awalnya aku tidak percaya

11 1 0
                                    

Ini semua tidaklah benar, apa yang aku ketahui hanya sampai disitu..dunia ini hanyalah tempat untuk bermain, percayalah ini hanya singgahan. Ketika aku berumur 13 tahun aku bertarung dengan hidupku sendiri dan tak ada yang peduli, baik itu orang tuaku, ya mungkin mereka peduli tapi dalam diam...ketika seseorang peduli denganmu namun secara diam-diam itu lebih menyakitkan dari orang yang sama sekali tak peduli. Aku mulai merasakan bahwa dunia itu kecil dan sangat kecil dimana aku tak perna keluar dari tempatku..setiap hari aku berada ditempat yang sama mengunci diri dan berjanji tidak akan menemui dan ditemui oleh siapapun. Rumahku selalu ramai setiap harinya tapi aku sendiri disana. Ketika ibuku mengetuk pintu kamarku aku hanya menjawabnya dari dalam ibuku mulai kwatir dengan tingkahku tapi aku tak peduli, aku sedikit keras keras kepalah, apa yang kulakukan kuanggap semua benar, apa yang kuinginkan harus ada. Tingkahku membuat orang disekitarku muak dan tak bertahan bersahabat denganku. Hanya beberapa yang ingin menemuiku walau mereka tahu tingkahku konyol mereka adalah ibu dan ayahku. Mereka selalu setia bersamaku ketika temanku bahkan saudaraku mulai tak ingin bermain bersamaku, disekolah aku selalu merasa sendiri. Dicuekin dihindari adalah kebiasanku tapi aku selalu berusaha untuk kuat.
Suatu hari ketika kebosanan menghampiriku, hari itu adalah hari senin aku disekolah ketika jam istirahat aku sendiri dikelas tak ada satupun orang disampingku dan akhirnya kuputuskan melangkahkan kaki kedalam ruangan yang penuh dengan buku ya itu adalah perpustakan satu-satunya disekolahku..perpustakan awalnya bagiku adalah hal yang memuakan dari pada hidupku tapi kuberanikan diri untuk lebih tenggelam dalam kemuakan kubiarkan diriku jatu lebih dalam itulah yang orang-orang sukai. Kupilih pilih buku yang judulnya menarik bagiku...dan akhirnya dirak seblah aku menemukan judul buku yang membuatku tertawa..ini pertama kalinya aku tersenyum dalam ruangan yang kuanggap muak itu. "Jendelah dunia" ya itu judul buku yang membuatku tertawa namun penasaran membacanya.." jendelah dunia..itu konyol (kataku dalam hati)...bel kelas membuatku menyimpan kembali buku itu dan bergegas masuk kekelas. Tanpa kusadari aku terus memikirkan buku itu sampai akhirnya aku kembali keperpustakan namun sudah tutup..besok masi ada waktu ( kataku menenagkan hati). Aku kembali kerumah dengan hati yang gelisa aku penasaran dengan buku itu..waa kurasa bukan bukunya tapi judul buku itu membuatku peanasaran.
Keesokan harinya pagi-pagi aku menuju perpustakan kuambil buku itu kubuka dan kutemukan kata " jika kamu ingin melihat dunia lebih luas bacalah buku"...haa ini tidak masuk akal" ( kataku sinis)..bel sekolah kembali membuatku menyimpan buku tersebut dan lari kelapangan sekolah ya berbaris dilapangan adalah budaya disekolah sebelum masuk kelas... aku selalu penasaran dengan buku itu dan berjanji setelah istirahat aku akan meminjam buku yang membuatku penasaran...dan akhirnya aku meminjamnya dan membawanya pulang hari demi hari aku mulai berubah entalah apakah karena buku itu atau memang aku yang menginginkannya..akan aku jawab setelah ini....😊
Jangan lupa vote dan koment ya...
Koment dan vote teman-teman membantu saya mengembangkan cerita saya...🙏😇

pintu duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang