Permulaan

165 26 2
                                    

Empat belas remaja yang paling di takuti seantero sekolah kini sedang berjalan beriringan.

Semua menatap mereka takut dengan wajah pucat.Tidak ada yang berani menyapa atau menegur mereka karna hanya akan mendapat tatapan datar.

Mungkin yang membalas sapaan mereka hanya  Kanjeng, Izzy dan lexa.Karna hanya mereka Bertiga yang slalu ramah kepada siapapun.

Mereka terus berjalan menelusuri koridor sekolah yang sudah mulai ramai oleh warga sekolah yang Mulai berdatangan.

Setelah berjalan.mereka berhenti di tangga dan berpisah ke kelas masing masing.

Tidak,mereka tidak sekelas. Daniel,Atla,Lofa Dan Kanjeng  Berada di kelas 12 IPA 1.Xavier,Zepa,Prabumi Dan Moreven Berada di 12 IPS 1. Gino dan lexa berada di 11 IPA 1 dan sisanya berada di 12IPS 2.

Sebelum bel masuk,mereka selalu mengobrol dan berdiam diri di tangga sekolah selagi menunggu bel masuk berbunyi.Kenapa tidak di kelas masing masing?alesan mereka hanya satu "Tidak suka berbaur".

"Istirahat kantin?"-Tanya Lexa memecahkan keheningan.

"Gue mau tidur ah di kelas,nanti nitip aja gue"-Ucap zheva sembari mengeluarkan ponsel di dalam saku celananya.

"ayo,kanjeng ga bawa bekel" iya,kanjeng tadi telat bangun,dan lupa membawa bekal makan siangnya.

"Gw ngikut"jawab mereka serempak kecuali Zheva, Xavier dan Daniel.

"Niel,Xav ikut ga?"

"hm"singkat jelas padat hanya di balas oleh dehaman oleh Xavier.

"ikut"dan Daniel hanya menanggapi dengan singkat.

Sifat dingin mereka kadang membuat sahabat sahabatnya merasa kesal sendiri di buatnya.Bagaimana tidak?Mereka berdua hanya menjawab sesuatu jika itu penting untuk di jawab.Dan Saat menjawab hanya dengan jawaban singkat.

"Dasar tuins es."ucap lofa sambil berdelik

"Cukup memaklumi"kanjeng hanya menggeleng gelengkan kepala melihat sifat kedua sahabatnya ini.

Tidak terasa bel masuk berbunyi dan mengharuskan mereka berpisah.

"Ok guys,ayo cabut.Nakal boleh, pendidikan nomer satu"Ucap Gino seraya berjalan menaiki tangga.

"Halah,bilang aja Lo mau godain cewek cewe"ucap lofa sembari menoyor kepala sahabatnya itu.

"Sakit bodoh, Yaiyalah siapa si yang gamau sama cogan begini?kalo ada berarti dia kaga normal" Dengan percaya dirinya gino berbicara sembari membenarkan letak rambutnya yang sedikit berantakan.

"Bacot lopada,sno masuk kelas"ucap Deon pusing melihat perdebatan merekas

Skip kelas 12 IPS 2
~~~~~~~~~~

"Yung,ada pulpen kaga? pulpen gue abis anjir" tanya jobay sembari sesekali menulis sesuatu untuk mengetes apakah bolpoin yang ia pegang masih ada atau tidak

"ke  Izzy Coba"jawab layung datar dan masih fokus pada handphone yang di genggamnya.

"Yaelah"setelah itu jobay berjalan ke meja izzy yang berjarak dua meja dari meja ia dan layung.

"Izzy kiw"sapa jobay sembari mengedipkan mata

"Apa kiw kiw"Ucap Izzy curiga,karna biasanya jobay akan makin jika ada maunya.

"Minjem Pulpen"benar dugaan Izzy.

"Heleh bener kan,tuh ambil di tempat pensil,jangan ambil yang bagus ya"ucap Izzy memperingati.

Tanpa basa basi jobay pun mengambil salah satu Bolpoin.Tetapi ia terfokus pada satu Bolpoin yang Agak kusam dan memiliki setetes noda darah di ujungnya.

"Lo bawa ini? masih ada?yang gw jatuh masa kaga tau kemana"ucap jobay seraya mengeluarkan bolpoin yang di maksud itu dari tempat pensil.

Itu bukan bolpoin biasa,Jika di tekan ujungnya akan melesatkan sebuah jarum yang sudah di lumuri oleh berbagai bisa hewan yang berbahaya.Seharusnya Izzy tidak membawa itu ke sekolah.

"Buat jaga jaga aja,kata zepa sama bumi kan ada mata mata kita di sekolah ini"ucap Izzy acuh.

"Oh iye,yudah gue mau lanjut nulis" Setelah mendapatkan bolpoin untuk menulis dan meletakan kembali bolpoin beracun itu Jobay kembali ke mejanya untuk kembali menulis.

Deon yang sedari tadi diam sembari memainkan ponselnya kini angkat suara dan menatap ke arah izzy.

"Seharusnya Lo ga bawa senjata itu ke sekolah,Kalau ada yang megang dan neken  itu bolpoin pasti bakal bahaya.Besok jangan di bawa,kalau ketauan yang lain lo bisa abis kena omel"ucap Deon panjang lebar sembari menatap mata sahabatnya.

"Gw ga kepikiran ke situ,yaudah besok gw bawa belati aja"ucap Izzy sembari memasukkan bolpoin itu ke dalam tas.

Setelah mendengar jawaban Izzy,Deon kembali terfokus pada handphonenya dan beberapa menit kemudian guru datang memasuki kelas.

Saat sedang mengerjakan tugas yang guru berikan.Jjobay,Deon,Izzy, Layung, mendapatkan pesan masuk Dari Xavier. Yang berisi

"Ke belakang sekolah sekarang, kumpul di gerbang belakang sekolah, usahain jangan sampai ketahuan guru,ada problem.cepet".

Mereka  mendapatkan pesan secara bersamaan.jjobay,Izzy,Deon dan layung pun saling melirik satu sama lain.

Layung mengode supaya Deon dan Izzy yang terlebih dahulu keluar lalu akan di susul oleh dia dan jjobay.

Deon pun mengerti dan izin pergi ke toilet dengan cara menyembunyikan tas nya di samping badan saat guru sedang sibuk memberi nilai.Dan Syukurnya guru itu tidak menyadari bahwa Deon pergi keluar membawa tas.

Seisi kelas menyadari bahwa Deon dan Izzy akan kabur.Tapi mereka smua bungkam karna tatapan tajam yang di berikan Deon.

Setelah beberapa menit Deon dan Izzy pergi.Layung dan jjobay izin keluar dengan alasan membeli bolpoin.Karna Jjobay dan Layung duduk di dekat jendela,dia melemparkan tas nya keluar lalu izin membeli bolpoin.

Sama seperti tadi,tidak ada yang berani memberi tahu guru bahwa layung dan jobay pun akan bolos.Karna tatapan layung mengintimidasi mereka.

Setelah itu mereka semua berkumpul di halaman belakang sekolah dan pergi menuju apartemen untuk membahas apa yang di maksud Xavier.

The Real MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang