Sementara

99 19 3
                                    

Di apartemen Empat belas remaja itu duduk melingkar di sebuah meja bulat.Semuanya terdiam menatap Xavier dengan penuh tanda tanya.

Sedangkan Atla sedang Fokus kepada laptopnya seperti sedang mencari tau sesuatu.

"Dapat!"ucap Atla tiba tiba yang Membuat semuanya kaget bukan main.

"Gue kaget goblok"ucap Gino sembari mengelus dada.

"Dapet apa?ada apa emangnya? problem apa? menyangkut apa?"tanya lexa berturut-turut.

"Lexa pliss deh kalo nanya itu satu satu,Izzy pusing dengernya."ucap Izzy dengan gaya berpura pura pusing.

"Sudah diam" Moreven memberhentikan pertengkaran kecil yang terjadi pada Lexa dan Izzy.

"Xav,bisa jelasin sekarang?" Daniel berbicara serius kali ini dan menatap xavier penuh tanda tanya.

Xavier pun mengembuskan napas pelan.sebenarnya ini adalah sesuatu yang mungkin bisa di bilang Berat.Tapi dia harus tetap berbicara kepada sahabat sahabatnya smua.

"Gini,gw dapet pesan dari seseorang misterius,isi pesannya bahwa dia akan membuat Markas yang tepatnya ad di Kota Bandung itu bakal dia porak porandakan,Dan dia juga bilang akan lakuin hal yang ga pernah kita lakuin tapi akan ngelakuin itu dengan nama  Thunovdes the lord darkness.Dan itu akan jadi masalah besar bagi kita"ucap xavier menjelaskan.

Semua yang mendengarnya kaget dan bingung di buatnya.

"What?itu bakal buat reputasi kita ancur." kanjeng Kaget dan tidak tau apa yang harus di lakukan.

"Tenang,atla coba kasih liat"ucap xavier seraya melirik Atla.

Atla mengangguk dan memutarkan laptopnya mengahadap sahabat-sahabatnya.

Semuanya yang berada di sana mengangkat alis seakan bertanya "apa maksudnya"

"Siapa dia?"tanya Moreven kebingungan.

"Apa hubungannya orang ini sama Masalah kita?"Tanya jjobay yang juga bingung.

"Dia orang yang kirim gw pesan itu,dan tugas Kita sekarang adalah kasih pelajaran orang ini"ucap xavier sembari menatap semua wajah temannya.

"Tunggu Xav,disini kita masih ada misi yang belum di selesaiin,kalo kita kesana otomatis misi ini terbengkalai"  Daniel  ingat bahwa ada satu misi yang belum sepenuhnya selesai.

"Hmm,gimana kalo kita bagi dua?Jadi Semua bisa teratasi, walaupun kita harus pisah si,Tapi ini hanya sementara kan?Jadi kita harus selesaiin ini secepatnya"ucap zheva mengusulkan.

"Nah ide bagus,oke kalo gitu gw yang bagi aja gimana?"tanya lexa sembari menatap sahabat-sahabatnya.

Yang lain hanya menganguk tanda setuju.

"Oke, Kanjeng,Xavier, zheva, Daniel, Moreven dan prabumi kalian stay disini dan selesain misii yang belum selesai" lexa memberi jeda sedikit.

"Dan sisanya kita pergi ke Bandung untuk memberi si bastrad itu pelajaran.setuju?" Ucap lexa di akhiri dengan senyum smirknya.

"Oke setuju"jawab mereka serentak.

"Gw siapin senjata kalian dulu untuk di jalan, Jjobay,layung,Lofa pergi ke kamar apartemen gw dan ambil satu kotak yang isinya cairan racun,ada di laci samping kasur."-perintah bumi yang di anggukan oleh layung,Lofa dan jjobay.

"Dan yang di sebut sama lexa tadi buat pergi ke Bandung, siapin diri kalian.Gw  sama xavier bakal urus pesawat dan bakal hubungi seseorang buat jemput kalian disana"ucap daniel lalu pergi keluar apartemen bersama  xavier.

Satu jam kemudian semuanya siap.Xavier  dan Daniel pun sudah kembali ke apartemennya.

Setelah itu zheva, kanjeng,bumi, Morev, xavier dan Daniel pun mengantarkan sahabatnya ke bandara.Berat memang tapi ini demi kepentingan bersama,mau tidak mau mereka harus berpisah sementara.

Mereka berpelukan seperti bocah yang di tinggal Ibunya pergi bekerja.Setelah itu Izzy,lexa,Gino,layung,jjobay,Atla Lofa dan Deon pergi masuk ke dalam pesawat pribadi milik Thunovdes.

"gw bakal kangen banget sama kalian"ucap lofa seraya berbalik untuk pergi ke dalam pesawat.

"Kita juga bakal kangen kalian,hati hati di jalan"ucap bumi sedikit berkaca-kaca.

Perlahan punggung mereka hilang satu persatu memasuki pesawat.Kanjeng,Daniel, Xavier,zheva, Prabumi dan Moreven pun memutuskan untuk kembali ke parkiran dan masuk ke dalam mobil untuk kembali ke apartemen

Di dalam mobil, semuanya terdiam bergelut dengan pikiran mereka masing masing.

"Jadi,apa yang harus kita lakuin sekarang?"tanya bumi memecahkan keheningan.

Daniel yang sedang menyetir menoleh ke bangku penumpang yang di tempati oleh Kanjeng, Moreven.dan di bangku paling belakang ada Prabumi dan zheva.

"Kita harus bisa selesain masalah ini secepatnya,supaya kita bisa bantu yang lain di Bandung"Setelah mengucapkan itu Daniel kembali fokus menyetir.

"Tapi ini ga mudah guys,lawan kita kali ini gabisa di anggap remeh"ucap zheva dengan wajah gusar.

"Selagi kita yakin,kita bisa zep,ayo semangat Kita pasti bisa"ucap kanjeng yang berhasil membuat semua yang ada di dalam mobil melirik ke arahnya.

"Kita bisa"ucap mereka bersamaan seraya mengangguk yakin.

"Kita pasti bisa,jika niat kita baik,tuhan pasti mendukung kita, walaupun cara kita salah.Kita Pulang,kita bicarain ini besok di apartemen, sekarang kalian istirahat,gw bakal urus surat izin kita semua dan yang pergi ke Bandung"ucap xavier menenangkan.

Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju apartemen yang berada tidak jauh dari sekolah.

*****
Setelah perjalanan 1 jam dari bandara akhirnya mereka sampai di apartemen.

Daniel dan xavier pun memutuskan untuk menginap di apartemen itu karna jika dia balik ke apartemennya ada di lantai atas dan itu pasti akan melelahkan.Apalagi setelah tau kalau lift sedang rusak total,dan mereka tidak mau menaiki tangga.

"Gw sma xavier Disni dulu.males naik ke atas,sekalian jaga kalian"ucap daniel lalu berbaring di sofa ruang tamu diikuti Xavier.

"Sereh deh"setelah mengucapkan itu kanjeng memasuki kamar di susul oleh zheva, Moreven,dan prabumi.

Setelah itu mereka semua beristirahat mengingat hari yang melelahkan tadi.



The Real MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang