#Prolog

39 5 0
                                    

Rena menghela nafasnya, rasanya hari ini ia sangat lelah. Begitu banyak yg harus ia kerjakan, ia mendengus kesal ketika teringat pada bosnya yg sangat menyebalkan itu.

"Kapan gue bisa melewati ini semua, terutama berurusan sama bos nyebelin kaya pak argan. Rasanya kepala gue gak berhenti berdenyut kalau dia muncul" kata rena kesal

Candra yg baru saja keluar dari ruangan pak argan pun lantas terkekeh kecil pada rena.

"Ren, lo dipanggil tuh sama pak argan. Kayanya dia cinta sama lo, baru ajah lo keluar dari ruangan dia tapi lo udah dipanggil" rena menepuk keningnya, baru saja ia ingin beristirahat pekerjaan baru sudah datang

Rena pun menatap candra "Gue gak sanggup lagi kayanya jadi sekertaris pak argan, pengen resign ajah gue rasanya"

Candra pun tertawa, ia sangat menyukai ekspresi rena yg penuh dengan cobaan.

"Jangan lah, kasian pak argan. Nanti dia kangen lagi sama lo ren" seru candra dengan gelak tawanya

Rena pun mencibir pelan, candra ini salah satu pria yg menyebalkan. Membuat beban hidupnya terasa berat saja rasanya.

"Gue lelah, apa harus gue ke ruangan pak argan? Baru ajah gue pengen istirahat. Lo tau? jam istirahat gue direnggut sama dia" keluh rena lagi

Candra pun duduk dihadapan rena "Ren, sebaiknya lo segera ke ruangan pak argan. Lo tau kan dia gak suka sama karyawan yg buang waktu kaya lo"

Rena menatap candra kesal, ia pun memukul tangan candra "Astaga, gak bisa liat gue istirahat sebentar gitu"

Rena pun beranjak berdiri, ia pun melangkahkan kakinya menuju ruangan pak argan, si bos yg sangat menyebalkan. Dilihatnya wajah candra yg tengah tertawa.

Rena pun mendengus, ia pun masuk kedalam ruangan pak argan. Dilihatnya pak argan yg tengah berbicara dengan pak kevin, sang wakil direktur.

"Ada pak kevin juga? Yaampun ternyata tambah manis pak kevin" gumam rena

"Permisi pak, ada apa ya bapak memanggil saya?" tanya rena seraya tersenyum tipis dengan mata yg mencoba melirik pak kevin

Argan pun menatap rena dengan sebelah alis yg terangkat, wanita itu tampak tersenyum menatap kevin. Ia pun berdeham sedikit kencang.

"Ehem, rena bisakah kamu menemani saya lembur hari ini?" seru argan menatap rena

Rena pun tersentak, ia pun menatap argan "Le-lembur? maaf pak, saya ti..."

"Oke rena silahkan kamu keluar dari ruangan saya, hari ini kamu akan lembur bersama saya lagi" rena mendengus kesal, bos nya ini suka sekali menyela ketika ia sedang berbicara

Rena pun terkejut "Ta-tapi pak maksud saya itu, sa..."

"Pintu keluar sebelah sana" seru argan, rena menatap argan kesal. Untung saja moodnya sedikit membaik karna adanya pak kevin

"Baik pak saya permisi, permisi pak kevin" katanya seraya melemparkan senyum manis pada kevin

Kevin pun mengangguk, ia pun tersenyum "Semangat lemburnya rena"

"I-iya pak" seru rena sambil tersenyum, sepertinya semangatnya seketika meningkat

"Coba ajah pak kevin yg jadi direkturnya, rela gue lembur setiap hari biar bisa ketemu sama pak kevin" gumamnya pelan

Rena menghela nafas, ia menjadi teringat wajah argan yg menyebalkan.

"Kenapa gue punya bos kaya pak argan sih? Udah muka kaya kanebo kering gak ada manis manisnya" seru rena kesal

My Annoying Bos!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang