•| Busan Love Story

1.2K 164 29
                                    


pt. 2


"Shh..." desisan itu keluar dari mulut Yoongi bersamaan dengan kesadarannya yang mulai terkumpul.

Ia mengerjapkan mata dan menemukan Jungkook memandang khawatir padanya sambil memegang sebuah handuk putih yang mulai terkotori oleh darah.

"Kenapa aku ada disini?" Tanya Yoongi, karna seingatnya ia ada di rumah Jimin.

Ah tidak, neraka lebih baik dari rumah itu.

"Aku menemukanmu tergeletak pingsan di depan bengkel tepat jam 2 pagi, hyung. Ada apa sebenarnya?" Tanya Jungkook sebelum kemudian membersihkan luka di bagian rusuk Yoongi. Yoongi melirik malas ke arah jam dinding, pukul setengah tiga pagi.

Lagi-lagi desisan tertahan jeluar dari mulut Yoongi. Kepalanya pusing, wajahnya kebas, rusuknya sepertinya patah, dan punggungnya sakit luar biasa.

Yoongi mau tak mau menceritakan semuanya pada Jungkook walaupun dengan suara yang pelan. Jungkook menghela napas prihatin.

"Oh ruapanya Taehyung yang akan dijodohkan dengan Jimin hyung." Gumam Jungkook.

"Kau– mengenalnya?"

Jungkook menggeleng, "ti-tidak."

Yoongi mendengus kecil.

"Sudah kubilang, jangan suka padanya. Kau sekarang mengalami konsekuensinya. Cinta itu tak semudah yang kau pikir hyung, apalagi disini Si Kepala Desa kurang ajar itu membawa-bawa derajat. Kau tahu aku tidak bermaksud meremehkanmu, tapi hyung, mari berdamai dengan keadaan."

<><><><>

Genap dua minggu setelah kejadian memilukan itu. Jimin menyesal luar biasa karna tak berani berteriak dengan lantang bahwa ia mencintai Min Yoongi kala itu.

Jika saja Jimin lebih yakin pada dirinya, pasti mereka akan sedang bersama senja ini. Memikirkannya saja membuat Jimin sakit hati dan ingin menangis.

Kurang bodoh apa lagi dia? Yoongi yang rela dipukuli oleh kakak dan Taehyung demi cintanya. Dan Jimin diam saja.

Keluarga Jimin sedang berkumpup santai di ruang tamu. Menyaksikan televisi tentang berita terkini. Ada Taehyung juga di sana.

Bajingan itu benar-benar memainkan perannya dengan baik. Hampir setiap sore berkunjung ke rumah Jimin dengan harap pria manis itu akan jatuh perlahan ke pelukannya.

Nyatanya Jimin masih saja cuek padanya.

Jimin menghela napas lalu menarik napas panjang sebelum bersuara, "Appa," panggil Jimin.

Sang ayah menengok sebentar, "ada apa Jimin?"

"A-aku ingin berbicara sesuatu."

Sontak seluruh atensi manusia yang ada di sana tertuju pada Jimin. Jimin meneguk ludah, dan meyakinkan diri sebelum benar-benar mengatakan apa yang ada di hatinya.

"Aku tidak mau dijodohkan dengan Taehyung-ssi, aku mencintai Yoongi hyung." Jimin kehilangan suaranya di akhir kalimat.

Interlude: Bad but feels GoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang