Malampun tiba.
Bela dan aku akan pergi bertemu teman-teman bela yang ada di turak.yah dia akan memperkenalkanku pada teman-temannya.
Taklebih aku yang sudah tak sabar akan pertemuan itu sebab mengingat sosok yang ku anggap adalah teman kecilku.dengan berbagai pikiran-pikiran konyol di kepalaku membayangkan pertemuanku dengannya.yah sosok yang pernah membuatku suka padanya(Gigle) bisa dikata sekadar cinta monyet karena saat itu kami masih terlalu kanak-kanak untuk hal yang bernama CINTA.
-
-
-
Kulihat dari kejauhan remaja-remaja yang tengah asik berbincang sambil tertawa terbahak-bahak membuat langkah ku semakin mengecil,aku malu bertemu dengannya walaupun sebenarnya aku juga penasaran.
aku malu kalau sampai akhirnya dia bahkan tidak mengenaliku bahkan bisa jadi dia bersikap acuh padaku.Oh tuhan pikiranku mulai kemana-mana.(sambil membuyarkan pikiranku)
-
-
-
"Hai teman-teman"Sapa bela"Wiss bela.ayo sini gabung.lama baru nongol nih anak.kemana aja luh selama ini.gue pikir luh udah mati di telan bumi." Balas teman-teman bela sambil tertawa
"Mulutluh yah nggak ada akhlak banget deh.oyah kenalin nih teman gue."Ucap bela
"Hai!" Sapaku sambil tersenyum malu.disambut ramah oleh teman-teman bela.
Namun,aku tak melihat ada sosok yang kucari disini.ataukah dia memang tak akan ada malam ini.sedikit merasa kecewa jugasih.tapi,mau gimana lagi mungkin bukan waktunya aku bertemu dia.Tiba-tiba ...
Dari kejauhan muncul sepeda motor berwarna hitam dengan sosok pria Yang tinggi,agak putih yang menghampiri perkumpulan.tapi aku tak megenal sosok yang datang itu.namun,teman-teman langsung antusias akan kedatangannya dan berteriak layaknya yang datang adalah seorang penjahat.hahahaha
"Woy woy woy pulang sana pulang disini perkumpulan anak baik" teriak teman-teman sambil tertawa.
Aku hanya terdiam melihat perlakuan teman-teman karena aku sadar aku hanya orang baru disini belum saatnya sosokku yang asli ku perlihatkan sekarang(Gigle).
-
-
"Nan.luh kenal dia nggak?"tanya bela yang nggak ada akhlak tiba-tiba ngerocos kek gitu.buat aku jadi grogi.buset,rasanya nyawaku udah melayang-layang karena nggak sanggup akan bercengkrama dengannya"Nggak.siapa emang?"sambil terus-terusan menatapku.membuatku makin grogi.
"Teman kecil luh katanya"ucap bela
Agnan tiba-tiba menghampiriku.tak ku sangka agnan yang ku kenal dulu adalah sosok yang pemalu kini malah seperti orang yang tak punya malum.sambil terus mendekatiku aku hanya bisa tertunduk dan memikirkan hal-hal konyol yang tatkaruan di kepalaku.
"Nama kamu siapa? Kamu memang nggak asingsih tapi aku lupa lihat kamu dimana!"Kata agnan yang kini berada pas didepanku.
"Rere" jawabku singkat
"Rere! Kalau kamu teman kecilku berarti kamu tahu dong dulu aku tinggal dimana dan kenal juga dengan keluargaku!"kata agnan
Aku yang grogi tiba-tiba nggak sadar ngejelasin panjang kali lebar karena merasa tak tahan lagi brbincang dengannya lebih lama.yang bisa-bisa buat aku mati berdiri disini.
"Iya aku rere teman kecilmu dulu.aku sering nginap dirumahmu nemenin ibumu kalau ayahmu bepergian keluar kota dulu.dan kamu sering banget jaiilin aku sampe aku di lempari bantal kalo udah mau tidur"jelasku sambil menunduk malu tak sanggup menatap kearahnya.
"Hmm.memangsihh dulu ada sosok perempuan yang sering tinggal di rmahku kalau ayahku nggak ada.tapi aku udah nggak tahu dimana dia sekarang.sempatsih dulu aku nyariin tapi yah alhasili nihil.kalau memang itu adalah kamu berarti........!"Ucap agnan yang tak kian ia selesaikan dengan sorot mata yang tajam menandakan keusilan.
Waktu terasa berlalu begitu cepat.kini malammpun mulai larut menandakan kita semua harus meninggalkan perkumpulan.
Sebelum agnan pulang ia dan temannya sempat mengajak bela dan aku pergi joging dipantai yang bela maksud itu.namun karena aku tak tahu menahun tentang apa-apa ditempat ini.aku hanya mengikut pada bela saja.
-
-
-
Bela, raina(teman bela) dan aku kini berada di ruang kamar mengisi malam dengan sedikit banyaknya Cerita-cerita yang receh banget.sampai akhirnya kami terlelap tidur dan sekitaran jam 03.23 A.m.terdengar suara ketukan di jendela kamar raina.kamipun kaget dan tiba-tiba bangun dengan rasa takut dengan suara yang kami dengar itu.seketika kami hening dan sosok yang berada diluar jendela itu menyuruh kami membuka jendela."Raina,bela buka ini aku rey dan agnan"
Raina membuka jendela dan terlihat sosok dua pria itu.Aku tak menghiraukan mereka.aku tetap berada di posisi baring dan memainkan hp sambil medengar percakapan mereka.yah,hanya sekadar dengar aja nggak nyimak kok.
Perbincangan mereka sudah terbilang lama.dan sampai akhirnya si bela yang kerjanya nggak asa akhlak tiba-tiba ngeroco nggak jelas ke agnan."Nan,luh mau nggak jadi pacar rere?"
Aku langsung menatap kearah bela dengan wajah kebingungan.
"Hah.apa-apaanluh bel?"ucapku"Emang kata rere gitu bel?"tanya agnan
"Udah nggak usah nanya.maukan luh pacran sama si rere"tekan si bela
"Kalau guesih kalau rerenya mau iya gue juga mau "ucap agnan
bela seketika tertawa puas sambil terus menerus memaksaku untuk mengiyakan perkataannya.
"Tuhan apa-apaan ini.emang gini amatyah pertemuan gue sama si agnan sampe harus jadian aja udah kayak nggak ada akhlak banget.gara-gara si anak mulut receh ini.walaupun emang sebenarnya gue mausih(Gigle)"ucapku dalam hatiSontakan dari bela dan raina.membuatku kaget mereka tertawa puas karena mereka beranggapan agnan dan aku telah jadian pada saat itu.
"Oke nanti jam 5.00 A.m jangan lupayah.agnan dan aku nunggu kalian di gaseboh dekat jalan menuju pantai"tutur rey.
Mereka lalu meninggalkan jendela kamar raina.dan di kamar raina jadilah aku bahan bullyan mereka berdua.mereka kelihatannya puas dengan apa yang mereka lakuin tadi tanpa mikiran gue.walaupun sebenanrya gue juga senneng sih(gigle) cuman malu aja kalau harus nunjukin depan mereka nanti kelihayannya gue nggak punya malu.hahaha
-----------------------------
Jangan lupa vote yah biar aku makin semangat nulisnya.
komen bebas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adalah Persinggahan
Lãng mạnMenjalin hubungan selama apapun tidak menjamin bahwasahnya dia adalah yang terakhir buat kita.