Jakarta, 10 Januari 2018.
Hari ini tepat pergantian tahun, sekolah yang tadinya di liburkan akhrinya akan kembali masuk lagi. Para pelajar tentu saja masih tetap bermalas-malasan di kasurnya yang nyaman dan lembut itu.
Berbeda dengan salah satu Gadis yang dari subuh sudah mempersiapkan diri untuk kembali sekolah di tahun yang baru.
Nasta Meila, gadis dengan rambut yang tidak terlalu panjang, meskipun Nasta memiliki rambut yang lumayan panjang tetapi ia termasuk orang yang tidak suka rambut terurai.
Maka dari itu Nasta selalu menguncir rambutnya, ia memoles sedikit juga wajahnya dengan bedak bayi yang selalu ia pakai lalu menambahkan sedikit Lipbalm pada bibirnya.
Sebenarnya, Nasta bukanlah orang yang rajin jika berangkat sekolah, ia kali ini bersemangat untuk sekolah karena sudah lama tidak menggosip di kantin dengan sahabat-sahabatnya. Biasalah perempuan.
Setelah merasa semuanya sudah ia siapkan Masta lalu berjalan menuju ruang makan untuk sarapan.
Di sana sudah ada Ayah, Mamah beserta adik perempuannya yang setiap harinya selalu menyebalkan.
"Good morning everybodeh, welcome back to my you tube channel!" sapa Nasta dengan tawanya juga.
Ayah Nasta yang melihat itu hanya menggeleng-geleng kepala karena setiap hari melihat kelakuan anak gadisnya itu.
Nasta lalu menghampiri Mamahnya yang masih sibuk menyiapkan sarapan, ia lalu membantu membawakan makanan ke meja makan.
"Heh, bukannya bantuin mamah udah sibuk makan duluan aja." ujar Nasta pada adik perempuannya.
Gita Aqilla, nama adik Nasta.
"Bawel banget si Ka Nista, aku masih kecil kerjaannya harus makan terus biar cepet gede tau!" jawab Gita dengan lidah yang di keluarkan untuk meledek Nasta.
"Nasta adek." balas Nasta membenarkan namanya.
"Masih kecil umur doang badannya mah udah gede kamu mah." timpal Nasta dengan tertawa.
"Ayah Ka Nistanya tuh." adu Gita pada Satya ayah Gita dan Nasta.
"Udah dong Ka gausah jailin adiknya terus." tegur Satya.
"Denger gak tadi sama ayah dia aja manggil aku Nista, gimana gak ngajak gelud mulu." kesal Nasta lalu mendudukan dirinya pada kursi.
Makanan untuk sarapan mereka sudah di siapkan semua oleh Citra mamah Nasta.
"Udah atuh masih pagi." kata Citra dengan logat Sunda uang melekat.
Kedua orang tua Nasta memang sama-sama dari Sunda, maka dari itu terkadang ketika Nasta mengobrol dengan teman-temannya logat Sundanya suka terbawa.
"Gita mau makan pakai apa sayang?" tawar Citra lalu Gita menunjuk makanan yang ia ingin makan.
Citra juga mengambilkan lauk pauk untuk Ayah Nasta, karena Nasta selalu tidak mau jika ia ambilkan lauk pauknya. Katanya Nasta sudah besar jadi bisa ambil sendiri.
Mamah Nasta lalu mendudukan dirinya pada kursi untuk sarapan juga, sebelum memulai makan Ayah Nasta memulai Doa makan terlebih dahulu.
Setelahnya mereka makan dengan diam tanpa berbicara sepatah katapun, karena memang begitu adab makan.
•••
"Mau ayah antar?" tawar Satya pada Nasta yang masih mengikat tali sepatunya.
"Gak usah yah, aku pake angkutan umum aja. Lagian juga ayah suka telat kalau nganter aku sekolah dulu." jawab Nasta sembari berdiri dari duduknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/222076952-288-k765397.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Stranger
Ficção AdolescenteApa yang akan kalian lakukan jika seseorang di masa lalu selalu terlihat peduli pada mu? Seorang gadis mengalami perasaan yang seharusnya sudah lama tuntas tetapi kembali muncul lagi setelah berusaha keras menghapus itu. Padahal baru saja berhasil...