(٨) mencoba

8 0 0
                                    

Selepas mandi membersihkan hadas besar Zalfa duduk di tepi ranjang tempat tidurnya. Membuka kembali pemberian seminggu yang lalu dari tetangganya itu. Kenapa harus buku ini? Entahlah yang pasti mbak far punya alasan tersendiri untuk memberikannya pada Zalfa. Padahal buku yang mbak Far berikan kepada Zalfa adalah pemberian dari gus, putra kyai pondok mbak Far ketika SMP. Itu tandanya buku ini benar-benar berharga bagi mbak Far dan juga Zalfa pastinya. Zalfa berfikir untuk mencoba. Bangun pagi tapi bukan untuk stalking menyibukkan diri, tapi untuk mencoba berinteraksi dengan Sang pemilik hati. Zalfa tak perlu lagi menyeting alarm untuk bangun sepagi itu. Memang sudah kebiasaan bagi Zalfa bangun sepagi itu. Jadi jangan heran jika tanpa alarm pun Zalfa bisa bangun sepagi itu. Penyebab bangunnya Zalfa di tengah malam tak lain karena melimpahnya kuota internet khusus malam hari alias paket midnight (pm) dan jaringan internet yang begitu cepat di pagi hari.

'mencoba? Apakah aku masih diterima oleh Sang Pencipta? Setelah apa yang dilakukanku selama ini jauh dari Sang Pencipta.. bismillah sesuk tak coba. Sing penting yakin' batin Zalfa

✨✨

Pagi ini Zalfa sudah terbangun. Jam dinding masih menunjukkan pukul dua. Itu pun masih kurang sekitar 10 menit. Zalfa beranjak dari tempat tidurnya untuk ke kamar kecil. Untuk pertama kalinya Zalfa ke kamar kecil pagi-pagi buta selain untuk BAK, juga untuk wudhu. Zalfa mencoba dinginnya air dimalam hari mampu Zalfa rasakan.

'dingin. Segar' -batin zalfa

Zalfa mengambil mukena dan sajadah diruang solat rumah Zalfa. Zalfa mencoba solat di kamar Zalfa. Zalfa menggelar sajadah pemberian gurunya waktu masih duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah. Sajadah yang diberikan karena hasil usaha Zalfa menjuarai lomba siswa berprestasi se kabupaten. Masa-masa indah Zalfa yang akhirnya  direnggut ketika Zalfa memasuki masa putih biru. Tak lupa Zalfa mengambil buku pemberian mbak Far yang Zalfa diletakan di pojok sajadah. Mukena putih milik Zalfa dipakai. Baru pertama kali Zalfa mengenakan mukena sepagi ini. Diangkatnya tangan Zalfa yang didaratkan menjadi posisi 'sedakep' untaian bacaan sholat mulai dari takbiratul ihram hingga salam dilantunkan oleh Zalfa mengiringi setiap gerakan. Tak terasa air mata ketenangan menetes dari jendela jiwa Zalfa. Lama sekali Zalfa tidak mengeluarkan air mata dengan kondisi setenang ini. Lupa rasanya bersimbah peluh dihadapan sang Maha.

"Assalamu'alaikum warahmatullah.. inni as aluka najaatamminannaari wal 'afwa ngindal hisaab" gerakan kepala Zalfa seraya menoleh ke sebelah kiri.

Tangan Zalfa menengadah. Meminta ampunan maaf yang telah lama Zalfa abaikan kepada sang pemaaf. Meminta tuntunan yang telah lama berubah menjadi tuntutan kepada sang penuntun. Zalfa menangis sejadi-jadinya malam itu. Hanya Zalfa dan Pencipta Zalfa yang tau. Zalfa kembali meminta apa yang diinginkan Zalfa, dan yang pasti meminta keberkahan agar segala proses untuk mencapai apa yang diinginkan oleh Zalfa tidak hanya baik didunia tapi sampai nanti diakhirat. Zalfa yakin semua pinta Zalfa akan menjadi nyata jika Zalfa terus berusaha dan berdoa. Doa Zalfa terfokus dengan segala ujian yang telah menanti Zalfa. Zalfa berharap hasil dari ujian yang akan Zalfa lewati dalam waktu dekat ini tidak mengecewakan. Dan Zalfa yakin akan hal itu. Setidaknya jika hasil dari yang Zalfa pinta tidak tepat sasaran, setidaknya tidak akan mengecewakan. Zalfa percaya dengan segala yang dikehendaki-Nya pasti tidak akan mengecewakan. Semua tergantung kepada diri kita apakah kita bersyukur dengan hasil yang diberikan atau malah sebaliknya. Jika bersyukur pasti segala yang diterima tidak akan berbuah kecewa. Komunikasi Zalfa dengan sang pencipta diakhiri dengan doa setelah solat tahajud yang ada di buku pemberian mbak Far.

اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم اللهم لك الحمد أنت قيوم السماوات والأرض ومن فيهن ولك الحمد أنت مالك السماوات والأرض ومن فيهن ولك الحمد أنت نور السماوات والأرض ومن فيهن ولك الحمد أنت الحق ووعدك الحق ولقاؤك حق وقولك حق والجنة حق والنار حق والنبيون حق ومحمد صلى الله عليه وسلم حق والساعة حق. اللهم لك أسلمت وبك آمنت وعليك توكلت وإليك حاكما فاغفرلي ماقدمت ومااخرت ومااسررت ومااعلنت ومالنا اعلم به مني أنت المقدم وأنت المؤخر لااله إلا أنت وللحصول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم. وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم. الفاتحه

Lalu Zalfa kembali menutup buku itu. Mencopot mukena yang dikenakan dan melipatnya dan Zalfa letakan di ruang solat kembali beserta sajadahnya. Jam dinding masih menunjukan pukul 03.30 masih sangat pagi bagi Zalfa. Akhirnya Zalfa memutuskan membuka ponselnya menyalakan data seluler dan membuka aplikasi favorit Zalfa, Instagram. Siapa sangka pagi-pagi buta ada yang men-DM Zalfa. Mata Zalfa terbelalak ketika melihat yang men-DM Zalfa ternyata si Fatah.

"Yah Fatah, coba kalo Arya" sedikit kesal
"Tapi ya gapapa lah.. minta restu dulu ke temennya siapa tau setuju kalo aku sama Arya hehe" pikiran yang entah dari mana datangnya membuat Zalfa terkekeh geli membayangkannya.

zain.elfath: Oi

zalfauliyar: apa sih?

zain.elfath: gasik men

zalfauliyar: biasa paket midnight hehe

zain.elfath: walah tekira gak turu nj ampe isuk

zalfauliyar: aku dudu kampret Yoh ngapura

zain.elfath: haha Iyo Iyo..

zalfauliyar: loh kok tumben online? Biasanya kan online kalo cuma hari Minggu

zain.elfath: hehe Yo pengin gak oleh po?

zalfauliyar: ya boleh sih.. cuma aneh aja.. tumben banget

zain.elfath: wis gak usah dipikir nemen

zalfauliyar: Yo gimana nggak mikir orang aku punya otak

zain.elfath: kamu itu bisa aja.. gak pengin tidur lagi tah?

zalfauliyar: gak ah tanggung bentar lagi subuh..

zalfauliyar: emang kamu kalo jam segini nggak ada kegiatan? Biasanya tuh kalo di pondok sibuk banget kalo pagi-pagi gini

zain.elfath: wis gak usah dipikir ini lagi santai kok.. nggak bakal ketauan sama sekali

zain.elfath: Yoh demi kamu

Di atas tempat tidurnya Zalfa masih terheran-heran dengan Fatah. Tiba-tiba offline lagi. Membuat Zalfa semakin kesal dengan Fatah.

"walah arek iki ganteng-ganteng tapi kok sarap.. gak beres iki" gerutu Zalfa.

Bagaimana tak kesal. Tiba-tiba DM, tiba-tiba offline. Dan anehnya bukan di hari Minggu dan juga di hari libur. Zalfa masih tetap bertanya-tanya semoga semuanya aman. Pikiran Zalfa melayang-layang entah kemana memikirkan Fatah yang online sejak kapan tiba-tiba DM bukan di hari libur.

"semoga aja gapapa lah.. masalahnya tuh dia mondok.. kalo ketauan sama pak kyai nanti hp nya dibantu diremuk aduh ga tega aku liatnya"  gerutu Zalfa sambil membayangkan jika kejadian itu benar-benar terjadi.

✨✨✨

Gimana reader? Kurang apa dari part ini? Tolong kasih author pencerahan ya... Semoga kalian suka dengan cerita ku.. tunggu next part nya ya reader 💖

Salam dari Lubna untuk kalian semua🤗

Cahaya PenuntunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang