POSSESSION| chapter 1- prolog

44 0 0
                                    


Sebelumnya fy mau kasih tau buat kalian yg baca, sorry kalo cerita fy masih kurang nyambung (gaje) dan banyak salah kata, karena ini karya pertama fy ya.. Fy masih belajar, dan ini itu terjadi karena kegabutan di rumah karena udah gak kerja lagi hehe.. jadi mohon dimengerti. Btw "FY" itu adalah adalah aku ya, aku singkat nama aku buat disini. Terima kasih..
See you..

                    Happy reading..
                         
                            *****

                           Prolog..

_________________________________________

Ana menghempuskan napasnya dengan kasar, matanya membulat dengan kepalanya yang menggeleng saat ia melihat sosok lelaki yang masih terbaring diranjang dengan selimbut menutupi hampir semua badannya.

"Astaga, jam segini belum bangun juga kak..!!" Seru Ana dengan melangkah mendekat, kedua tangannya meraih selimut yang menutupi tubuh lelaki itu, dilipatnya dengan rapih dan di taruh disamping ranjang.

"Kak bangun udah jam 7 pagi, nanti kesiangan berangkat sekolahnya". Ana berbisik ditelinga lelaki itu dengan jari-jari tangannya mengelus wajah tampan lelaki itu.

" Em.. masih ngantuk sayang, setengah jam lagi ya.." serunya dengan menarik tubuh Ana sampai terjatuh diatas tubuhnya.

"Lepasin kak, Ana udah mau berangkat sekolah nanti kesiangan lagi. Kakak juga harus cepet mandi terus sarapan. Ana udah siapin tuh di meja." Serunya dengan berontak dan kembali berdiri. Ana merapihkan pakaiannya yang sempat berantakan.

"Oke sayang, tapi sebelum kamu berangkat coba mana salam perpisahannya dulu..!!" Ujar lelaki itu menepuk sebelah pipinya, dengan senyum merekah di wajah tampannya.

Ana tersipuh malu melihatnya, kedua pipinya merona merah.

"Kenapa diam sayang, katanya udah siang lebih cepat lebih baik".goda lelaki itu dengan menarik pinggang ana dengan kedua tangannya. Sehingga Ana berada di dekapannya.

"Baiklah.. " serunya dengan mengecup sebelah pipi lelaki itu dan tersenyum hangat.

"Astaga kenapa sebentar sekali sayang, aku bahkan tidak merasakannya. Coba ulang."

"Kakak.. jangan mulai deh, Ana udah kesiangan." Dengan mencoba melepaskan tangan lelaki itu yang melingkar dipinggangnya.

"Tidak bisa.. ayolah aku akan sangat merindukanmu sayang.. dua kecupan, maka aku akan melepaskanmu. Bagaimana..?" Serunya dengan dengan mengedipkan sebelah matanya.

Ana memutar bola matanya jengah dengan kelakuan lelaki didepan matanya itu. Bisa bisanya ia sangat suka menggodanya, dan membuat jantungnya senam di pagi hari begini.

"Okey.. tapi berhenti menatapku seperti itu kak."Ana mengalah demi kebaikan jantungnya yang semakin gencar berdetak, apalagi lelaki itu terus menatap wajahnya dengan senyum manis dibibirnya. Jujur saja, jarang sekali orang lain melihat senyumya. Bisa dibilang lelaki itu sangat pelit ternyum, makannya Ana sangat bangga pada dirinya sendiri yang begitu mudah melihat dan menjadi alasan lelaki itu tersenyum. Membuat wajahnya yang tampan semakin mempesona.

"Tapi aku tidak bisa berhenti menatapmu sayang.. kenapa pagi ini kau nampak cantik sekali."ujarnya dengan mengecup kedua pipi Ana bergantian. " Ck..ini balasan karena kamu tidak kunjung menciumku. Padahal aku sudah menunggu cukup lama. Lihat bahkan kamu terancam terlambat sekolah jika terus berdiam diri seperti itu".

Sontak Ana menundukkan kepalanya, melihat jam yang melingkar di tangannya. "Mati kau Ana, bisa-bisanya  aku berdiri seperti patung hanya karena sebuah kecupan dikedua pipi. Bego..." Runtuk Ana dalam hati.

Ana menepuk kepalanya saat mendengar denguman pintu tertutup. Ternyata lelaki itu sudah melepaskannya setelah mengecup kedua pipinya, dan dengan bodohnya Ana tidak menyadari itu, tapi justru terdiam seperti orang bodoh yang terhipnotis karena perlakuan lelaki itu.

"Memalukan.." seru Ana dengan berdecak kesal, melangkah keluar dari kamar untuk segera berangkat sekolah.


________________________________________
                              T.B.C

                                       14september2022

                                                                FY"

Possession [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang