Prolog

38 4 0
                                    

Aku selalu berfikir apakah mungkin kembali seperti dahulu, menjadi sahabat yang saling mendukung dan selalu ada untuk satu sama lain?

Rasanya mustahil
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Senja... Sepertinya kita tak bisa melanjutkan semua ini jadi lebih baik kita kembali berteman" ujar nya melalui telfon itu

Aku terdiam sejenak tak mengerti mengapa begitu mudah ia mengambil keputusan ini, keputusan yang sama sekali tidak ada di pikiran ku akan keluar dari mulutnya ataupun dari mulut ku sendiri.

Apakah harus sesakit ini?

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang