Pagi yang kuawali dengan rutinitas seperti biasanya, membersihkan rumah, mencuci baju dan piring kemudian mandi untuk meneruskan kegiatan selanjutnya. Rasanya aku sangat ingin pergi lebih awal, dan kurasa hanya satu alasan yang tepat yaitu kamu. Demi menghindar dari hadapanmu aku bahkan mengetahui pola kebiasaanmu, sungguh aku niat sekali untuk menghindar. Setelah mengetahui pola kebiasaanmu aku mengubah pola kebiasaanku sehingga kutemukan pola yang nyaman untukku.
Hari itu aku berangkat lebih awal, bahkan sangat awal karena tak kujumpai siswa selain aku. Aku menelusuri jalanan menuju kelasku lalu duduk dibangku buasa tempatku duduk. Kelas dan sekolah sangat sepi kala itu, hingga aku bingung apa yang harus kulakukan. Tak lama setelah berbincang dengan kebingungan kuputuskan untuk mengecek kembali tugas rumah yang kukerjakan semalam. Setelah merasa cukup kututup kembali tugas rumah tersebut. Kelas dan sekolah masih saja sepi, belum ada tanda-tanda kehadiran yang lain. Kuputuskan untuk membuka kembali buku yang sempat kubaca semalam hingga ramai terasa.
"Hai Anne! Rajin sekali kau sudah di kelas jam segini, baca buku pula" sapa temanku Papaw yang duduk di depanku dengan segala basa-basinya. Yah dia memang orang yang ceria setiap harinya, kalau ada dia pasti ramai terasa.
Aku menutup buku yang kubaca pertanda mengakhiri sesi membacaku. "Hai Paw, berangkat dengan siapa? Biasanya kau bareng temen satu komplek, tumben sekali masuk kelas sendirian" tanyaku pada Papaw.
"Yaampun kamu tuh ya, paham betul kalo aku berangkat bareng teman satu komplek" jawabnya sambil tertawa kepadaku. " Mereka lagi naruh sepedadi tempatnya, aku lagi pengin duluan. Paling bentar lagi mereka datang".
"Hello Paw, hello Anne! Asyik sekali pagi-pagi sudah bercerita. Ada cerita apa nih yang asyik?" tanya Mela salah satu teman satu komplek Papaw yang duduk di belakangku. Setelah menaruh tas di tempatnya, Mela langsung ikut bercerita dengan Papaw dan aku. Kita bercerita dengan asyiknya tanpa beban karena tugas rumah sudah kami selesaikan di rumah masing-masing. Hingga bel masuk pun berbunyi, kita kembali pada tempat duduk masing-masing.
Saat itu Papaw duduk di barisan pertama dekat dengan papan tulis besama dengan Vivi, aku menyusul dengan april di barisan kedua, dan Mela dengan Handi di barisan ketiga. Nah yang paling aku tak suka ketika bel masuk berbunyi, yaitu orang duduk di sebelah kiriku. Nama panggilannya Pre, dia orangnya ramah dan humoris, dia selalu masuk tepat bel karena kesibukannya menjadi ketua OSIS SMA di sekolahnya. Beruntung aku selalu bisa menjaga sikap ketika dengannya sehingga takkan ada yang mengetahui perasaanku kala itu.
"Oii, diam aja neng" sapa Pre kepadaku dengan sikap usilnya. "Jangan diem aja, nanti kesambet eh. Cerita napa biar hari ini lebih berwarna gitu" aku masih diam dan enggan membalas ucapannya tadi. "Tatap napa kalo orang lagi ngomong, jangan dicuekin gitu Anne".
"Emang salah ya kalo orang pengin diam?" jawabku sambil menatapnya. "Sudah sana baca buku, siapa tau jam pertama ini ada quiz dadakan. Sana belajar jangan usil mulu" lanjutku dengan ketus.
"Iya nih aku baca biar pinter kayak kamu hehe. Senyum napa masih pagi juga gada senyum-senyumnya" pintanya padaku.
Saat mendengar Pre mengucapkan itu, hati Anne merasa senang. Namun seperti biasa Ane menutupinya dengan sikap dinginnya sehingga tak ada yang tau Anne sedang tersenyum. Kalau ada yang tau betapa senangnya Anne saat itu, mungkin takkan ada yang percaya mengingat sikap Anne yang terkenal dengan dingin dan tanpa ekspresi itu. Entah apa yang Pre lakukan hingga membuat perempuan tanpa ekspresi itu merasakan senang yang tak terkira.
Lima belas menit setelah bel masuk berbunyi, Bu Yayah memasuki ruang kelas tempat Anne belajar. "Selamat pagi anak-anak, mari kita berdoa terlebih dahulu untuk memulai belajar pada hari ini" ucap Bu Yayah selaku guru Fisika yang mengajar kelas 10B yang menghentikan Anne dari aktifitas memikirkan perasaannya. "Berdoa dimulai". Setelah berdoa selesai, kemudian Bu Yayah mengucapkan "Berdoa selesai".

YOU ARE READING
Persimpangan Rasa
Storie breviSebuah perasaan yang ingin dibagi :) Setiap part tidak selalu berkesinambungan, media menulis apa yang diinginkan :)