"Ck, apaan lagi sih?" Kia melepas tangannya yang di genggam paksa oleh pacarnya namun masih lembut. Saat ingin menghampiri Ryuu yang mulai adu mulut dengan Rey tadi, tiba-tiba pacarnya ini menariknya hingga ke taman samping sekolah.
Verrel Zadien Vernon. Termasuk cowok populer kelas 12. Teman dekat Justin, ekskul bela diri, hobi motor-motoran, suka bolos dan otak pas-pasan. Playboy tapi sudah ngejar-ngejar Kia sejak ia kelas 11. Dan, bisa menjadi pacarnya sejak dua bulan lalu.
Ia setia pada cewek yang katanya diam ini, tapi kadang jiwa playboy nya suka muncul hingga ia bingung sendiri. Bukan playboy yang ingin memacari banyak wanita bukan, ia hanya suka melempari godaan kepada cewek-cewek yang menurutnya polos.
"Kamu marah?" Apa ini? Untuk apa cewek itu marah jika sudah tau kebiasaan buruknya itu dari awal. Lagian, tidak bisakah ia tidak mengganggu keasikannya dengan sahabat-sahabatnya?
"Enggak. Ngapain marah?"
"Soal.. aku ngegoda adek kelas?"
"Dih ge-er!"
Cowok itu menghembuskan napasnya kasar. Ia menyuruh cewek yang masih berdiri disebelahnya itu duduk, merangkul bahunya lembut.
"Kenapa ya, aku bisa tergila-gila sama adek kelas cengeng and ketus gini," Verrel menoleh untuk melihat wajah cewek disampingnya, kemudian tersenyum dan menyelipkan anak rambut yang sedikit menutupi wajah pacarnya.
"Yang jailin aku waktu mos itu, kenapa?" Verrel tertawa. Yap, cowok ini memang suka tersenyum dan tertawa, apalagi kalau berhasil membuat orang kesal.
"Abisnya kamu lucu, menarik. Bikin aku suka ga fokus waktu lagi ngasih arahan,"
"Temen-temen aku, juga dijailin?"
"Temen-temen kamu galak-galak! Lucu banget. Ngundang pikiran jail" lagi, cowok itu tertawa.
"Heh topeng monyet! Gue cariin kemana-mana, malah enak-enakan pacaran disini-," Justin datang dengan baju basketnya yang sudah basah akibat keringat. Juga napasnya yang ngos-ngosan.
"Kenapa kak? Neko mana?" Kia berdiri, merapikan seragamnya yang tanpa almamater, juga rambutnya yang sedikit berantakan akibat terpaan angin.
"Neko kantin kali sama empat curut lainnya. Dia chat gue, suruh nyari lo. Takutnya lo dibawa kabur lagi sama ni spesies!" Verrel menendang Justin keras, tapi tertawa juga.
Kemarin Verrel memang mengajak ceweknya itu bolos, namun cowok itu mengajaknya bukan ke tempat yang wajar di sekolah, melainkan ke markas balapan motornya. Bukan mau aneh-aneh sih, cuman menghindari sekolah dan santai-santai disana. Tapi tetap saja kan, semuanya khawatir.
"Yaelah, gue masih sayang nyawa kok. Apalagi kemaren lo hampir nonjok gue," cowok itu meninju perut Justin pelan.
"Gue tau rel lo jago bela diri, tapi nggak usah jadiin gue lawan lo dong!" Cowok itu mendengus.
"Yaudah kak, kantin yuk!" Cewek itu mengajak Justin tanpa menghiraukan adanya Verrel.
"Loh, loh.. cowok kamu, aku apa si kunyuk ini?" Verrel memandang rendah Justin, membuat cowok itu ingin melempar sepatu basketnya sekarang juga, namun ditahan oleh Kia.
"Biarin aja kak. Lagi mabuk dia,"
"Ah kejam!"
"Bwahahaha!"
👑
Neko mengecek ponselnya yang berdering. Balasan dari Justin!
JustinSat:
Kia udah aman sama aku:) Si topeng monyet nggak ngapa-ngapain kok. Sekarang otewe kantin!Neko_raa:
Okeh, thx jus!
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen VS King Dark
Teen Fiction"Cuma lo orang yang ga ngejar-ngejar kita di sekolah ini," -The King Dark. "We are enemies!" -The Queen Dark.