Setidaknya dari pada mengejar yang belum pasti,lebih baik memperbaiki diri. Karena siapa tahu ketika engkau sudah berhenti
Kau di temukam orang baik yang akan memperbaikiHalaman Parkir POV
"Hye beb FAN!" teriak arkan dari kejauhan
Gue lihat dia nunggu gue di depan motornya, gue masih sibuk dengan hp gue untuk ngubungi bang kai,
Tiba gue di depan arkan gue bilang sama dia"Lo ngapai disini?" tanya gue
"Ya nunggu bidadari cantik dong mestinya" jawab arkan sambil mengedipkan mata
"Owhh" jawab gue cuek dan ingin beranjak ke gerbang sekolah
"Eitss lo mau kemana?" tanya arkan sambil nahan gue
"Ya pulang lah!"
"Kan gue nungguin lo jadi gue mau ngantar lo"
"Kan lo nunggu bidadari lo, ngapai nunggu gue?" tanya gue polos
"Kan lo bidadari gue" jawab arkan sambil mengedipkan mata dan cengengesan
"Gue bukan BIDADARI lo!! Ngerti!" jawab gue sambil menekan kata-kata bidadari
"Ya kini bukan, tapi nanti lo bakal jadi bidadari gue ya nggak" goda arkan
"Setres!!, males gue ngomong sama lo nggak selesai-selesai" jawab gue sinis
"Serah lo sih, buruan gece naik ke motor gue!" ajak arkan
"Gue nggak serempak lo, gue serempak kakak gue!" setelah menjawab kata-kata arkan tiba-tiba hp gue berdering
"Hallo, bangkai lo dimana? Gue udah nungguin lo nih!"
"Ehh buset nggak usah marah-marah gitu juga kale, dan jangan panggil gue bangkai dong yang nggak besepasi itu!"
"Buruan jemput gue woe lu dimana gece, disini ada orang gila yang mau nebengin gue!"
Arkan melotot melihat gue ngomong kayak gitu, gue hanya natap dia dengan sinis
"Siapa? Arkan?"
"Iyalah siapa lagi,buruan lo jemput gue!"
"Gue mager fan udah di rumah ini, tadih arkan yang nyuruh gue balik aja urusan ngantar lo biar dia aja katanya"
"Ishh lo tuh yaa!" saat ingin melanjutkan lagi tiba-tiba sambungan telfon terputus sepihak
Tut tut tut
"Gimana lo mau masih disini hmm?" tanya arkan
"Ya nggak lah!" jawab gue
"Yaudah buruan naik motor gue!" suruh arkan dan mengulurkan tangannya
Gue yang nggak tahu maksudnya mengkerutkan dahi
"Ayokk, emang lo bisa naik motor gue yang tinggi ini,badan lo cebol kek gitu,emang bisa ha?"
Gue menatap sinis arkan yang ngatai gue cebol,kurang ajar emang,
Gue nggak mengubris kata-kata dia dan berusaha naik ke motor arkan yang terlalu tinggi ini"Ishh motor lo nih tinggi bener dah!!" kesal gue
"Bukan motor gue yang tinggi lu nya aja yang cebol" kekeh arkan
"Buruan mana tangan lu gue mau naik!!" ujar gue
"Tadi katanya nggak butuh, kini ngapain minta?" goda arkan
"Nggak usah banyak bacot lo!!" jawab gue dan langsung memegang tangan arkan dan naik ke motornya
"Pegangan nanti lu jatoh!" ujar dia menarik tangan gue ke pinggangnya
Gue tersentak kaget dengan ulah nya yang menarik tangan gue
"Kok gue merasa nyaman ya meluk pinggang arkan,bau maskulin ny harum,gue nyaman dengan bau ini, eh kok mikiri dia sih,nggak-nggak gue gak boleh baper" batin gue sambil geleng-geleng"Lu kenapa geleng-geleng" tanya arkan
"Gak!"
"Rumah lo dimana fan?" tanya arkan dengan teriak sambil ngendarai motornya
"Perumahan mawar no 16" jawab gue
Arkan hanya mengangguk dan meneruskan perjalananya
KAMU SEDANG MEMBACA
FANIA
Teen FictionFania Quensa Pratama Cewek yang di kenal dingin dengan orang yang baru di kenal irit bicara,tapi sekali bicara kata-kata nya bisa menyakiti orang. Memiliki masa lalu yang kelam dengan mantan pacarnya "selamat tinggal kisah yang Tak aku bayangkan, s...