"Tasya mana sih lama banget"ucap shuwa yang tengah bersembunyi bersama ke-6 temannya
"Coba telfon"ujar syara
"Oke oke"ucap shuwa lalu mengeluarkan ponselnya
"Kita udah berapa hari sih disini?,gue laper"ucap vieta
"Ini hari kamis,kita udah sehari dirumah ini"jawab chana
"Gue juga laper"ucap isan
"HALO!"shuwa tiba tiba teriak,dan syara langsung menutup mulut shuwa
"Apaan?"
"Ta lo dimana?,lama banget?,keburu mati kami semua disini"
"Heh!,lu kira komputer nya cuma satu,gue sama jisung gak nyangka kalo komputernya ada ratusan kami harus cek satu satu setiap komputer yang terhubung sama itu baju"
"Hah!,serius lu ratusan,terus kami semua keburu mati disiniii"
"Lo diem aja,gue lagi usaha ini,gue tutup dulu bye"
"Woi!---"
"Halah dimatiin"ucap shuwa kesal
"Apa kata tasya?"tanya vino
"Komputernya ada ratusan"jawab shuwa lesu
"Hah!"sontak semua nya terkejut
"Terus gimana?"tanya syara
"Apanya yang gimana?"tanya balik shuwa
"Kitanya gimana ini?"
"Gue juga gak tau,kita harus bertahan"jawab shuwa
"Kalo gitu ayo kita serang pembunuh dibagian kaki nya"ucap vino
"Dia punya nama,namanya---"ucapan isan terpotong
"Dia gak pantas di sebut dengan nama nya sendiri,lebih cocok di panggil pembunuh"potong chana
"Kalo gitu ayo serang pembunuh itu"ucap chana
"Vieta,syara kalian mau ikut atau disini aja?"tanya shuwa
"Kami tunggu disini aja deh"jawab vieta
"Kalo gitu lo jaga mereka"chana menunjuk isan
"Kok gue?"tanya isan
"Tangan lo luka"jawab vino
"Dan lagian lo harus jaga mereka berdua"lanjut shuwa
"Yaudah,kalian hati-hati"ucap isan
"Ayo"
~•~
"Lo udah ketemu komputernya sung?"tanya tasya
"Belum"
"Hah...,kapan masalah ini selesai"lesu tasya
"Ini akan segera berakhir"ucap jisung menenangkan
"Mau mati aja rasanya"ucap tasya
"Lo mau mati?"tanya jisung
"Gak gitu juga maksudnya woi!"geram tasya lalu bersandar pada dinding ruangan
"Eh apaan nih"ucap tasya yang merasa ada tonjolan di dinding yang dia sandari,lalu mengarahkan lampu senternya pada dinding
"Ada apa?"tanya jisung
"Tombol apa ini?"tanya tasya
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy friend
Short StoryTentang mereka, ke-7 sahabat ini bersama beberapa orang lainnya akan memecahkan sebuah misteri dan teka-teki pembunuhan di sebuah rumah kosong tak berpenghuni. Jungjeonha:"aku harap kalian tau cara menghargai karya orang"