Hari ini, sudah terhitung 1 Minggu lalya pergi dari rumah. Berhari hari lalya lalui dengan kekosongan di dirinya. Eh? Bukannya lalya dari dulu memang kosong.
Lalya mulai mencoba membuka lembaran baru tanpa keluarga.
"Fuhhh" lalya menghela nafas nya.
"Mari kita buka lembaran baru hidup ini." Ucap lalyaHari ini dia memutuskan untuk pergi ke kafe, sudah lama rasanya ia tidak pergi ke kafe nya itu. Lalya mulai berjalan pergi menuju kafe nya itu, mengapa dia berjalan kaki? Jawaban nya adalah jarak rumah lalya dengan kafe terpaut sangat dekat mungkin hanya 100meter dari rumah nya, jadi untuk menghemat uang nya dia memilih jalan kaki saja.
Sesampainya dia di kafe nya, lalya di sambut oleh para pelayan di kafe nya, bahkan para pengunjung juga ada yang ikut menyapa nya. Lalya hanya menanggapi dengan senyuman khas nya.
lalya berjalan menuju ruangan nya, tak jarang pula orang orang menatap nya memuja, siapa pun yang melihat nya tidak akan mampu berkedip. Cantik, putih, tinggi, langsing tapi montok, jangan lupa aura dingin khas dirinya, sungguh sangat mempesona.
Setelah masuk keruangan nya, lalya disambut oleh tangan kanan terpercaya nya. Sahabat nya sendiri.
"Lalyaaaaa..akhir nya Lo datang juga, kangen nih gue sama Lo" ucap gadis yang menyambut kedatangan lalya.
"Lebay Lo beb, gimana kondisi kafe akhir akhir ini?" Tanya lalya.
"Ahh Lo mah ga asik, bilang gue juga kangen kek gimana kek ini malah nanyain kafe nya, syedihh hayati" ucap Beby dramatis
Lalya hanya mendengus kecil. Lalu memutar bola mata malas.
"Yayayaya gue juga kangen sama lo, jadi gimana keadaan kafe?" Ucap lalya
"Nahh gitu dong, seperti yang Lo liat, kafe rame, bahkan makin rame" ucap Beby
"Hmm bagus" ucap lalya
"Yaiyalah Beby Lidya yang handel gitu lohh, btw Lo kemana aja akhir akhir ini sampe ga Dateng ke kafe?" Tanya beby.
Lalya diam. Lalu mulai menceritakan semua nya kepada Beby. Beby yg mendengarkan nya pun hanya bisa terdiam, Beby memang tau kondisi keluarga lalya, Beby mengenal lalya sudah dari masa TK, jadi tidak heran jikalau semua orang tidak bisa mendekati lalya sedangkan Beby begitu mudah mendekatinya.
"Yang sabar yah La...Lo gausah mikirin mereka lagi, mereka aja kaga mikirin elo, udah biarin aja, nanti ujung ujung mereka bakal nyesal sendiri oke?" Ucap Beby menenangkan lalya yg terlihat mulai gemetaran.
Lalya menatap Beby dengan pandangan yang sulit di artikan, disaat semua orang tidak mengerti dirinya, hanya Beby seorang yang mengerti, maka dari itu lalya tidak akan segan curhat kepada beby,begitu pun sebaliknya.
"Lo...sahabat gue" ucap lalya lalu memeluk erat Beby. Beby hanya tersenyum lalu menepuk nepuk punggung lalya.
Setelah saling curhat menyurhat, cipika cipiki, main sana sini, dan tidur sampai sore, akhir nya para pengunjung mulai pulang dan lalya membantu para pekerja nya untuk tutup kafe. Selesai nya lalya langsung pulang setelah berpamitan dengan beby.
Awalnya Beby berniat mengantar lalya pulang kerumahnya tetapi lalya menolak, jadi dia membiarkan lalya pulang begitu saja.
Setelah curhat dengan beby, lalya merasa mood nya lebih baik dari sebelum nya. Lalu dengan riang berjalan pulang kerumahnya nya.
Di tengah perjalanan, lalya melihat seperti sekelebat bayangan di semak belukar di depan sana. Dengan sedikit ragu dan sejuta kepenasaranan akhir nya lalya berjalan mendekati semak belukar tersebut.