Choose Your Friends
"Kalau berteman jangan pilih-pilih!" bukankah kalimat ini begitu familiar di telinga kita. Biasanya kalimat ini di ucapkan oleh orang tua atau guru-guru di sekolah. Kalimat yang secara tidak langsung mengajarkan kita bagaimana cara bergaul dengan teman. Efeknya kita merasa tidak perlu mem-filter dengan siapa kita berteman baik d duna maya maupun di dunia nyata.
Jika melihat keadaan sekarang. Rasanya dunia ini bagai tak ada batasnya. Teknologi yang kian hari makin canggih memunginkan kita untuk berinteraksi dengan siapa saja dari berbagai belahan bumi meskipun sebelumnya tidak pernah bertemu secara langsung. Media sosial yang pada hari ini hampir pasti ter-install di gadget setiap orang menjadi sarana yang paling sering di pakai untuk berhubungan dengan teman dan relasi. Hanya dengan menekan tomhol "follow" atau "add friend" membuat kita bebas berteman dengan siapa saja di dunia maya.
Namun apakah kamu sadar? Bahwa siapa yang kamu ikuti di dunia maya dan siapa yang menjadi temanmu di dunia nyata ternyata bisa menggambarkan seperti apa dirimu, bahkan karaktermu, atau bahkan masa depanmu.
Analogi yang sudah tak asing di telinga menjelaskan apabila kamu berteman dengan tukang parfum maka kamu akan tertular wanginya dan apabila kamu berteman dengan pandai besi maka kamu akan tercium bau besi pula. Seolah-olah mengisyaratkan kepada kita bahwa teman atau orang di sekitar yang akrab dnegan kita bisa menjadi cerminan diri kita.
"Bersahabat dengan orang shalih akan mewariskan keshalihan dahal hati, dan bersahabat dengan orang yang rusak akan membawa kerusakan dalam hati" -Mimsyad Ad-Dainuri-
Sederhananya ungkapan "kalau berteman jangan pilih-pilih" merupakan sebuah kalimat yang tidak bisa dicerna mentah-mentah. Karena dalam pergaluan kamu harus pandai menempatkan diri, menyeleksi teman agar tidak salah pergaulan.
Ketika berhubungan dengan orang lain. Kamu bisa saling bertegur sapa atau berkenalan dengan siapa saja. Tapi dalam urusan teman baik. Tidak ada salahnya untuk memilih orang-orang seperti apa yang akan kamu jadikan sahabat. Karena hal ini akan memberi pengaruh besar bagi kehidupan dan kualitas dirimu. Selektif dalam memilih teman merupakan salah satu bentuk self-care yang memiliki dampak panjang bagi dirimu. ketahuilah, energi positif dan negatif itu bisa menular! Jadi, jika kamu peduli dengan diri sendiri, kelilingilah dirimu dengan teman-teman yang bisa membawa energi positif dalam hidup.
Dalam hidup, Anda akan dihadapkan dengan berbagai keputusan. Mulai dari keputusan sederhana, hingga keputusan penting yang berdampak besar pada kehidupan Anda. Di sinilah peran teman-teman Anda diperlukan. Berada diantara teman-teman yang tepat, pasti akan mempermudah proses pengambilan keputusan. Bisa dengan memberikan pertimbangan yang tadinya tidak terpikirkan atau memberi masukan tertentu, dan bila keputusan yang Anda ambil tidak sesuai dengan keinginan teman-teman Anda, mereka akan tetap mendukung.
"Jauhi mereka yang mencoba meremehkan ambisi Anda. Orang yang berhati kerdil selalu melakukan itu, tetapi orang yang benar-benar hebat membuat Anda percaya bahwa Anda juga bisa menjadi hebat." (Mark Twain)
Hati-hati daam memilih lingkaran persahabatan. Tidak semua teman akan senang dengan keberhasilan kita. Cara termudah melihat ketulusan seseorang adalah dengan memperhatikan cara mereka bereaksi terhadap impian kita. Bila mereka meremehkan cita-cita kita, kemungkinan besar mereka bukan teman sejati, karena orang yang betul-betul tulus percaya bahwa kita bisa menjadi orang hebat seperti yang kita inginkan.
![](https://img.wattpad.com/cover/222825918-288-k81560.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Refleksi Diri (Self Improvement)
Документальная прозаPengembangan diri adalah komponen terpenting untuk mencapai kehidupan yang luar biasa atau kesuksesan hidup seperti yang diinginkan oleh kebanyakan orang. Pengertian pengembangan diri atau personal development jarang diartikan sebagai suatu istilah...