Pendek!
530 kata!Jangan lupa votment:)
Happy reading!
Setelah membaca pesan dari Mark, Jisoo menjadi lebih pendiam. Tidak terlalu banyak bicara apalagi ketika Jinyoung bertanya. Ia hanya menggelengkan kepala dan menganggukkan kepala.
Sebenarnya Jisoo bingung. Ia tidak tau kenapa dirinya terus tidak ingin bicara dengan Jinyoung. Ia ingin bicara tapi ucapannya selalu mengganjal di tenggorokan.
Kenapa dirinya seperti ini? Setelah membaca pesan itu? Kenapa perasaannya begitu tak karuan? Seseorang tolong jelaskan lah!
Satu minggu berlalu. Jisoo masih tidak banyak bicara. Jinyoung juga sudah mulai terbiasa dengan sikap baru istrinya itu. Tidak mau ambil pusing terhadap sikap baru istrinya.
"Mau aku temani berbelanja? Aku sedang libur hari ini" tawar Jinyoung
Hanya gelengan kepala yang menjawab pertanyaan Jinyoung.
"Baiklah, hati-hati di jalan. Aku akan bertamu ke kontrakan Mark. Kalau ada apa-apa hubungi aku" Jinyoung mengelus puncak kepala Jisoo sebelum melangkahkan kakinya keluar dari kontrakan.
"Bahkan ia tidak berusaha membujuk ku supaya ia ikut, ck. Aku membencimu Jinyoung" monolog Jisoo dalam hati.
Oh iya, mereka sudah menggunakan 'aku-kamu' tidak 'lo-gue' lagi karena menurut Jinyoung panggilan 'lo-gue' tidak cocok untuk mereka yang sudah menikah.
🐤🐤🐤
Jisoo's Side
Sudah hampir 1 jam Jisoo berputar di mini market di perempatan.
"Ish....seharusnya aku membawa kertas daftar belanjaannya. Kenapa sampai ketinggalan sih?. Ini semua karena Jinyoung! Beberapa hari ini dia selalu membuat aku kehilangan konsentrasi" Jisoo terus saja bergumam, mengumpat menyalahkan Jinyoung sebagai sumber utama kelupaan nya.
Setelah menghitung dan meneliti barang mana yang belum ia beli, Jisoo mendorong trolinya ke meja kasir.
"Semoga aja semua terbeli" monolog Jisoo
Jisoo menyerahkan beberapa uang kertas kepada penjaga kasir dan dengan susah payah mengangkat belanjaannya yang tidak bisa di bilang sedikit lagi.
"Dasar Jinyoung! Kenapa tidak memaksa ataupun memohon supaya ikut? Dasar menyebalkan! Tidak peka" monolog Jisoo lagi.
"Beberapa hari ini aku sering sekali bermonolog"
"Sudahlah Jisoo. Fokuslah membawa kantong belanjaan mu"
"Jisoo kau harus semangat! Kau kuat! Kim Jisoo ayo semangat!"
"Ish....berat sekali! Jinyoung kau benar-benar menyebalkan!"
"Tidak akan aku masakkan untuk mu!"
"Belajar lah memasak! Aku tidak akan memasakkan untuk mu lagi!"
"Kau dengar Jinyoung? Aku! Tidak! Akan! Memasakkan! Untuk! Mu! Lagi!"
Baiklah anggaplah Jisoo gila.
"Kenapa berat sekali? Atau akunya saja yang lemah?"
"Semangat Kim Jisoo! Kau bisa"
"Hari ini aku sudah berkali-kali mengumpati mu Jinyoung!"
"Aku berdosa? Aku rasa tidak! Aku berdosa dari mananya? Jinyoung yang tidak ingin menemani ku berbelanja! Dia sendiri tau keperluan rumah sangat banyak"
"Seharusnya ia membujuk ku agar ia bisa ikut! Kenapa juga aku menggelengkan kepala? Ish Kim Jisoo bodoh!"
"Akan aku laporkan kau ke ayah!"
"Ayo Jisoo kau kuat! Kau tidak membutuhkan Jinyoung"
"Jisoo semangat! Jisoo semangat! Jisoo! Kim Jisoo! Kim Jisoo? Apa aku masih Kim? Atau Park? Ah sudahlah! Jisoo semangat! Semangat! Fighting!"
Duk
Jisoo menabrak seseorang di depannya, yah karena kantong belanjaan yang besar dan badan Jisoo yang minimalis jadi penglihatan Jisoo terhalang oleh kantong belanjaan nya.
Alhasil setelah menabrak orang yang di depannya, kantong - kantong belanjaan Jisoo jatuh semua.
"Kya! Kau tidak mempunyai mata?" Jisoo sibuk mengomel dan memunguti belanjaannya yang berjatuhan.
"Yah! Jisoo? Apakah kau Kim Jisoo?"tanya orang itu
"Iya aku Kim Jisoo! Siapa kau?" Jisoo masih sibuk memunguti belanjaannya
"Coba kau lihat"
"Ini aku!"
Jisoo menoleh
"YAH! KAU? KAU ADA DISINI?"
TBC
Maaf kelamaan Hiatus:)
Apa masih ada yang nyimpan cerita ini di perpustakaan?
Jangan lupa mampir kek cerita aku yang lainnya juga ya(•‿•)From, J
KAMU SEDANG MEMBACA
NIKAH MUDA || JINJI
Fanfiction[𝙷𝙸𝙰𝚃𝚄𝚂] Cerita tentang sepasang pasutri yang menikah muda (Starting) : 1 Maret 2020 (Finished) : - Copyright © 2020 by J_Present