"Habisi wanita murahan itu!" bentak seorang wanita pada anak buahnya.
"Siap Bos, asal ada biaya tambahnya," tawar salah satu dari mereka.
"Habisi dulu, baru saya kasih kalian tambahan!" bentak nya lagi, lalu melenggang pergi meninggalkan anak-anak buahnya.
*****
"Lepas Sayang, ini Mas gak bisa nafas," ucap Alexia. Natasya pun merenggangkan pelukan nya dengan Alexia.
Natasya menekuk wajahnya, ia kesal dengan suaminya. Lagi enak-enaknya meluk malah disuruh lepas.
"Hey, jangan marah." Alexia mengangkat dagu Natasya, lalu mencium bibirnya sekilas.
Natasya dibuat terkejut oleh kelakuan Alexia, sekarang pipinya pasti sedang merona, karena perbuatan Alexia.
"Kalau mau peluk-pelukan jangan di sini. Ayo naik," ajak Alexia, sambil mengulurkan tangannya. Namun tidak diterima oleh Natasya, dikarenakan dia masih marah.
Natasya melipatkan kedua tangannya di dada, lalu memalingkan wajahnya ke lain arah.
Alexia terkekeh melihat kelakuan istrinya, tiba-tiba sebuah ide terlintas di pikirannya.
Alexia menggendong istrinya ala bride style. Natasya mengadug, saat digendong oleh Suaminya, ia tidak terima karena aksi marah nya belum selesai."Hey, lepas," titah Natasya, Alexia pun menjatuhkan tubuh Natasya di atas kasur. Tetapi langsung menguncinya dengan pelukan.
"Diam, atau Mas cium," ancam Alexia, pasalnya Natasya tidak mau diam. Dia selalu berusaha melepaskan pelukan Alexia.
Natasya pun memilih diam, menikmati kehangatan yang diberikan oleh Alexia. Sentuhan demi sentuhannya mampu menyihir Natasya, menjadi ikut menikmati permainan yang dilakukan oleh Alexia. Kali ini ia tidak lagi memberontak.
Drrrrt Drrrrt Drrrrt
Suara Ponsel milik Alexia berbunyi nyaring, sehingga menghambat kegiatannya dengan Natasya.
"Sorry," ucap Alexia, lalu melepaskan Natasya dan meraih Ponsel nya yang berada di atas nakas.
Alexia pergi ke luar kamar, untuk menerima telepon. Lagi-lagi ia telah merusak malam pertamanya dengan Natasya. Ya, Alexia dan Natasya baru menikah tadi pagi.
Lagi-lagi Natasya dibuat kecewa oleh Alexia, ia berjanji akan marah lebih lama setelah ini.
Tidak lama setelah menerima telepon, Alexia kembali ke kamarnya dengan wajah lain. Kali ini wajahnya lebih masam dari sebelumnya.
Natasya heran mengapa ekspresi suaminya bisa berubah 180 derajat. Ia ingin bertanya tetapi ia urungkan karena suaminya mendekat ke arahnya dengan memasang wajah bersalah.
Natasya menatap Alexia dengan tatapan bertanya, ada apa?
Alexia malah memeluk Natasya erat. Sambil berkata, "maaf, saya harus pergi. Ada masalah besar di kantor."
Natasya mengangguk mengerti, sambil memegang tangan Alexia erat, dan tersenyum untuk memberikan semangat dan kekuatan kepada Alexia.
Malam ini seharusnya adalah malam di mana Natasya memberikan aset paling berharganya untuk Alexia. Tetapi sepertinya Tuhan belum mengizinkan untuk itu.
____________________________________
Ini ceritanya belum masuk ke versi Islami dikarenakan masih ada anu antara Alexia dan Natasya.
Jangan lupa kasih Vote sama komentar, untuk menyemangati Author :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHADAT CINTA [On Going]
General FictionPerjuangan ini belum sampai pada batas akhir. Aku menemukannya, tetapi harus kembali berjuang agar mendapatkan hatinya, beserta juga Ridho-Nya. ~Alexia Praditama~