Manik sapphire itu, surai oranye yang senada dengan langit petang, dan wajah manis mengalahkan wanita tercantik, serta tubuh kecil seakan menunjukkan betapa rapuhnya. Tapi, mengapa harus memikul beban dan rasa sakit yang sebesar itu?
Dan sejak kapan, sejak kapan Kunikida peduli?
"Nakahara-san, kata orang jika kita sedang berulang tahun. Apapun harapan kita akan terkabul. Nah sekarang, sebutkan harapanmu. Yang kencang! Agar Kami-sama mendengar dan langsung mengabulkannya."
"Mana lilin dan kuenya?"
.
.
.
.Pair : Kunikida Doppo x Nakahara Chuuya
Warning : typo, gaje, EYD, maksa OOC, dll.
Bungou Stray Dogs © Kafka Asagiri & Sango Harukawa
.
.
.Kunikida bukannya membenci mafia, ia hanya tak mau berurusan dengan mereka. Sungguh, cara mereka menyelesaikan masalah jauh berbeda dari cara Kunikida. Sangat jauh berbeda.
Jika Mafia melakukan berbagai kekerasan hanya untuk mendapatkan secuil informasi, Kunikida rela berbicara dengan penuh kesabaran agar mendapatkan lebih banyak.-walaupun tingkat kesabaran Kunikida bisa dibilang tipis-
Kekerasan saat interogasi itu boleh saja, tapi tidak harus dengan besi timah kecil bersarang di titik yang menyebabkan kematian. Sungguh, tidak akan pernah Kunikida melakukannya. Tentu saja itu karna melanggar idealisnya.
Jadi, disaat ketua yang sekaligus menjadi gurunya itu memerintahkan Kunikida bekerja sama dengan seorang mafia. Protes pun refleks keluar dari mulutnya, bukannya tidak ingin dinamakan tidak profesional, tapi dirinya juga tak mau melakukan apa yang dikatakan 'membunuh'.
"Hanya interogasi biasa, takkan ada kekerasan. Lagipula ini permintaan Mori-sensei." Begitulah kira-kira ucapan Fukuzawa. Kunikida berhasil dibuat mengernyit heran, mereka yang berhubungan, kenapa Kunikida yang kena imbasnya?
Lagipula Dazai-yang notabenenya mantan mafia-bisa saja menggantikannya, tapi saat Kunikida mengusulkan, langsung ditolak mentah-mentah oleh sang atasan. Beralasan itu pasti tidak akan berhasil, jika melihat sifat Dazai.
Dan disinilah Kunikida, menunggu didepan bangunan yang Fukuzawa bilang tempat pertemuan dengan sang mafia. Maniknya sibuk membaca notebooknya yang berisi data mafia yang akan menjadi rekan sementaranya, sambil sesekali melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan.
Nakahara Chuuya.
Pria pendek bersurai layaknya langit sore dengan manik sebiru lautan. Entah kenapa kata 'manis' muncul dipikiran Kunikida saat pertama kali melihat foto pria itu.
Yang bersangkutan merupakan partner Dazai saat pria makarel itu berada di Port Mafia, kekuatan supernaturalnya yang bernama 'For The Tainted Sorrow' membuatnya dapat megendalikan gravitasi di bumi.
"Ah, hari ini ulang tahunnya." Gumam Kunikida masih membaca lembar notebooknya. Tak menyadari orang tersebut sudah ada didepannya.
"Kau itu kutu buku yah?" Komentar kasar itu berhasil membuat Kunikida mengalihkan atensinya. Mendapat pemandangan seorang pria yang 29 cm lebih rendah darinya dan memakai pakaian serba hitam, tak lupa topi fedora di kepala dan jas bertengger di kedua bahu. Sedikit terkejut dan langsung menyimpan notebook di saku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope and Love
FanfictionManik sapphire itu, surai oranye yang senada dengan langit petang, dan wajah manis mengalahkan wanita tercantik, serta tubuh kecil seakan menunjukkan betapa rapuhnya. Tapi, mengapa harus memikul beban dan rasa sakit yang sebesar itu? Dan sejak kapan...