I willingly

263 24 22
                                    

Evan Pov

"Fani!!???!"

Aku kaget,tiba tiba aku menemukan Adikku tergeletak di ambang pintu dokter sambil menangis,aku cukup terluka melihat kondisi adikku yang begini,belum lagi dengan penyakitnya,itu membuat hatiku seperti tergores dengan pisau yang sangat tajam

Ia adikku satu satunya,bagiku adikku adalah segala galanya,bahkan ia berhasil menandingi Erin,kekasihku.

Aku sangat terluka dengan informasi yang mengenai adikku

FLASH BACK ON

"Bagaimana dengan kondisi Adik saya dok?"

"Apa adikmu ini sering sakit kepala?"

Aku mengingat ingat adikku yang,yup,semenjak satu pekan yang lalu ia sering sakit kepala

"Ya dokter,akhir akhir ini,memang adik saya sering sakit dibagian kepala,bahkan terkadang kalau belajar sakit kepala itu bertambah"jawabku mengingat kejadian saat adikku waktu belajar dimalam hari

"Sepertinya sudah jelas,bahwa Adikmu..."dokter itu mengambil nafas panjang,sebelum melanjutkan kata katanya "mengalami kanker otak stadium II"

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

"Apa?!,bagaimana bisa penyakit itu bisa ada pada adik saya dok? Dan bagaimana menyembuhkannya?"kataku shock,apa yang barusan diucapin dokter di depanku ini

"Saya tidak tau pasti bagaimana,tapi saya berpesan,jaga adikmu dan rawat ia dengan baik,sering sering ia memakan buah,karna insya Allah itu dapat membantunya"

"Apa tidak bisa di operasi dok?"

"Sebenarnya bisa,tapi penyakit itu tidak bisa di jamin akan hilang 100 %,jadi bisa saja penyakit itu kembali"
Jawab dokter itu dengan sabar

"Tapi bisa untuk pemulihan kan?"kataku

"Iya,tapi..."

"Baiklah dok,kalau begitu saya pergi dulu,"aku langsung pergi dengan kecewa,tanpa ingin mendengarkan lagi keraguan pemulihan adikku

"Kanker Otak?adikku"kataku lesu dan saat aku membuka pintu ruang dokter itu untuk keluar,dan saat itu juga aku melihat adikku terduduk sambil menangis,'apa adikku mendengarkan semuanya?'batinku

Flash back off

Author pov

"Kk,apa itu bener?apa fani udah mau mati?apa karna fani nggak berguna dan cuma nyusahin orang,makanya Tuhan ingin mengambil fani kk?atau ......"omongan fani terputus karna kakaknya,Evan,yang sangat terluka dengan perkataan Adiknya,bagaimanapun ia harus membuat Adiknya tegar akan nasib

"Huss nggak boleh ngomong kayak gitu,fani nggak pernah nyusahin siapa siapa koq,fani nggak akan meninggal sebelum kakak,itu nggak akan terjadi,kamu ingat itu"

Evan lalu memeluk Fani,Ia tak tau apa lagi yang harus ia perbuat.ia telah gagal menjaga Adiknya sehingga membuat Adiknya begini,itulah sekarang yang berada di fikirannya

"Kita pulang ya fan?"tanya Evan sambil tersenyum menahan kecewa akan nasib Adiknya

Tapi sayang,Fani adiknya semakin mengeluarkan Air mata yang sudah tak terbendung lagi

"Untuk apa Fani hidup lagi kk,kalau nanti Fani juga jadi beban kakak,lebih baik kakak bunuh fani sekarang,percuma juga kan fani hidup kalau......hiks hiks"lagi lagi kalimatnya terpotong karna Evan yang sudah tidak sanggup lagi, mendengar ucapan Yang sangat menyakitkan itu

"FANI!!Sudah kakak bilang kamu itu nggak pernah nyusahin siapa siapa,termasuk kakak.kamu nggak boleh putus asa gini!!,kamu tau fan?Kakak sakit lihat kamu nangis,itu membuat kakak seperti Kakak yang nggak berguna buat Adiknya,kakak bukan kakak yang baik,kakak udah gagal jagain kamu,kakak emang nggak pantas buat kamu panggil kakak, karna kakak......"ucapannya tiba tiba berhenti,karna Fani Memeluknya

