Part 7

32 2 1
                                    

"Ya!!! Apa yang kau lakukan di sini?! ujar Youra setelah mengetahui siapa yang berbicara dengannya tadi.

"Tentu saja untuk menagih utangmu" ujar Jimin sambil duduk di samping Youra.

Youra mengusap wajahnya kasar "Ne. Aku pasti akan membayar semua utangku padamu. Tapi tidak untuk hari ini. Aku janji akan membayarnya di lain waktu"

"Tidak. Aku ingin kau membayarnya sekarang juga"

"Harus berapa kali lagi aku mengatakannya padamu?! Aku tidak akan membayarnya sekarang! Aku belum memiliki uangnya! Lagi pula, aku juga harus menggunakan sisa uangku ini untuk tempat tinggal baruku!"

"Tempat tinggal baru? Kau diusir dari rumah sahabatmu itu?"

"Ne!" jawab Youra ketus

"Menyedihkan" ejek Jimin

"Terserah kau mau mengatakan aku menyedihkan atau tidak. Aku tidak peduli!" ujar Youra sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Tunggu!" cegah Jimin sambil menarik tangan kanan Youra, sehingga ia kembali ke posisi duduknya

"Aishh! Apa lagi?!" ujar Youra kesal

"Utangmu"

"Aigo! Bukankah aku telah mengatakannya padamu bahwa aku--" ucapan Youra terpotong

"Aku tidak memintamu membayar dengan uang. Tapi aku ingin kau membayar semua utangmu dengan tidur bersamaku malam ini"

"Jangan gila! Aku tidak akan pernah tidur bersamamu!"

"Baiklah. Jika kau tidak mau, aku akan menghubungi Appamu agar ia menjemputmu sekarang juga"

 Youra membulatkan kedua matanya "Mwo?! Kau akan menghubungi Appa?!"

"Ne" ujar Jimin santai sambil mengambil ponsel dari saku celananya.

"Andwae! Aku mohon jangan lakukan itu!" cegah Youra

Jimin tidak memperdulikan perkataan Youra. Ia terus mengotak-atik ponselnya untuk mencari nomon tuan Min.

"Jimin, aku mohon... Tolong jangan hubungi Appa ku..." mohon Youra

Sikap Jimin masih sama. Ia sama sekali tidak memperdulikan Youra yang sedang memohon-mohon padanya

"Jimin-ah! Tolong dengarkan aku!" ujar Youra yang kini dengan nada tinggi

"Apa?" ujar Jimin sambil menatap Youra

Youra menarik napas panjang dan menghembuskannya kasar "Aku mohon... Jangan hubungi Appaku ya... Aku masih ingin perawan Jimin-ah..." mohon Youra dengan ekspresi imut dan melas yang bercampur aduk.

Jujur saja Jimin tidak tahan melihat Youra yang berekspresi seperti itu.

"Baiklah, itu artinya kau mau menemaniku tidur malam ini" ujar Jimin sambil menarik tangan kanan Youra untuk masuk ke mobilnya.

"Tidak Jimin! Itu bukan berarti aku mau tidur bersamamu! Lepaskan aku!"

.

.

.

Kini mobil mewah milik Jimin telah terparkir rapi di garasi rumahnya.

"Awas ya, jika kau mencoba untuk kabur lagi. Aku tidak akan segan-segan untuk menghamilimu detik ini juga" ujar Jimin memperingatkan

Youra melebarkan matanya. Jantungnya seakan-akan berhenti berdetak setelah mendengar ucapan Jimin barusan.

"Te-tenang saja Jimin-ah, aku tidak akan kabur lagi darimu" ujar Youra sedikit gemetar

Padahal jauh di dalam hatinya ia sangat ingin kabur dari pria stres ini

Jimin pun keluar dari mobilnya dan membukakan pintu untuk Youra

"Aw! Bisakah kau melonggarkan genggamanmu!?" ujar Youra ketika Jimin menggenggam kuat tangannya

"Tidak bisa. Kau pasti akan kabur lagi nanti"

Youra menghela napas kasar dan keluar dari mobil Jimin dengan malas.

Jimin memanggil asisten rumah tangganya dan seorang bodyguard yang bertugas menjaga keamanan rumahnya.

"Ne... Ada apa tuan?" tanya bodyguard dengan seorang Ahjuma yang tengah berlari kecil kearah mereka

"Kau, tolong bawakan semua barang yang ada di mobil dan letakkan di kamar tamu. Kunci mobilnya masih menggantung di mobil" perintah Jimin pada bodyguardnya

"Baik tuan" ujar bodyguard itu sembari berjalan menuju mobil Jimin dan mengeluarkan barang barang-barang milik Youra

"Untuk Ahjuma, tolong bersihkan kamar tamu"

"Ne... Tuan" ujar wanita paruh baya itu dengan penuh hormat yang setelah itu segera melesat ke kamar tamu yang dimaksud Jimin

"Tunggu! Untuk apa kau menyuruh bodyguarmu membawa barang-barangku masuk ke dalam rumahmu!?" tanya Youra

"Mulai sekarang, kau tinggal bersamaku" ujar Jimin dengan gaya coolnya

"Apa!? Tinggal bersamamu!?"

"Ne"

"Tidak tidak! Aku tidak mau tinggal serumah denganmu!"

"Wae?"

"Bagaimana bisa, seorang pria dan seorang wanita yang belum menikah tinggal satu rumah!?"

"Memangnya kenapa? Lagi pula kamar kita terpisah. Tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu sampai kau benar-benar menjadi istriku"

"Istri!? Memangnya siapa yang mau menjadi istrimu eoh!?"

"Sudahlah. Jangan banyak bicara. Ayo masuk!" ujar Jimin sambil menarik tangan kana Youra

BTS (Jimin) Be mine babe...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang