" sebenarnya lo bisa buat gue bungkam. tapi kelemahan lo saat debat dengan gue adalah: lo nggak neliti perkataan gue." ~kevin antony argya~
Jam istirahat...
" rara, ke kantin yuk." Ajak Hilda.
" tunggu, gue rapiin buku dulu" ... " yaudah, yuk." Sambung rara." eh,Hilda." Panggil kevin... " apaan?!"
" lain kali.. kalau lo tau jawabannya, nggak usah marah. Cukup tertawa aja." Kata kevin membuat Hilda bingung.***
" maksud lo apa? Gua nggak ngerti."
" ck. Maksud gue. Yah, soal Rio tdi pagi." Jelas Kevin. " yah, kan gue nggak kepikiran kalau ada jawabannya." ....///.... " lo lupa jawabannya?" tanya kevin meremehkan.
"Hmmm...lo udah tua?" Tanyanya lagi."heh! Jangan ngeremehin gue ya Kevin!! Gue benci diremehkan." Ucap Hilda. " oke maaf." Kata Kevin.
" satu lagi! Tdi lo bilang gue tua? Lo buta yah? Hah?! " kata hilda penuh emosi.
" siapa sih yang bilang lo tua?" tanya kevin membuat hilda geram.
"jelas jelas tadi lo bilang gue tua!! jangan bilang lo lupa!!" emosi hilda memuncak.
"oh ya? jangan ngarang deh. lo mau gue buat bungkam?"
"saat ini lo nggak bisa buat gue bungkam. karna kata kata gue tadi itu benar!!!" ucap hilda membuat kevin mengangkat alisnya.
***
"oke sekarang gue bilang sama lo kalau gue tadi nggak bilang lo itu tua!" ...///... "terus apa?!!"
" santai dulu. gue tadi itu nanya ke lo bukan bilang lo tua!! kalau nggak percaya tanya aja sama rara." ...."iya hilda." jawab rara.
hilda pun terdiam mengingat saat tadi dia marah marah ke kevin, sungguh memalukan!! "nyadar kan? oh ya satu lagi. lain kali lo nggak usah marah marah, ntar cepat tua!!!" kata kevin membuat hilda menatap tajam ke arah kevin. "udah...kapan nih kekantin? ntar keburu masuk. ayo!" ucap rara.
mereka berdua pun pergi ke kantin.
***
sesampainya di kantin...
hilda dan rara duduk menghadap pojok kantin. makan sambil menikmati gambar di pojok kantin dan pemandangan di samping pojok kantin. tiba tiba para siswi dikantin berteriak histeris. ada apakah?
" kok lama lama jadi tambah ribut sih?" tanya rara. "nggak tau. mungkin mereka baru nyadar kalau gue adenya Park Shin Hye." jawab hilda santai. " uhuk...uhuk...air-air..." kata rara kemudian meneguk air hingga habis. "lebay amat sih." ucap hilda mensiniskan matanya. " hehehe, yaudah. gue beli sirup dulu. lo mau nitip nggak?" tanya rara dibalas anggukan hilda sembari memberikan uangnya.
.......
"nih,sirup lo."....// tidak ada balasan dari hilda.mata hitam hilda menatap ke arah deretan mba kantin yang terakhir. rara mengikuti tatapan hilda. mengetahui apa yang hilda tatap membuat rara menutup telinganya.
1 detik...
2 detik...
3 detik...
" Aaaaaaa...." teriak hilda histeris membuat kantin menjadi hening seketika.....
apa yang membuat hilda berteriak histeris?
jangan lupa tinggalkan jejak...
KAMU SEDANG MEMBACA
Debat
Teen Fictionbukan debat politik maupun debat publik. tapi ini adalah debat 2 anak remaja laki-laki perempuan yang tiada bosan bosannya setiap bertemu disekolah. sampai suatu ketika ada seorang anak baru perempuan yang sekelas dengan mereka dan membuat perubahan...