WANITA ITU

171 10 0
                                    


Jakarta, 18 November 2018


" Assalammualikum mahhhhhhhhhh, adek pulang aussssssh diluar panassssss" aku berteriak menumpahkan segala apa yang kurasa, melepas sepatu sekolah meletakannya dengan rapi di rak sepatu, ya meski aku tidak begitu rapi kalua masalah ini tidak benar ibuk, pasti khutbah Panjang lebar. Aku lalu masuk dari pintu samping rumah, rencama mau mengintip isi kulkas, minum adalah tujuan pertama aku sampai rumah.

"Baru pulang Dek?" Terdengar suara lembut, suaranya jauh dari tengah ruang tamu, namun masih bisa aku dengar dengan jelas.

Langkah kakiku terhenti. Suara ini . . . panggilan lembutnya . . . aku sangat mengenal dan merindukanya . . .

"Kenapa? Kangen ya?" Langkah kaki dan cengiran Khasnya menghapiriku.

Pelan-pelan langkah itu semakin mendekat, tentu saja aku tidak ingin berlama-lama membeku mengaguminya, dia melebarka tanganya membuka lebar-lebar isyarat aku masuk kepelukannya. Aku sekarang sudah dalam dekapannya. wanginya , aroma ini adalah aroma khasnya bunga lily adalah parfum favoritnya. Dia semakin tinggi aku semakin iri dengan nya , rambutnya juga dicet seperti artis-arti, kacamata yang masih menempel menambah kecantikanya berkali-kali. Aku sanggat merindukanya sudah 6 tahun dia melanggar janji dengan ku. Janji yang akan pulan setiap tahun, namun nyatanya membalas chating ku saja bias berminggu-minggu. Mengigatnya membuat ku geram dan memcubit pingang seksiknya, ah rasakan aku kesal dia hanya meringis.

"Ihh dek, masih jahat makin sadis kamunya" suaranya merengek seperti itu membuat aku membelai perutnya yang rata, mungkin aku terlalu keras melapiaskan kekesalanku. Sebenarnya, aku begitu rindu sama kak Casablanca. Dia tidak pernah berubah, selalu saja makin cantik.

Tangan ku tak henti mengelus perutnya yang kesakitan, namun mataku selalu saja mengaguminya melihat wajahnya, Hm dia makin cantik sangat cantik, Garis wajahnya kelihatan lebih dewasa tidak tua maksudku hanya menambah aura kecantikanya, kulitnya semakin putih, bahkan cenderung pucat, cocok dengan rambutnya yang sekarang dicatnya gey, rambut Panjang itu tergerai indah diikatnya asal-asalan meperlihatkan leher jenjangnya yang indah, itu pempat favoritku menbaui aromanya. Alis matanya tebal gak perlu pake pengsil alis kalau makeup, dibalik kacamata itu terdapat mata hitam pekat, pandangannya tajam namun mampu sekaligus memberikan aku keteduhan. Bibirnya merekah dengan warna pink libglos, seuntas senyum yang agak dia tampilkan dengan bisikan yang membuat jantungku tidak pernah normal bersamanya. "Jangan diliatin bibirnya kalua pengan cium juga gak apa-apa, kakak iklas apa sih yang enggak buat kamu" bluss mukaku yakin sangat merah. dan mumpung tanganku masih diperutnya dikasih pelajaran orang mesum ini kayaknya gak masalah.

"DEKKKK SAKITTTTTT" jeritnya kedua kali, dengan kecepatan seribu bayanggan tentu saja aku menggilang dari hadapannya dari pada terjadi yang aku harapkan, pasti akan bahaya.


**************************************************

Namaku lily sejak awal aku belum memperkenalkan diri ya. Aku lahir dengan begitu beruntung meskipun waktu itu kehadiranku didunia ini tidak diharapkan, namun mama satu-satunya orang yang mempertahankanku, dia bukan mama kandungku, seseorang yang ku panggil mama adalah orang tua kak Casablanca. Setelah melahirkan kata mamah, Ibuk pergi untuk selama-lamanya jadi tidak pernah sekalipun aku bertegur sapa. Untuk ayah sendiri? Ntah lah aku tidak tau pasti, karena ibu bekerja, melayani orang-orang hidung belang tidak bisa membuatku tau identitas ayahku. Ibu dan mama sahabat dekat setelah kelahiranku mama akhirnya pensiun dari pekerjaan itu, ya dia akhirnya mengambil alih tugas mengurus aku dengan kak Casablanca, dia wanita hebat, dengan sisa tabungan mama, akhinya membawa aku dan kak casa pindah keibu kota, mama membuka toko kue, mama dan ibu diakui wanita yang sanggat cantik luar biasa buktinya aku dan kak casa tentu saja. Uang simpanan mama sangat banyak dari anggota-anggota DPR, pejabat dan pengusaha sebelum pengsiun ditambah uang tabungan ibu sama asuransinya, ya mereka meski bekerja seperti itu tetap saja pintar karena mama juga ibu kuliah.

"Dek ayo ngelamun apa kamu" Tiba-tiba pintu kamarku dibuka dengan seenaknya sama kak casa

"Kalau masuk kamar ketuk dulu napa, nanti kalau aku lagi naked gimana?"

"Yak kan gak papa, biasa disekaliankan" tau gak kak casa itu dari luar aja anggun berkarisma aslinya mesum akut, aku heran sama orang-orang yang mengaguminya termasuk aku, kok bias mengagumi orang kayak dia sih kayak gak ada manusia lagi.

"Tuhkan ngelamun lagi, kk cium kamu nanti kalau masih ngelamun bukan nyambut kakak ini baru pulang loh gak kangen apa?"

cup!

"Dah puaskan? Sana ih keluar aku mau mandi" ujarku setelah memcium bibir kak casa hingga membuatnya membeku kayak patung. Kapok kan aku yang dulu bukan yang sekarang ujarku dalam hati, emang enak sesekali dikerjain balik? Lucu ngeliat dia membeku seperti itu, sebelum aku habis olehnya lebih baik aku kabur kekamar mandi.

"Licik deck buka ikut mandi"

"Dasar gila, aku bilang mama nanti kakak pulang-pulang mesumin aku"

"Tukang ngadu padahal dia sendiri juga PENGEN"

"BODOK" jeritku dalam kamar mandi, kadang aku heran sama kak Casa dia sering kali bias membaca isi kepalaku.


*********************************************

CINTA PUTIH CASABLANCA LILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang