Chapter 2

28 2 0
                                    

"Astaga!!!" teriak Salsha

"Omaigat kalian ni disuruh siapin bbq-an kok malah ngegame sih" ujar Tika sambil memasang wajah marah

"Tunggu bentar lagi kelar kok nanggung nih udah mau menang" jawab Adit yang masih serius melihat game nya

Aku dan yang lain cuma bisa menggelengkan kepala sambil melihat mereka yang masih sibuk dengan gamenya. Akhirnya setelah menunggu cukup lama merekapun memulai menyiapkan alat-alat bbq. Kami semua sibuk dengan kegiataan masing-masing ada yang memanggang, menyiapkan minuman, menyiapkan tempat, bernyanyi,dll. Setelah semuanya selesai kami pun langsung makan bersama, setelah makan aku langsung duduk ditepian kolam sambil membaca novel. Saat ini suasana hatiku sedang tidak baik makanya aku pun tidak bisa fokus membaca novelku.

"Ibu Senja baca novel atau melamun sih?"Tanya nya

"Ishh lo ngangetin gue aja dating gak ada suaranya tiba-tiba udah muncul disamping gue untung gue gak ada penyakit jantung kalau enggak udah mati" jawabku kesal karena dial ah yang sedang menggangu pikiranku karena sikapnya yang akhir-akhir ini berubah menjadi aneh.

"Habis dari tadi gue perhatiin lo baca novel tapi kayak melamun sampai tu halaman dari tadi gak berubah itu aja mulu udah hampir sejam tau" balasnya

Aku pun terdiam dan memikirkan kembali sikap Nathan yang berubah menjadi aneh entah ini Cuma perasaanku saja atau aku saja yang kegeeran. Apakah Nathan menaruh hati padaku?"

"Tuh kan melamun lagi ditanyain orang gak jawab" ujarnya

"Eh sorry-sorry gue lagi banyak pikiran, gue nyamperin yang lain dulu ya" ujarku yang hendak bangun dan berjalan menuju teman-temanku tapi tanganku dipegang olehnya.

"Mikirin apa sih? Kalau lo percaya sama gue lo bisa cerita sama gue siapa tau gue bisa bantu lo biar lo gak sendirian nanggung bebannya" ujar nya

"Tumben biasanya kalau gue lagi badmood atau banyak pikiran lo malah sibuk ngegame dan gak pernah nanya kayak gini sama gue? Lo kerasukan apa?" tanyaku sambil tertawa

Sebenarnya aku sengaja mengatakan seperti ini dengan harapan aku mendapatkan jawaban untuk semua pertanyaan yang menggangu pikiranku. Namun, aku tak mendapatkan jawaban apapun karena Nathan malah menjawab "Ya gak gue kepo aja, emangnya gak boleh" ujarnya

"Gak boleh" jawabku sambil pergi menjauhinya karena aku tak tau lagi harus jawab apa

Kami pun melanjutkan acara kami dan membereskannya kembali begitu acara kami selesai dan segera berpamitan pulang karena sudah malam.

"Gue pamit dulu ya ra, makasih buat makan malamnya"ujarku sambil memeluk Liora

"Iya sama-sama nanti berikutnya giliran rumah lo ni ja jangan lupa loh" ujar Liora

"Siapp hahaha" jawabku

"Gue pamit juga ya ra" ujar Nathan

"Iya hati-hati Nat anterin Senja sampai depan pintu rumah" jawab Liora

"Iya" Jawab Nathan

Kami semua pun berpamitan pulang dan segera pulang. Dari tadi aku hanya berdiam diri mengingat kejadian di dekat kolam tadi sambil berharap supaya Nathan tidak membahasnya kembali. Dia fokus menyetir dan itu cukup melegakan bagiku,ditengah perjalanan ia memutarkan lagu yang taka sing bagiku.

"Tau gak ini lagu siapa?" tanyanya

"Tau dong lagunya Fiersa Besari kan yang judulnya Selindung?" jawabku

"Iya kok lo tau?" tanyanya kembali

"Iya gue suka dengerin lagunya dia" jawabku antusias

"Suka?" tanyanya

"Suka karena bagus lagunya" jawabku

"Menurut lo ada gak sih kisah nyata yang sama kayak lagu ini?" tanyanya

"Ada dong makanya dibuatin lagu karena pasti ini dari cerita nyata seseorang" jawabku kembali

"Iya bener juga sih"ujarnya

"Iyalah emangnya kenapa lo lagi ngerasain hal yang sama kayak lagu ini ya?" tanyaku yang berusaha memancing Nathan

"Gak tau sihh, ni udah sampe rumah lo gih masuk cepetan udah malem gua tungguin lo sampe masuk kedalem" ujarnya

"Iya deh, makasih ya lo hati-hati dijalan" jawabku dan bergegas masuk kerumah.

........................................................................................................

*Keeskokan harinya

Ya pagi ini sekolah kami ada kegiata class meeting setelah ulangan tengah semester selesai dan aku sudah berada di perpustakan bersama Tika kami memang suka membaca buku khususnya novel makanya selalu nongkrong di perpustakan.

"Senja gue laper ni kekantin yuk pasti yang lain udah disana kan hari ini class meeting jadi pasti gak ada yang dikelas" ujarnya

"Lo duluan aja nanti gue nyusul, gue masih mau lanjutin baca novel dulu" jawabku

"Oke deh tapi jangan lupa nyusul yaa gue tunggu" ujarnya sambil menaruh kembali novel yang dia baca dan bergegas menuju kantin

"Iya" jawabku

Aku memang tidak terlalu suka melihat atau bergabung dalam kegiatan class meeting seperti ini karena aku lebih suka menghabiskan waktuku untuk membaca novel diperpustakan atau tidur dikelas.

*Dikantin

Tika baru saja sampai dikantin dan benar dugaanya bahwa teman-temannya sudah berkumpul disini.

"Ehh Tika sini" teriak Liora

"Kok lo sendirian aj, Senja mana Tik bukannya dia sama lo diperpustakan tadi?" Tanya Vannesa

"Iya tadi kami di perpustakan dan karena gue laper gue kesini deh tapi pas gue ajak dia kesini katanya nanti dia bisa nyusul karena masih mau baca novel" jawab Tika

"Udah gue tebak" ujar Adit

"Yahudah gue mau pesen makanan dulu ada yang mau ikut gak" Tanya Tika

"Gue ikut Tik" Jawab Alex

"Ehh van lo mau kemana?"Tanya Salsha ketika melihat Vano yang beranjak pergi

"Iya lo mau kemana tumben banget pergi biasa disini sama kita-kita" ujar Liora

"Gue ada urusan bentar" jawab Vano yang hendak pergi sambil membawa siomay yang baru saja dipesan

"Jangan-jangan dia mau nyamperin ceweknya lagi" ujar Galang

"Eh Lang sejak kapan Vano punya cewek, mungkin dia mau kelas" jawab Alex

Vano pun bergegas pergi tanpa mendengarkan lagi perkataan teman-temannya itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Penasaran kan kira-kira Vano mau kemana?

Ditunggu ya gais lanjutannya dan jangan lupa vote dan share "Sebuah Rasa" ke temen-temen kalian... Makasih😊😊

Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang