Chapter 1

40 4 2
                                    

Setiap orang mempunyai impian hidupnya masing-masing dan mereka juga pasti punya jalan untuk menggapainya semua itu juga tergantung pada keseriusan dan betapa giatnya mereka mau mencapai itu semua. Namun pasti selalu ada hal yang membuat mereka naik turun dalam menjalankan proses itu dan disitulah mereka memerlukan dukungan orang sekitarnya dari keluarga dan sahabatnya. Mereka yang akan selalu mengulurkan tangannya memberi kita bantuan dan selalu ada disaat kita susah maupun senang, setiap kejadian yang terjadi dihidup kita membuat kita sadar mana teman yang benar-benar tulus dan mana yang hanya ingin memanfaatkanmu berada disampingmu hanya ketika kamu senang saja. Tuhan selalu punya jalan dan cara terbaik untuk itu semua tinggal kita memahami dan melakukanya.

Namaku Desandra Senja Sutiono usiaku sekarang 17 tahun ya ini usia dimana aku harus mulai belajar menjadi dewasa. Semua itu emang gak gampang karna aku nyaman dengan diriku yang sekarang yang masih sering bersikap kekanak-kanakan yang mungkin membuat orang lain memandangku negative tapi aku suka seperti ini dan butuh perjuangan untuk menjadi pribadi yang lebih dewasa lagi.

"Pagi ma" ujar ku sambil terburu-buru menuruni anak tangga

"Pagi sayang ini sarapan dulu" perintah Mama

"Gak sempet ma Senja udah kesiangan nanti sekalian langsung makan siang aja di sekolah dah ma" balas ku sambil berpamitan

"Makanya bangun tu jangan siang-siang Senja, yahudah berangkat sana hati-hati bawa motornya" ujar Mama

"Siap bu bos"

                                 🖤

Ya pagi ini seperti biasa aku kesiangan dan hampir terlambat pergi ke sekolah untungnya jarak dari rumah ke sekolah ku sangat dekat jadi aku tidak terlambat aku sampai di sekolah tepat bel sekolah berbunyi aku pun segera berlari ke kelasku.

Jam istirahat pun tiba aku, Liora, Adit dan Alex bergegas pergi menemui teman-teman kami yang pasti sudah berada di kantin. Ya aku memiliki teman dekat yang sudah kenal sejak kami SMP dan memang sudah sepakat untuk masuk di SMA yang sama, mereka bernama Liora, Tika, Salsha, Vannesa, Nathan, Adit, Alex, Galang dan Vano.

"Hai guys...cepet amat kalian udah disini" ujar Adit

"Iya kalau gue sih karena tadi gak ada guru jadi sebelum bel juga gua udah kesini" jawab Vano

"Kalian udah pada pesen belum?" Tanya ku

"Gue sama Nathan belum ini" ujar Galang

"Yahudah bareng kita aj yuk" ajak Liora

Mereka pun makan dan mengobrol apa yang terjadi dimasing-masing kelas mereka karena memang mereka semua tak sekelas hanya beberapa saja yang satu kelas.

"Eh besok jadi gak ni?" Tanya Vannesa

"Jadi dong kalian pada bisa semua kan besok?" Tanya Salsha

"Kita sih yang cowok bisa-bisa aja lagian besok kan libur iya gak?" Tanya Alex kepada teman-temannya dan dibalas anggukan dari keempat temannya.

"Iya gue, Liora sama Senja juga bisa kok, iya gak?" Tanya Tika pada ku dan Liora

"Iya bisa dong bosen juga gue kalau besok dirumah aja" jawab Liora

"Emmm...iya gue juga bisa kok" jawab ku ragu sambil memikirkan apakah besok aku ada janji atau gak

"Kayaknya ada yang ragu ni" ejek Nathan karena melihat wajahku yang ragu

"Ihh sok tau enggak kok aku bisa" jawabku yang dibalas dengan tawa teman-temanku yang lainnya.

"Oke besok kita kumpul dirumah gue ya jam 1 bantu siap-siap bahan buat kita makan malam ya tidak terkecuali para cowok jangan pada sibuk ngegame" ujar Liora panjang

"Siap bu bos" jawab kami serentak sambil tertawa.

                                 🖤

Kring.....

Suara bel pulang sekolah pun sudah berbunyi dan semua murid pun bergegas pulang. Seperti biasa aku selalu duduk didekat parkiran sambil menunggu parkiran sepi karena tidak suka berdesak-desakan keluar sekolah. Saat aku sedang duduk sambil membaca novel tiba-tiba ada yang duduk disampingku dan sudah ku tebak itu pasti Nathan karena memang yang selalu menggangu ku saat aku membaca novel dan juga dia yang selalu menemaniku menunggu sampai parkiran itu agak sepi.

"Belum selesai juga baca tu novel?" tanyanya

"Iya belum soalnya semalem ketiduran" jawabku yang tetap fokus membaca

"Kan itu memang kebiasaan lo,owh iya besok lo bareng siapa kerumah Liora?" tanyanya kembali

"Sendir kayaknya, emangnya kenapa lo mau jemput gue?" jawab ku

"Boleh kalau lo mau gue jemput biar aman juga karena kita pasti pulang malem" jawabnya

"Oke, yahudah yuk pulang udah lumayan sepi ni" ujarku.

........................................................................

✴️Keesokan harinya

Semuanya sedang sibuk menyiapakan acara bbq malam ini, yang perempuan sibuk didapur mempersiapakan bahan makanan dan yang laki-laki sibuk ditaman samping rumah Liora mempersiapakan alat bbq. Kami memang selalu ada acara beberpa bulan sekali dan selalu jalan-jalan ketika ada waktu senggang untuk refreshing karena bagi kami inilah saat kami bisa berkumpul sebelum nanti kami berpisah untuk melanjutkan kuliah diluar kota atau bekerja.

"Akhirnya selesai udah encok ni pinggang gue" keluh Salsha sambil memegang pinggangnya yang sudah sakit karena terlalu lama didapur

"Faktor U tu sal hahaha" ejek Tika karena ia memang suka iseng

"Eh enak aja masih tua-an Senja lah daripada gue" balas Salsha

"Iya deh iya gue iyain aja daripada makin panjang yaa" jawabku karena tak ingin perdebatan mereka makin panjang

"Yahudah yuk kita ketaman aja lihatin tu cowok-cowok lagi ngapain" saran Liora yang dibalas anggukkan keempat sahabatnya itu

Mereka pun bergegas ke taman samping sambil membawa semua bahan makanan yang telah mereka siapkan.

"Astaga!!!" teriak Salsha




















Kira-kira apa ya yang bikin Salsha teriak histeris

Ditunggu ya kelanjutan cerita Sebuah Rasa selanjutnya dan semoga kalian suka sama cerita ini 🖤

Jangan lupa divote juga ya, makasih😊😊

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang