Fani POV
"Angel!,lo kenal gak?"
Sakit memang,tapi ini nyata
"An..angel yang mana"kataku lirih,dan yang lebih parahnya sebenarnya aku tau siapa Angel yang dimaksud oleh stef,karna Angel adalah...
"Ya elah,masa lo gak tau!Angel yang itu loh, wakil osis disekolah kita,cantik,pintar dan ......"
"Tidak tau diri"aku melengkapi perkataannya,memang jahat jika aku mengatakan orang yang dicintainya tepat dihadapannya,tapi aku tidak kuat,jika stefan mengatakan hal seperti itu didepan orang yang sangat mencintainya,aku sangat mencintaimu stef
"Heh!!apa maksud lo?!"bentak stefan
"Angel tu nggak tau diri!kan gue lebih cantik n pintar dari pada dia Hahaha"gue tau dia bakalan ngebentak gue,jadi gue harus cari kata2 yang bisa mencairkan suasana
"Haha gue kirain kenapa lo bilang gitu?rupanya gk mau ngalah lagi, di puji sama gue"kemudian stefan menarik hidungku
'Oh men hidungku merah'batinku
"Rasain nih pembalasan gue"gue tarik hidung mancungnya itu,lalu gue lari dari tempat duduk.
Jadilah gue dan stefan main kejar kejaran,setelah gue capek dan cukup letih,akhirnya gue mengangkat bendera putih juga
"Ampun!!gue nyerah"
"Iya,gue juga nyerah"kata stefan sama lelahnya kaya' gue
"Aaarrggh"tiba tiba kepala gue sakit begini,aduh mau pecah ni rasanya
"Lo kenapa fan?lo nggak apa apakan?"
Aku lihat dia,dan terlihat dari sorot matanya itu adalah tanda khawatir,apakah ia punya rasa sayang padaku?walau sedikit?
"Aku tidak apa apa,cuma sakit kepala biasa"
"Kalau gitu,Aku antar kamu pulang ya?"tanyanya dengan nada memohon
"Iya"kataku lemas dan mengangguk
∞∞∞
Kamipun sampai dirumahku
"Stef,masuk dulu yuk?"ajakku
"Nggak usah ah ngerepotin,lagian aku ada urusan koq"
"Oh gitu ya?,yasudah lah"aku tersenyum,sebelum ia melangkahkan kakinya
"Kalau begitu aku pergi ya,bye"stefanpun pergi dengan motornya dan melambaikan tangannya kepadaku.
Aku masuk kerumahku yang sudah kangen sama aku,karna udah ditinggal lama
"Mom,fani pulang"kataku dan memegang kepalaku sakit 'kenapa ini'batinku
"Udah pulang?tumben"
"Ih,kakak!jadi maunya fani nggak usah pulang ya?"kataku dan memanyunkan bibirku setelah itu,dan yang menjawab itu kakak laki laki ku,kk Evan
"Eh,bukan itu,maksudnya tumben cepet pulang,bi..aasa..nyakan laama"terakhir,katanya cukup lambat dan matanya berputar,dasar kakak kakak
Aku melihat sinis sebentar,kepada kakakku ini sebelum bicara "tadi tiba tiba kepala fani sakit kk"
"What??mana yang sakit?mana?"
Lah kepala gue,udah sakit,dibikinin tambah sakit sama kakak gue,pake diputer puter lagi
"Kk,kepalanya jangan diputer gitu juga kali"
"Kepalamu terbentur apa fan?"
"Kakak ku tersayang,kan sudah kubilang,kepalaku sakit TIBA TIBA!"
"Hmm,kalo gitu ke rumah sakit sekarang"usulnya
"Gawsah ah,paling palingan sakit kepala biasa"aku menenangkan kakakku,biar jangan susah susah cuma demi aku,baikkan aku?
But,kakakku malah melototkan matanya,horor,
"Ok,kita kerumah sakit"akhirnya aku pasrah juga dibuat oleh matanya itu."Oh ya kk,mom and dad kemana?"
"Ke paris"jawab kakakku santai,dan aku sebaliknya
"What?!kenapa nggak ada yang bilang ke fani sih"aku melipatkan tanganku ke dada dan mengerucutkan bibir,membuat aksi sesebal mungkin
"Gimana mau bilang?!di telpon nggak di angkat!"
"Eh?"aku ambil Hp di kantong celana gue,dan O'ow
"Hah,masih mau protes"kata kakakku ini
"Eng,,Arrgghh"belum sempat aku menjawab,tiba tiba kepalaku sakit lagi.
"Fan,kamu nggak apa apa?ayo kerumah sakit"
Aku digendong kakakku untuk dimasukkan kemobil,karna kepalaku sangat sakit
∞∞∞
Setelah di cek,kakakku diminta untuk memasuki ruang dokter,sedangkan aku disuruh tunggu di luar,aku bosan.
Aku menguping pembicaraan dokter dan kakakku,seharusnya, menurutku aku pantas mengetahui kondisiku,yakan?
Kata terakhir yang ku dengar dari pembicaraan yang ku dengar itu, cukup membuatku menangis
Hiks,hiks,hiks...
Aku menangis dalam diam,apa ini takdirku?aku sudah kehilangan cinta dari sahabatku,walaupun mungkin sebenarnya tidak akan pernah kudapatkan karna Aku......
•••
Sorry,kalau ada yang kecewa sama part ini,mungkin agak aneh lagi?hehe
Cerita ini kupercepat nextnya karna nilai ujianku sangat baik.vote n comment yaPiye
KAMU SEDANG MEMBACA
Regret [sorry]
RomanceI'm sorry I was blind in your being,and one thing that I want that time to the end of my life "Back { ye } all my