Sebentar aku terdiam karena kata-katanya itu dan aku langsung sadar kalau aku salah.
"Hah ? Sejak kapan aku bilang suka sama kamu ?". Gerutuku padanya.
"Itu tadi kamu bilang; Kamu gak tau perasaan yang sudah bertahun-tahun kupendam buat kamu. Itu artinya suka kan ? Alah gak salah lagi sudah".
"Hgrfm". Aku berdehem sedikit untuk menenangkan ketidakjelasan ini, sebelum melanjutkan nya lagi.
"Gini yaa pangeran tampan nan tajir. Ku rasa sebelum aku lanjut. Diharapkan telinga, otak dan hati dicuci dulu sebelum akhirnya kamu ngerasa aku suka sama kamu".
".....".
"Sebenarnya yaa.. perasaan yang sudah bertahun-tahun kupendam itu maksudnya perasaan benci. Karena.. dari dulu kamu tuh ngerepotin banget jadi orang".
"Kalau begitu pergilah dari sini. Dasar gak guna".
"Dan berani juga kau bermain dengan hidupku ! Biar ku matiin dulu kamu baru aku puas". Aku menghampirinya dan menarik rambutnya dengan kuat.
"Aww aww, PAK SATPAM !!". Rintihnya meminta bantuan.
"Belum.. aku belum selesai ! Jangan bawa aku pergi ! lepasin !!". Aku memberontak dengan sisa tenagaku.
"Sia-sia kamu lakukan itu, aku sudah mendapatkan jalan menjadi terkenal sekarang. Jadi.. kalau ada yang sakitin aku, bisa dikenakan hukum".
"Sialan kau Rama !".
"Kamu kalau mau jadi terkenal juga susah, karena kamu orang BI-A-SA. Mana bisa naik semudah membalik telapak tangan".
".....". Aku terus menatap tajam kearahnya.
"Aku juga gak bakalan minta bantuanmu lagi. Toh, ada pacarku yang gantiin haha".
Sambil diriku dibopong oleh pak satpam dan diajak menjauh. Rama berucap lagi,
"Kalau kamu mau balas dendam padaku, silahkan sekolah dulu di SMA 1 negeri, oh iya.. sayang sekali itu mungkin tidak akan terjadi".***
Aku sudah berada diluar menatap sekolahnya. Dalam hatiku terus saja bertanya-tanya kenapa Rama berubah sikap padaku.
Dulu dia begitu baik padaku, sampai-sampai setiap kali aku menangis.. tangan nya yang lebih besar dariku mengusap air mataku dan bilang; ada aku disini.
"Sialan kau Rama Aditya.. akan kubuat hidupmu berada dibawah dengan usahaku". Gumamku menggepalkan tangan.
Sadar hari sudah mau sore, aku langsung pulang ke apartemenku.
"SMA 1 negeri yaa..". Gumamku.
Kalau di ingat-ingat.. sekolah itu pernah menjadi top rank 1 di kota karena memiliki anak yang berprestasi didalamnya. Kemudian, kalah jauh dengan sekolah-sekolah baru yang juga memiliki tingkatan lebih besar. Contohnya seperti sekolahnya Rama.
Aku melihat isi tabunganku, lumayan banyak tapi belum cukup untuk biaya lanjut sekolah.
Tapi, aku tidak boleh menyerah.. aku harus bisa masuk sekolah. Biar ku tunjukkan pada Rama kalau aku bukan orang biasa.
Aku berhenti bekerja di kafe tante Hana dan membayar sewa apartemenku lalu aku keluar.
Saat ini, aku meminta bantuan pada bu Lila untuk membiarkanku tinggal di tokonya. Untungnya meskipun bu Lila sering mengeluh tentang kehidupanku, dia menganggapku anak kandungnya.
"Terima kasih banyak bu Lila.. aku sungguh bersyukur".
"Alhamdulillah kalau begitu. Yaa, karena anak-anak ku sudah nikah dan punya keluarga sendiri. Mereka kadang lupa untuk berkunjung lagi kesini".
"....". Aku tidak bisa membalasnya. Aku bingung, tapi mataku mulai berkaca-kaca.
"Yasudah.. besok kamu gak perlu kerja dulu. Rapikan aja barang-barangmu oke, dan juga kamu boleh panggil aku Uma dan suamiku kamu panggil Abah".
"Ah, i-iya.. terima kasih banyak Uma".
Kulihat bu Lila alias Uma, pergi berlalu dari toko. Aku merasakan perhatian dari seorang ibu lagi akhirnya.
Saat umurku yang ke-12. Ibuku tewas tertabrak motor hendak menyebrangi jalan di derasnya hujan. Jika di ingat lagi, aku ingin menangis.
Ayah menjaga dan merawatku selama 2 tahun. Dan membiarkanku mandiri, setelahnya Ayah menikah dengan wanita janda beranak 1.
Anaknya juga perempuan, umurnya sama denganku 16 tahun. Tapi aku lebih muda darinya, hanya beda beberapa bulan.
Kemudian, Ayah pergi ke kota bersama wanita itu dan anaknya. Ditinggalnya aku di rumah sewa yang belum dibayar.
Hingga Rama tau kalau aku sedang kesusahan. Makanya sekalian saja dia mengajakku ke kota dan melunaskan sewa rumah di desa.
Lanjut chapter 05.
[Fyi : Uma/Umi artinya Ibu, Abah/Abi artinya Ayah]
KAMU SEDANG MEMBACA
💜Rasa Cinta Sampai Kadaluarsa💜 [Slow Update]
RomanceAku mencintaimu dalam tatapan bahagia.. ku selalu mencintai mu apapun keadaan nya.. Boleh kau sakiti Aku.. tapi tidak dengan hatiku.. Kuharap, sebelum hati ini mulai kadaluarsa karena aku mulai menghapus perasaanku, kau akan mencintaiku balik. ♡Baca...