Daniel sedang duduk diruangannya. Aura gelap yang menakutkan mengelilinginya, bahkan sang asisten Aaric tidak berani menganggunya.
"Aaric, apa kau sudah menemukan di mana dia tinggal?" Daniel bertanya dengan nada mengancam yang membuat bulu bulu tangan Aaric berdiri.
"Tentu saja sudah, dia tinggal di Kerajaan Whiteknight bersama kedua orangtuanya." Aaric menjawab dengan tenang.
"Baiklah, besok kita berangkat kesana menjemputnya. Selama satu bulan kedepan, aku tidak mau diganggu. Tolong urus perkerjaanku Aaric." Pinta Daniel.
"Tapi, besok kau ada rapat dengan kaisar!" Aaric mengingatkan.
"Kau tau Aaric, kaisar tua itu tidak bisa melawanku." Daniel terkekeh setelah mengatakan hal itu.
Daniel Beliel Castellio, Duke kerajaan Agrident yang terkenal kejam dan sadis, yang terkenal tidak memiliki belas kasihan saat membunuh seseorang. Bahkan Kaisar saja tidak bisa melawannya.
Daniel berjalan dalam diam ke kamarnya, memikirkan kekasih hatinya yang akan dia jemput besok, walaupun sebenarnya dia tidak terlalu yakin bisa menemukan nya atau tidak.
Di sisi lain...
Hanz malam itu sedang berada di balkon kamarnya, entah kenapa dia sangat cemas tetapi dia tidak tau alasan mengapa ia sangat cemas.
"Tuan muda? Kenapa belum tidur? Disana dingin. Kemarilah" panggil pelayan pribadinya, Nanny.
"Nanny?" Hanz berjalan mendekati Nanny.
"Ini coklat panas. Saya melihat tuan muda sejak tadi hanya melamun, mungkin coklat panas ini bisa membantu. Saya permisi." Nanny pergi meninggalkan kamar Hanz.
Hanz meminum coklat panasnya dan berbaring di tempat tidurnya. Tidak lama kemudian dia jatuh terlelap.
Keesokan paginya dikediaman keluarga Easter
Hanz sedang berjalan seperti biasa di kediamannya sambil menyapa beberapa pelayan.
Hanz Gabriel Easter, Anak dari penyihir bangsawan yang dikenal baik dan sangat ramah, dia bahkan tidak membedakan dirinya dengan para pelayan.
Keluarga Easter satu satunya Keluarga penyihir yang ada di kerajaan Whiteknight, keluarga Easter memiliki sihir suci yang dapat menyembuhkan orang dan memanggil mahluk suci, memperbaiki alam dan mengendalikan sihir kegelapan.
"Tuan muda, apa yang anda lakukan didapur?" Tanya salah satu juru masak.
"Entahlah, Saya hanya sedang tidak tau ingin melakukan apa. Bolehkan saya membantu?" Hanz tersenyum ramah.
Jika Hanz sudah tersenyum ramah dan menggemaskan tidak ada yang bisa menolaknya.
Hanz berlari kecil dengan senang membantu membuat susu untuk dirinya sendiri dan membuat jus jeruk untuk ibu dan ayahnya.
Hanz sudah berumur 17 tahun saat ini, tetapi dia masih terlihat seperti anak 10 tahun yang sangat bahagia dan polos, oleh sebab itu tidak ada yang tidak menyukainya di kediaman ini.
Sarapan sudah siap, Hanz sedang menunggu orang tuanya untuk sarapan bersama.
"Hanz" Panggil sang ibu.
Hanz menoleh dan memeluk ibunya.
"Selamat pagi ibu, ayah." Sapa Hanz.
"Selamat pagi." Balas Ayah dan ibunya.
Keluarga itu sarapan seperti biasa terkadang Hanz sedikit bercerita. Kediaman Easter benar benar hangat.
Setelah sarapan Hanz pergi ke Taman di kediamannya untuk berkeliling tentu saja untuk mencari udara segar.
Tidak sengaja Hanz mendengar obrolan para pelayan dirumahnya.
"Kalian tidak tau? Duke iblis itu menuju kemari. Bahkan kaisar sudah memberi peringatan." Ucap salah satu pelayan.
"Astaga, bagaimana nasib kita." Jawab yang lain.
Muka mereka pucat pasi, bergemetar tidak karuan. Hanz tidak tau siapa itu Duke iblis jadi dia memutuskan mendatangi ayahnya untuk bertanya.
Hanz sampai didepan ruangan ayahnya lalu mengetuk pintu.
Toktok
"Ya, silahkan masuk."
Hanz masuk melihat ayah dan ibunya yang terlihat cemas. Ibunya yang menyadari kehadiran anak semata wayangnya langsung mengahmbur pelukan.
"Ibu? Ayah? Ada apa?" Hanz kebingungan melihat kedua orang tuanya.
"Hanz, dengarkan ibu. Seorang Duke yang kejam sedang menuju kesini. Kabarnya dia membantai habis prajurit yang berjaga di daerah perbatasan entah apa yang dia cari. Tugasmu hanya menyelamatkan diri, jangan pedulikan siapapun! Kamu harus selamat! Ibu dan ay-" Kalimat ibunya terpotong ketika seorang pelayang datang sambil setengah berteriak bahwa Duke iblis itu sudah tiba di sini.
Lantas keluarga itu pun segera menyelamatkan diri, para pelayan juga ikut pergi entah kemana asal selamat.
Hanz yang tidak tau apa apa hanya mengikuti saja, melihat ayahnya yang panik dan sang ibu yang hampir menangis.
Mereka sampai disebuah rumah, rumah keluarga bangsawan lain yang ditinggalkan. Rumah itu menjadi tempat berlindung sementara oleh banyak orang termasuk keluarga Easter.
"Monster itu ada disini!!!!!" Jerit seorang wanita yang berada dirumah itu.
Seluruh penghuni rumah itu panik bergegas bersembunyi begitu juga dengan Hanz dan Orang Tuanya. Mereka bersembunyi dibalik meja dengan rasa cemas dan ketakutan.
Keadaan yang sunyi dan mencekam berubah jadi sangat menyeramkan ketika seseorang dengan aura gelap masuk dan melihat kesana kemari.
"Aku tidak akan menyakiti kalian jika kalian tidak menghalangiku untuk mencari seseorang. Aku tau dia terkenal, jadi beritahu aku dimana Hanz Gabriel Easter."
Hanz terkejut setengah mati, Kenapa namanya disebut? Tidak lama terdengar suara seorang perempuan yang Hanz rasa adalah salah satu pelayannya.
"Dia tidak ada disini!" Seru perempuan itu.
Sayangnya, nasib perempuan itu tidak beruntung karena berusaha menyembunyikan tuan muda nya. Lehernya dipenggal oleh sang duke ditempat.
Tiba-tiba tangis seorang laki laki terdengar, sepertinya itu suara tangis ayah dan kakak dari perempuan itu.
Karena ingin tau apa yang terjadi, Hanz mengintip dan dia melihat sang Duke memenggal kepala laki laki seumurannya yang sepertinya kakak dari pelayanannya yang terbunuh.
Tapi Hanz sedang tidak beruntung, matanya bertatapan dengan Sang Duke.
"Aku menemukanmu" Ujar Daniel pelan. Ia mendatangi pemuda yang tidak sengaja bertatapan dengannya.
"Keluarlah Hanz, setelah hampir membantai seluruh negara ini akhirnya aku menemukanmu"
Hanz keluar bersama orang tuanya yang bercucuran air mata, sambil memohon kepada Sang Duke untuk tidak membawa putra mereka.
"Tenanglah Ayah, ibu. Putramu akan ku rawat sepenuh hati". Ucap Daniel lalu langsung menarik Hanz kepelukannya dan membawanya ke kereta kuda.
Hanz yang terkejut menangis dan jatuh pingsan. Daniel segera menggendong Hanz dan membawanya menaiki kereta kuda untuk kembali ke kediamannya.
Di kediaman Duke Castellio..
Daniel membawa Hanz ke kamarnya, Hanz pucat pasi dan mengeluarkan keringat dingin. Daniel menjadi sedikit tidak tega melihat Hanz jadi dia ikut berbaring sambil memeluk Hanz.
"Ibu... Ayah... Nanny..." Hanz bergumam.
Daniel yang mendengarnya segera bangkit dan mencari Aaric yang ternyata ada diruang kerjanya.
"Aaric, kau harus mencari pelayan bernama Nanny yang dulu berkerja di kediaman Easter!" Tanpa banyak basa basi Daniel meninggalkan Aaric.
Daniel kembali ke kamarnya dan melihat Hanz yang tidur sambil bergumam dan ketakutan.
Akhirnya Daniel kembali membaringkan tubuhnya dan memeluk Hanz.
TO BE CONTINUE...

KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Hati Duke
FantasySeeorang Duke bernama Daniel Beliel Castellio terkenal sadis dan tidak kenal ampun. Seorang Duke yang menurut rumor, keluarganya mengikat perjanjian dengan Demon bernama Beliel agar sang Duke abadi. Bahkan Kaisar pun tidak bisa menghukum Daniel. Seo...