Namaku Mitsuki. aku adalah anak tunggal dari pasangan Toneri dan Shion.
Hidupku awalnya bahagia. aku memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia serta memiliki pacar yang cantik dan pengertian. namun semua hancur sesaat
"Sumi-chan aku pergi ke luar negeri dulu mungkin sampai 3 bulanan kamu gapapa kan aku pergi dulu?" kataku ke sumire
"Ya" kata sumire sambil tersenyum
Awalnya semua baik - baik saja namun entah kenapa beberapa bulan sumire bersikap aneh kepadaku
"Sumi-chan sedang apa aku kangen" kataku menelponnya
"Mitsu-kun.. maaf aku sibuk sudah dulu ya" kata sumire mematikan telponnya
Kadang aku kirim pesan kepadanya tapi balasnya lama bisa 2 - 3 hari kemudian atau bahkan tidak dibalas sama sekali.
"Sumi-chan" lirihku
Aku sangat menyukai sumire. Dia cantik, manis dan cerdas. Dia seorang penari ballet yang terkenal. aku suka mimpi dan tekadnya
Sekarang aku sudah kembali dari perjalanan bisnisku diluar negeri dan saat aku kembali aku berencana melamarnya
Namun,
"Sumi-chan bisakah kamu ke restoran favorite kita?" kataku
"Ada apa mitsu-kun?" kata sumire
"Hm kesini dulu ya" kataku tersenyum
"Baiklah" kata sumire
".."
Aku sudah menyiapkan segalanya untuk melamar sumire
"Mitsu-kun?" kata sumire
"Sumi-chan maukah kamu menikah denganku?" tanyaku dengan mengeluarkan cincin dari kotaknya
"A-APA?" kata sumire terkejut
"Hm maaf terlalu cepat sumi-chan" kataku
"Tidak aku tidak bisa" kata sumire menolakku
"Kenapa?" kataku kaget
Lalu dia memberikan undangan pernikahan
dan didalam undangannya tertulis nama "BORUTO & SUMIRE"
"Apa-apa an ini" kagetku
"Maaf mitsu-kun aku harus menikah dengannya dia bisa membantuku mewujudkan mimpiku menjadi penari ballet terkenal
"Tapi?" kagetku
"Maaf aku harus pergi" kata sumire berlari meninggalkanku
Aku kesal, marah dan patah hati lalu ku tinggalkan restoran itu
dan menenangkan pikiranku ke taman.
sedangkan kotak cincin itu aku buang ke tong sampah yang berada ditaman
'ini sakit sekali sumire - selamat tinggal' lirihku
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again
FanfictionBertemu lagi denganmu apakah kebetulan atau takdir??