hyung. Tapi diusir ibunya karena ketahuan berpacaran denganku," jawab Yeonjun sambil tersenyum kecut.

"Hmm, begitu ternyata. Beberapa waktu lalu aku menghubunginya tapi selalu tidak ada jawaban. Bahkan saat kudatangi rumahnya hanya ada pembantu saja di sana, entah kemana ibunya. Kupikir dia kabur. Baguslah kalau bersamamu, aku lebih tenang sekarang."

"Apa memang sekejam itu ibunya? Maksudku, Soobin datang ke sini dengan badan basah kuyup kehujanan, wajah sembab, hanya bawa baju, tidak bawa uang atau ponsel. Dan dia bilang padaku kalau dia diusir ibunya karena bersamaku, bagaimana mungkin seorang ibu setega itu ke anaknya sendiri?"

"Hm, kalau ibunya aku sudah tidak kaget lagi akan melakukan itu pada Soobin. Tidak mengejutkan, sifatnya memang begitu. Aku sangat ingin membawa Soobin pergi dari rumah itu, tapi ibunya selalu menghalangi, entahlah mungkin biar ayahku tetap memberinya uang. Dia juga sangat berambisi menguasai perusahaan ayah dengan Soobin. Padahal kita tahu sendiri Soobin tidak menyukai itu."

Tiba-tiba saja terdengar suara ribut anak-anak dan Soobin yang mengomel, diikuti dengan derap kaki keluar dari kamar mandi. Beomgyu dan Taehyun hanya dibungkus dengan handuk lalu berjalan ke kamar, sama halnya dengan Hyuka yang dibungkus handuk dan berlari kecil mengikuti kedua kakaknya.

Soobin mengikuti mereka dari belakang dengan kaos sedikit basah. Ia tak sengaja menoleh ke dapur, lalu melempar senyum pada kedua pria di sana sebelum bergegas menyusul anak-anak.

"Adikku sudah dewasa sekarang," ucap Seokjin tiba-tiba, bertopang dagu sambil melihat Soobin pergi.

Yeonjun mengangguk kecil. "Semenjak ada anak-anak, Soobin sekarang sudah lebih dewasa."

"Pasti sulit bagimu untuk memenuhi kebutuhan kalian berlima. Belum kalau Beomgyu dan Taehyun mendaftar sekolah, pasti akan makin sulit lagi."

"Aku akan berusaha lebih keras untuk mereka, Kak."

Pada saat yang sama terdengar bunyi ketukan di pintu depan. Seokjin segera beringsut, dia tahu kalau itu adalah kurir yang mengantar makanan pesanannya.

"Anak-anak, ayo makan dulu sebelum tidur," panggilnya seraya membawa empat kantong plastik besar berisi makanan untuk disiapkan di meja pendek depan TV.

Anak-anak langsung mendatanginya, sudah harum dan ganteng-ganteng pakai piyama. Terakhir Soobin dan Yeonjun bergabung.

"Uwaaah! Pizza! Hyunie liat, ini pizza!" pekik Beomgyu dengan girangnya saat melihat pizza ukuran besar, pada Taehyun di sampingnya.

"Cha, dimakan. Makan saja yang banyak sampai kenyang."

"Bilang apa ke om Seokjin?" tanya Yeonjun pada ketiga anaknya.

"Terima kasih, om Seokjin."

Seokjin tersenyum bangga. Lalu mengusak kepala 3 bocah lucu itu.

"Sama-sama~"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Young FamilyWhere stories live. Discover now