"Kak,,maafin fani udah buat kakak berfikir kayak gini,fani janji nggak akan gitu lagi,kakak adalah orang yang terbaik yang pernah Fani milikin,kakak pantas dipanggil kakak,Maaf kak udah buat kakak ngomong kayak tadi"Fani berhenti bicara,ia tak sanggup lagi berbicara,ia menangis dalam pelukan kakaknya,dan ia berhasil membasahi Baju kakaknya,walau bukan itu tujuannya

"Kita pulang ya?"kata Evan lagi

Fani menyetujuinya, hanya dengan mengangguk,tidak berbicara

Mereka lalu pergi ke arah mobil mereka,dan masuk kedalamnya,di dalam mobil yang sudah berjalan pembicaraan kembali dimulai,oleh Fani

"Kak.."katanya pelan dan lesu

"Iya?"ia melihat kearah Adiknya,lalu kembali melihat kearah jalan

"Fani boleh minta sesuatu?"tanya fani

"Apapun"

"Janji?"tanya fani

"Janji

Fani tersenyum dan mengatakan apa yang dimintanya

"Tolong,kakak jangan bilang siapa siapa soal kondisi Fani,terutama stefan,ya kak?"mohonnya pelan

"Kenapa?kakak nggak setuju sama permintaan kamu fan,kakak nggak bisa sembunyiin ini,apalagi sama stefan!kalian itu sahabat seharusnya saling..."Omongannya berhenti karna perkataan fani

"Membagi suka duka,tapi kakak udah janji buat ngabulin permintaan fani,fani mohon kk,kali ini aja"

Evan menarik nafas berat dan menghembuskannya

"Baiklah,tapi kakak nggak janji untuk selamanya sembunyiin ini"katanya akhirnya

"Makasih kk"fani tersenyum,walau kakaknya tidak selamanya menyembunyikan informasi penyakitnya

∞∞∞

Setiba di Rumah,mereka sedikit kaget melihat Stefan sudah berada di teras Rumah mereka sambil duduk manis

"Hy Fani,hy kk Evan"

"Hy juga stefan"balas fani,sedangkan Evan hanya senyum tipis dan masuk ke dalam rumah,meninggalkan mereka berdua di Luar.

"Ada apa stefan?"kata fani,memecahkan hening yang sebentar itu

"Tadi kemana aja?"tanya stefan

"Jalan jalan"jawab fani bohong

"Yahh, jalan jalan Aku nya nggak di ajak"kata Stefan pura pura kecewa

"Maaf,maaf.lagian kita kan udah main seharian,jadi bosan lihat wajah itu itu aja"canda Fani

"Oh,gitu ya?o.k fix"

"Becanda stupid,emangnya ada apa sih?"tanya fani lagi,

"Boleh minta bantuan nggak?"

"Apa?"

"Deketin Aku sama bidadariku,Angel. dong ya?"pinta stefan tanpa memikirkan perasaan Gadis di depannya,maklum saja ia kan tidak tau fani mencintainya

Sakit

Sedih

Kecewa.

Tes tes,berlian dari mata Fani keluar tanpa izin dan sepengetahuannya,dan membuat stefan bingung

"Kamu kenapa nangis fan?kalau nggak mau juga nggak apa apa koq,maafin Aku kalau maksain kamu"katanya minta maaf

"Eh Aku nggak nangis,Mata Aku perih kena tanganku,tadikan waktu aku jalan jalan banyak makan pakai sambel,jadi yah begini perih"bohong fani,mencari alasan yang lumayan bisa diterima oleh otak sahabatnya,stefan

"Ohh,,jadi kamu maukan?"

Fani mengangguk tanda setuju

'Aku harus merelakan stefan' batinnya

"Oh iya bagaimana caranya stef?"tanya fani yang seiring memikirkan cara nya

===
Tbc,20 desember 2014

Mudah mudahan nggak Aneh lagi ya Awkward :3
Vote commentsnya ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Regret [sorry]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang