Senja masih tidak bisa fokus membaca novelnya karena ia masih memikirkan apa maksud pembicaraan Nathan tentang lagu yang ia tanyakan kepada Senja semalam.
"Huftt...fokus Senja kenapa sih dari tadi mikirin dia mulu ni novel sampai tahun depan juga gak akan selesai kalau lo terus aja mikirin dia" gerutu Senja dalam hati sambil memegang kepalanya seperti orang frustasi lalu meletakkan kepalanya di atas meja.
"Jadi sebenernya lo itu di perpustakan mau baca buku atau tidur" ucap orang yang tiba-tiba saja sudah duduk disamping ku. Aku pun langsung mengangkat kepala ku dan melihat siapa yang disamping ku.
Ya ternyata itu Vano dia memang suka sekali menggangu ku saat sedang di perpustakaan dan dia selalu saja membawa makanan secara diam-diam padahal dia tau kalau di perpustakan itu dilarang makan dan itu lah yang membuatnya sering dihukum Ibu perpus. Namanya juga Vano dia tidak pernah jera walaupun sudah dihukum dan selalu terus mengulangi hal yang sama. Seperti saat ini dia dengan santai memakan siomay nya di samping ku.
"Van lo gak kapok-kapok ya makan di perpustakaan ntar lo dihukum lagi tu sama bu Nadia baru tau" ujarku sambil melihat Vano yang sedang memakan siomaynya
"Santai aja kali, bu Nadia gak ada gue lihat dia tadi lagi di ruang kepala sekolah jadi aman" jawabnya
"Yakin lo? Ntar kalau dia tiba-tiba balik gimana?" tanyaku
"Gak kok lo tau kan kalau kepala sekolah itu udah ngobrol pasti lama banget" jawabnya
"Yahudah deh terserah lo yang penting gue udah ingetin ya" ucapku
"Iya bawel banget sih lo, udah lanjut aja baca tu novel gue gak ganggu kok" ujarnya
"Gue lagi gak bisa fokus baca" jawabku
"Kenapa? Owh gue tau pasti karena ada gue kan jadinya gak bisa fokus sama novel lo karena melihat kegantengan gue" ucap nya sambil menatapku
"Ihh apaan sih lo ngaco banget, gue itu lagi banyak pikiran makanya gak fokus terus ya siapa bilang lo ganteng jangan suka kepedean deh jadi orang" ucapku yang langsung mau pergi meninggalkannya
"Ehh lo mau kemana?" tanyanya
"Mau kekantin aja laper gue lihat lo" jawabku sambil berjalan keluar dari perpustakaan
"Senja gue ikut tungguin" ujarnya
Aku terus aja berjalan tanpa menghiraukan omongannya.
🖤
*Keesokkan harinya
Kami semua sedang berkumpul didepan perpustakan ketika jam istirahat. Ya hari ini aku dan Nathan tak berbicara apapun aku tak tau kenapa dia seperti itu terkadang dia sangat dekat denganku tapi juga terkadang dia sama sekali tak menyapaku seperti hari ini.
"Ehh minggu besok jogging yuk kita udah lama ni gak jogging bareng" ujar Vannesa
"Boleh tu yuk kita jogging di taman kota kayak biasa" balas Salsha
"Gue sih ikut aja bebas" jawab Galang
"Ayo lah gabut juga gue minggu ini gak ada kerjaan" ujar Alex
"Gimana yang lain ikut gak?" Tanya Vannesa
"Gue sama Liora pasti ikut dong"jawab Tika
"Kita juga iya gak Nat,Van?" Tanya Adit kepada kedua temannya itu
"Iya gue ikut" jawab Vano
"Iya gue juga" jawab Nathan
"Senja lo gimana ikut gak?" Tanya Tika
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Rasa
Genç KurguTentang rasa itu Rasa yang tak seharusnya ada Rasa yang seharusnya tak pernah di ungkapan Rasa yang membuat kami menjadi orang asing Dan rasa yang membuat kami tak akan pernah menjadi sahabat seperti dahulu Senja dan Nathan adalah dua sahabat yang...