tiga

1.1K 54 9
                                    

"I'm always happy to play the bad girl. I just get to have fun, and it's obviously all done with a smile."

- Queen Raquella Strathearn

...

Malam yang sangat mendukung untuk balapan motor. Semilir angin malam menyapa permukaan wajah Queen yang nyaris tanpa pori-pori. Ia menutup kaca helmnya, dan menatap tenang lawan di sampingnya.

"Siap kalah?"

Queen tertawa, "Sombong banget lo, muka tuh benerin dulu. Baru saingan sama gue."

Cowok itu menggeram marah. Disepanjang track sirkuit sudah terpasang CCTV yang dipasang setiap 5 km. Kecil kemungkinan untuk berbuat curang saat balapan dengan Queen.

"Songong banget lo."

Queen hanya berdecih. Dan mulai mengepulkan asap dari knalpotnya menimbulkan suara ribut yang menggema.

"Siap kalah, Sultan?"

Tidak ingin kalah dengan Queen, Sultan segera menyalakan motor besarnya, namun suara knalpot yang dimilikinya sangat kalah dengan milik Queen. Matanya mulai menajam begitu melihat seorang cewek yang sudah berdiri di tengah mereka sambil membawa bendera.

Mereka mengambil ancang-ancang.

"Cewek kayak lo, lemah, gak bisa balapan. Jangan berharap menang!"

Queen tidak bergeming.

"ONE....

TWO...

THREE...

SPEED UP, GUYS!"

Dengan cepat, mereka melajukan motor besar andalan masing-masing. Queen tenang, namun tidak menyepelekan balapan ini. Berbeda dengan Sultan yang sudah panik karena tertinggal jauh di belakang.

"Shit, jago juga cewek itu."

Sebenarnya ia sendiri sudah cukup mengenal siapa sosok Queen dari beberapa gosip yang beredar. Ratu jalanan, ratu balapan, ratu tawuran, dan ratu segala-galanya. Kepintaran Queen juga tidak dapat di anggap remeh, ia pintar di akademik maupun non akademik. Sangat perfect. Ditambah lagi, cewek itu pandai bela diri. Sekali senggol, langsung bacok. Jangan berani-berani.

Queen tersenyum puas melihat garis finish yang berada sudah tidak jauh di depannya. Ia melihat ke arah kaca spion, dan voila, sepertinya Sultan si cowok sombong sudah tertinggal jauh di belakang.

Malam ini, kemenangan kembali berpihak padanya. Dan uang taruhan sebesar sepuluh juta akan jatuh ketangannya.

Terlihat Rico yang duduk di ban bekas dengan sebelah kaki yang naik seperti makan di warkop, Gio yang sedang memakan tahu isi yang di belinya tadi dekat pekarangan rumah mewahnya, dan terakhir Sandi yang sedang meneriaki namanya dengan berbagai gerakan khas cheerleader. Memalukan.

Dan...

"WOAHHHHHH BOS MENANG!" Seru seluruh anggota LionX yang menonton pertandingan yang di tantang oleh Sultan sendiri, ketika melihat Queen yang berhasil melewati garis finish.

Tiger's dan anggotanya yang merupakan genk Sultan berdecak kesal atas kekalahan ketua mereka. Baru kali ini Sultan kalah, yang tambah membuat mereka malu cowok itu dikalahkan oleh seorang cewek. Wajar sih, Queen masih menjadi nomer satu.

"MAKAN-MAKAN DI RESTORAN OM DANIL!" Seru Sandi sambil melompat-lompat ke udara yang disambut sorakan bahagia dari anggota lainnya, kecuali genk Tiger's mereka kalah di kandang sendiri.

Queen turun dari motor besar bewarna merah menyala kesayangannya sambil melepas helm bewarna senada. Ia menatap satu per satu anggotanya, jumlah mereka 50 orang. "Oke, malam ini juga kita makan-makan."

Mereka lagi-lagi bersorak.

"Gue kalah nih jadinya?"

Queen berbalik badan, mendapati Sultan yang berjalan ke arahnya sambil menenteng helm di tangan kanannya.

Gio yang melihat itu mendelik sebal. "Udah tau kalah, masih nanya. Budeg kali ya."

Rico mengangguk setuju. "Awas aja tuh bocah tengil nyoba deketin bos, gua retakin tulangnya."

Sandi mengangguk setuju. "Gak ngerti bahasa manusia sih bocahnya, beli dulu sono lo ke toko otak."

Sultan menghiraukan ucapan dari anggota kaparat LionX. "Uangnya, udah gue transfer."

Queen hanya mengangguk, dan kembali memaki helmnya, lalu menaiki motor besarnya kembali diikuti para anggotanya. "GUYS LANGSUNG KE RESTORAN DADDY GUE!"

Dengan Queen yang memimpin jalan, mereka semua perlahan meninggalkan anggota Tiger's yang mematung.

"Bos, kalah lo."

Sultan berdecih. "Gak perlu di pertegas, Vano."

"Sesuai perjanjian, kalau lo kalah, bersihin markas sampai seminggu kedepan." Sambung Samuel yang sedang asik dengan rokoknya.

"Tapi jangan lupa juga, traktir kita pizza buat ngerayain kekalahan lo." Kali ini, Yudis yang berbicara.

Sama seperti genk LionX, mereka juga memiliki struktur yang sama dan mempunyai empat anggota inti. Sultan, Vano, Samuel, dan si bobrok Yudis.

"Berhubung gue gak pernah ingkar janji, rombak jadwal piket markas minggu ini sebagai tugas gue. Dan berhubung gue orang kaya, gue traktir lo semua pizza."

Berbeda dengan LionX, Tiger's hanya mempunyai 20 anggota termasuk kelima genk inti. Jadi, 10 box pizza cukup lah ya.

"Cabut."

...

Enjoy,

Happy reading.

Tinggalin jejak ya jan lupa

Vote

Comment juga boleh hihi

❤️

The Queen Of Disaster [TERSEDIA DI NOVELME]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang