All character belongs to Hypnosis Mic
©King Record
Niichan.. niichan..
Rasa takut mulai membanjiri bocah kecil itu. Mulutnya bergetar menahan bulir air di sudut matanya yg merebak keluar, tak kuasa ia bendung lagi. Kedua matanya terbuka lebar, bulat utuh menatap sang kakak penuh cemas, kemudian berucap lirih,
Jangan tinggalkan aku sendiri..
※※※
Bugggggg !!!Jiro merasakan sesuatu menghantam mukanya lumayan keras.
Memang tidak terasa sakit sih, namun cukup membawa separuh nyawanya melayang secara tiba-tiba.
"Bangun, bodoh !''
Jiro mengerjap sesaat, menahan napas, dan mencoba menenangkan kembali gemuruh detak jantungnya yg masih tidak karuan. Ia mengerang pelan, meraih bantal dari mukanya, sembari berusaha mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya yang ditarik paksa.
Sial. Kepalanya jadi pusing, kan?
Dengan telinga yg masih berdenging, ia berusaha menangkap sosok pemilik suara tadi. Tampak buram dilihatnya seseorang tengah berkacak pinggang di samping pintu kamarnya.
Saburo, kah?
"Cepat bangun ! Kau mau skip sekolah? Sadar diri dong, kau itu sudah cukup bodoh !'' Ejek bocah dengan mata heterochrome hijau-biru tersebut, masih mengikuti gelagat Jiro yang seakan menguji kesabarannya.
Dan oh, astaga.
Saburo harus berusaha nenahan godaan kuat untuk melempar tasnya ke muka Yamada nomor dua itu.
Bagaimana tidak? bukannya segera bangkit, Jiro malah duduk termenung di kasur dengan rambut acak-acakan. Tentu dengan muka bodohnya yang terbengong-bengong menatap kosong.
"Jika saja Ichinii tidak meminta, mana sudi aku membangunkanmu'' ujarnya dengan nada judes.
.
.
.Masih tidak ada respon.
"Buang-buang waktu saja !'' Saburo mendengus kesal, lalu pergi meninggalkan sang pemilik kamar sambil mengomel tidak jelas.
Ya.... mau bagaimana lagi.
Jiro sendiri belum sepenuhnya sadar untuk dapat mendengar ocehan Malaikat kecilnya, apalagi untuk menyahut bal-
Tunggu,.
.
.
Malaikat kecil?
Seketika Jiro jadi tersadar.Dengan cepat ia menggelengkan kepala.
Mungkin mimpinya barusan telah mengacaukan pikirannya. Ia sampai lupa, bahwa bocah 14 tahun itu sudah berubah menjadi setan cilik yang tidak tahu diri.
"Jiro? Kau sudah bangun?? Kakak sudah siapkan sarapan.'' Teriakan samar Ichiro dari arah dapur seketika membuyarkan lamunannya.
"I-iyaaa, niichan ! Aku segera ke sana !'' Timpalnya.
Tak ingin membuat Kakak tercintanya jadi kesal, Jiro menguatkan diri untuk beranjak dari kasur dan ups,
Hampir saja ia kehilangan keseimbangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Impulse
FanficJiro x Saburo Mengapa? Tidak biasanya kakak adik yang dikenal berisik-dan-susah-akur ini jadi merasa aneh satu sama lain. Ada sesuatu yang menggelitik, sensasi asing yang memaksa mereka untuk berhenti di satu titik. Sesungguhnya mereka tahu. Ada ya...