"Good girls go to heaven and bad girls go everywhere."
- Queen Raquella Strathearn
...
"GUE GAK MAU TAU, LO SEMUA BELIIN GUE MAKANAN DI KANTIN!"
Queen menatap tiga orang cewek di hadapannya yang memasang gaya centil, tidak lupa juga rambut mereka di tata sedemikan rupa, memakai jepit warna warni dan bandana. Membuat dirinya muak. Namanya genk Cewek Cantik Hits, atau lebih sering di kenal CCH.
"Emang salah kami apa, Queen?" Tanya salah satu seorang cewek yang memakai bandana bewarna kuning terang, rambutnya di kepang ke samping menjadi satu. Setau Queen namanya Kiran, cewek manja dengan bola mata hitam pekat.
Queen menggedikkan bahunya. "Gue enek aja liat lo bertiga. Buru sana ke kantin, gue laper." Ucapnya sambil melambaikan tangannya ke udara, bergerak seperti mengusir mereka.
Tidak ada yang berani melerai. Padahal di kelas XI IPA 4 -- kelas queen -- terbilang cukup ramai karena jam istirahat sebentar lagi segera selesai.
"Tapi Queen, ini udah mau masuk." Protes cewek di samping Kiran, rambutnya di kuncir menjadi seperti ekor kuda dengan hiasan jepitan bewarna merah muda yang menahan poninya agar tidak jatuh. Setau Queen nama cewek itu Pamela.
"Berisik lo. Mau gue tendang keluar sekolah? Mau cari mati sama gue?!"
Suasana hening. Inilah yang terjadi jika kalian membantah perintah Queen. Ancaman andalannya mampu membungkam mulut sang lawan bicara.
Gitu doang ciut, cemen.
"Udah ayo kita ke kantin Rin, La." Putus salah satu cewek lagi dengan seragam yang sangat membentuk bodynya, oh jangan lupa cewek ini memakai syal bewarna biru lembut. Namanya Ursela.
Queen berdecih. Tuh cewek mau ke sekolah atau mau ke club?
Padahal tidak berbeda jauh dengan dirinya. Baju sekolah yang benar-benar di crop sampai terlihat pusarnya, roknya yang bahkan hanya dua jengkal dari pinggangnya. Tapi sekali lagi, tidak ada yang melarang dirinya untuk berpenampilan seperti itu. Dan sialnya, memang body Queen sangat bagus ditambah wajah cantiknya yang mendukung. Ratu bencana sekaligus primadona di SMA Pelita.
Kalian tahu apa yang akan dilakukan Queen ketika kalian menegur penampilannya? Kalian akan merasakan bagaimana rasanya di tendang dan di tolak dari semua sekolah dan kantor. Itu berlaku bagi para siswa dan guru. Terlebih lagi cewek ini termasuk genk LionX. Kalian tidak tau genk itu? Serius? Genk panguasa jalan entah dalam hal balapan, tawuran, atau hal berkelahi lainnya. Dan Queen merupakan ketua genk dan satu-satunya cewek disana. Camkan!
Queen menyeringai puas melihat CCA itu pergi dari hadapannya. Mulai hari ini, ia akan menobatkan genk CCH menjadi CCA, cewek cantik alay. Rasain!
Satu..
Dua..
Tiga..
Kringggggg!
Lagi-lagi Queen menyeringai, dan menatap teman sebangkunya, Aldo -- cowok kutu buku yang dinobatkan menjadi kacung Queen selama dirinya berada disekolah --. "Lo ngadu sama Bu Baba, gue tebas palalo."
Aldo meneguk salivanya dengan susah payah. Ia mengangguk patuh dengan takut-takut. Dan bersiap mendapatkan amukan dari Bu Baba karena ulah Queen yang bolos mata pelajaran beliau, lagi.
Queen tersenyum manis yang sangat dibuat-buat. Lalu menepuk puncak kepala aldo, seperti anjing peliharaan yang patuh terhadap majikannya. Kejam? Tentu saja.
"Makasih, Aldo. Nanti gue traktir di resto daddy deh." Ucap Queen seraya berjalan menjauhi Aldo yang menatapnya dengan tatapan kosong. Astaga apa dia sedang di hipnotis?
Queen cantik banget sih..
Dan sialnya, batinnya berkata seperti itu.
...
Queen tertawa terpingkal-pingkal mengingat dirinya yang menjahili genk CCA. Dia memesan banyak makanan dan minta dibawakan ke kelasnya, yang bahkan sekarang sudah masuk jam pelajaran. Dan sudah memasuki jam Bu Baba, astaga membuat perutnya geli membayangkan mereka di marahi bahkan dihukum oleh guru killer itu. Ah tidak, sok killer.
Bu Baba, adalah julukan untuk guru muda yang suka sekali marah-marah dan memberi tugas yang tidak manusiawi ke setiap muridnya, banyak banget kalau ngasih tugas! Selain itu, Bu Baba juga suka sekali minum kopi dan membaca koran. Menurut Queen, gurunya yang satu itu seperti baba-baba. Kalian tau baba tidak? Seperti kakek-kakek gitu. Entahlah kenapa dirinya berpikir sampai sejauh sana. Dan berkat dirinya, guru yang bernama asli Bu Laila, tiba-tiba berganti nama menjadi Bu Baba. Menurut Queen nama itu cocok sekali dengan Bu Laila. Alhasil, seluruh murid ikut memanggilnya dengan panggilan Bu Baba. Asik, bukan?
"Mampus lo, makanya gak usah sok hits disekolah gue. Gue lempar dari sekolah baru tau rasa." Gumam Queen sambil menatap lapangan besar SMA Pelita. Ternyata genk CCA itu sedang dihukum hormat di hadapan bendera merah putih.
Queen menyesap sebatang rokoknya. Kini rooftop merupakan pelarian yang paling tepat untuk perihal bolos mendadak seperti ini. Biasanya ia akan keluar sekolah lewat pintu belakang dan nongkrong di warung Enyak yang merupakan markas genk LionX di belakang sekolahnya.
Jangan berani-berani kesana, isinya benar-benar manusia berhati iblis semua. Dan Queen bangga menjadi ratu mereka.
Sambil menikmati semilir angin yang menerpa permukaan wajahnya, ia mengepulkan asap rokok ke udara, menyisakan bau yang sangat menyengat indra penciuman. Itu juga kalau lo orang yang payah karena gak suka rokok.
Hari-hari Queen bewarna. Sangat bewarna. Dia bukan cewek broken home seperti yang tertulis di novel lainnya. Keluarga Strathearn sangat harmonis. Kedua orangtuanya sangat menyayangi dirinya, senakal apapun dia. Entah sudah keberapa ribu kali ia membuat masalah di sekolah, tapi tetap saja ia tidak pernah mendapatkan SP satu kali pun. Hebat, bukan?
Ia juga mempunyai kekasih di sekolah ini. Kapten basket dengan pahatan wajah yang sangat sempurna. Katanya sih cewek cantik harus mendapatkan pendamping yang tampan. Dan hukum alam memang benar adanya, itu sih menurut Queen.
Namanya Alex Westminster. Tidak perlu ditanya, ia juga berasal dari keluarga terpandang. Queen selalu mengutamakan kualitas dalam hal apapun, termasuk percintaannya. Kapten basket yang mudah sekali ia rebut perhatiannya. Siapa yang berani menolak pesona Queen? Sayangnya dia bukan cewek player. Sorry-sorry aja. Penggila Alex, bahkan fanbase cowok itu bubar mengetahui siapa yang sudah merebut idola mereka. Sekali lagi, siapa yang berani melawan Queen?
Abu dari rokok yang kian terkikis terbakar bara api jatuh sempurna mengotori permukaan lantai. Queen membuang putung rokoknya keluar jendela dan mendarat sempurna di lapangan. Ia tidak peduli, lagipula siapa yang berani menegurnya?
Belajar membuat otaknya bodoh. Ia yang terlampau pintar, terlalu sulit memahami bahasa para guru yang menurutnya terlalu berbelit. Ini salah satu dari sekian ribu alasan dirinya bolos pelajaran. Tidak semua pelajaran, ia hanya masuk pada pelajaran yang ia minati. Ipa terapan, kesenian, dan bahasa Indonesia. Hanya itu, yang lainnya sudah diluar kepala.
Heran bukan, tidak belajar saja dirinya sudah sepintar kutu buku yang mengikuti olimpiade untuk membanggakan sekolah. Apalagi jika dirinya belajar, mungkin dapat menyaingi Albert Einstein. Setidaknya itu hanya pendapatnya.
Lelah, sudah sejak awal dirinya masuk ke SMA Pelita, rooftop ini sudah ia ubah menjadi markasnya. Markas seorang the queen of disaster. Berani menginjakkan kaki kesini, saat ini juga akan dipastikan besok kalian tidak bisa bersekolah.
Queen tidak main-main.
...
Up next-nya nantian aja deh ya haha
Enjoy,
Happy reading ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queen Of Disaster [TERSEDIA DI NOVELME]
Teen FictionHai, are you ready to lose? - Queen Raquella Strathearn. Bisa dibilang the queen of disaster yang dimiliki SMA Pelita. Setiap siswa yang berani mencari masalah dengannya, jangan harap bisa bersekolah dengan tenang. Karena siapa yang berani melawanny...